Imunisasi atau vaksinasi adalah cara medis mencegah penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga seseorang resisten terhadap penyakit tersebut. Si Kecil akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan guna merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi di tubuhnya. Imunisasi berjasa dalam menurunkan dan menghilangkan berbagai penyakit menular seperti cacar monyet, pertusis, polio, campak dan lain-lain.
Metode imunisasi beragam, bisa melalui suntikan atau oral. Ada yang cukup diberikan satu kali seumur hidup namun ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk sempurna.
Si Kecil yang mendapatkan imunisasi akan lebih kebal terhadap penyakit. Kalaupun sampai jatuh sakit, gejala yang ia rasa lebih ringan dibandingkan anak lain yang tidak mendapatkan imunisasi.
Setiap tahun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan jadwal imunisasi baru. Dan pada 2017 ini, IDAI mengeluarkan jadwal 16 jenis imunisasi yang harus diberikan kepada Si Kecil. Jenis imunisasi terus mengalami revisi sesuai dengan kondisi di lapangan. Apa saja imunisasi yang dibutuhkan Si Kecil agar ia mendapatkan perlindungan yang optimal? Simak di bawah ini:
Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada umur 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain. Untuk anak yang berumur lebih dari 7 tahun, dapat diberikan vaksin Td yang perlu dilakukan booster setiap 10 tahun.
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, namun lebih baik bila diberikan pada umur 2 bulan. Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin.
Vaksin polio oral (OPV-0) harus diberikan pada saat lahir atau saat bayi sudah pulang ke rumah. Vaksin polio selanjutnya (polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster) dapat diberikan dalam bentuk OPV yang diberikan lewat mulut atau IPV yang diberikan secara disuntikkan dalam otot. Namun, sebaiknya paling sedikit diberikan 1 dosis IPV.
Vaksin campak kedua tidak perlu diberikan pada umur 24 bulan, apabila MMR sudah diberikan pada 15 bulan.
Paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian vitamin K (untuk mencegah terjadinya perdarahan akibat defisiensi vitamin K). Bila bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan juga immunoglobulin hepatitis B (HBIg) yang disuntikkan pada ekstremitas (tungkai) yang berbeda.
Rotavirus
Dapat diberikan setelah anak berumur 12 bulan (namun sebaiknya diberikan pada umur sebelum masuk sekolah dasar). Bila diberikan pada anak berumur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak berumur kurang dari 9 tahun, diberikan dua kali dengan interval minimal 4 minggu.
Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen (vaksin yang menggunakan dua strain virus) diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen (vaksin yang menggunakan empat strain virus) dengan interval 0, 2, 6 bulan.
Jadi, agar proses tumbuh kembang Si Kecil optimal selain memastikan asupan nutrisinya cukup dan mendapatkan stimulasi yang tepat, ia juga butuh perlindungan dari imunisasi.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Peran Penting Imunisasi dalam Tumbuh Kembang Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?