Berat Badan Bayi Sulit Naik, Apa Penyebabnya

Morinaga Platinum ♦ 14 Oktober 2020

Salah satu perkembangan Si Kecil yang paling tidak pernah luput dari perhatian Bunda adalah memantau berat badannya. Tak jarang ditemukan Bunda langsung cemas jika mendapati berat badan Si Kecil tiba-tiba turun dan ia tampak lebih kecil dari bayi-bayi seusianya. Namun, tahukah Bunda bahwa berat badan Si Kecil sebaiknya tidak diukur secara kasat mata, melainkan dipastikan dengan kurva tumbuh kembangnya? 

Berdasarkan grafik di KMS (Kartu Menuju Sehat), berat badan Si Kecil tergolong gagal naik ketika grafik berat badannya menurun atau memotong batas garis merah pertumbuhan di bawahnya. Sedangkan jika titik pada grafiknya sejajar dengan bulan sebelumnya, maka berat badan Si Kecil masih sama sehingga Bunda harus lebih giat lagi untuk meningkatkan berat badan Si Kecil. 

Nah, biar Bunda tidak bingung dan ingin tahu pertambahan berat badan bayi normal sesuai usianya, simak pada tabel berikut ini:

Usia

Pertambahan Berat Badan Minimal

1 bulan

800 gram

2 bulan

900 gram

3 bulan

800 gram

4 bulan

600 gram

5 bulan

500 gram

6 bulan

400 gram

7-17 bulan

300 gram

18-24 bulan

200 gram

Selain pertumbuhan berat badan bayi berdasarkan usianya yang sudah dijelaskan di atas. Untuk lebih memudahkan Bunda, simak rentang berat badan bayi normal usia 0-12 bulan di artikel berikut ini: Berat Badan Bayi Usia 0-12 Bulan yang Ideal

Apabila Si Kecil belum mencapai berat badan normal sesuai dengan usianya, maka Bunda sebaiknya mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya.  Pola makan, tingkat aktivitas yang makin banyak, terdapat riwayat penyakit, serta sejumlah alasan lainnya bisa jadi penyebab mengapa berat badan Si Kecil tak kunjung naik. MP bahas satu per satu yuk, Bun:

  • Terdapat gangguan pada mulut Si Kecil

Adanya gangguan pada mulut seperti bibir pecah-pecah atau langit-langit mulut dapat mengganggu proses saat Si Kecil menyusui. Selain itu, Si Kecil yang memiliki lidah pendek (tongue tied) juga dapat menyulitkannya menyusu sehingga nutrisi yang didapatkannya berkurang sehingga mengakibatkan berat badannya pun tidak bertambah. 

  • Masalah malabsorpsi atau gangguan penyerapan nutrisi

Diare, memar, penurunan berat badan, dan muntah adalah beberapa gejala yang dialami Si Kecil jika ia memiliki masalah malabsorpsi atau gangguan penyerapan nutrisi. Malabsorpsi mungkin terjadi akibat infeksi dan sebaiknya Bunda segera membawa Si Kecil ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

 Baca juga: Manfaat Menjaga Kesehatan Saluran Cerna Si Kecil

  • Si Kecil menjadi lebih aktif

Menginjak usia 6 bulan, Si Kecil biasanya menjadi lebih aktif bergerak. Ia mulai belajar duduk dan merangkak. Di samping itu, pada usia ini Si Kecil juga sudah mulai mendapatkan makanan padat pertamanya. Nah, bila asupan makanan yang didapatkannya hanya sedikit, maka Si Kecil akan mempergunakan energi tersebut untuk beraktivitas bukan untuk bertumbuh kembang. Sebab aktivitas harian Si Kecil juga membutuhkan energi yang tidak sedikit. Karena itulah, sebaiknya Bunda harus lebih memerhatikan kandungan nutrisi dan gizi pada MPASI Si Kecil. Pastikan sehat dan seimbang juga mengandung kalori yang cukup untuk memberikannya energi setiap hari.  

  • Sering menolak makanan

Pada saat awal pengenalan MPASI, Si Kecil terkadang sering menolak makanannya karena masih belum terbiasa. Namun jika hal ini terus-menerus terjadi, Bunda sebaiknya waspada. Seiring pertambahan usia bayi, seharusnya porsi makannya juga akan bertambah begitu pula dengan  jenis makanan yang bisa dimakannya. Oleh sebab itu, mengenalkan makanan padat pertama secara bertahap dan mematuhi aturan dasarnya menjadi salah satu kunci pemberian MPASI yang sebaiknya Bunda lakukan. 

  • Tumbuh ke atas

Selain pertambahan berat badan, Si Kecil juga mengalami pertumbuhan pada panjang badan serta lingkar kepalanya. Bisa saja pada satu periode tertentu, pertumbuhan Si Kecil lebih mengarah pada pertambahan panjang badannya, sehingga berat badannya hanya bertambah sedikit. Sehingga Bunda harus jeli dan rutin memantau pertumbuhan Si Kecil, tidak hanya berat badannya saja tapi juga panjang serta lingkar kepalanya. 

 Baca juga: Panduan Tumbuh Kembang Si Kecil Usia 0-12 Bulan

Tips Menaikkan Berat Badan Bayi

Berikut beberapa tips menaikkan berat badan bayi yang bisa Bunda praktekkan di rumah:

  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI

Walaupun Si Kecil sudah memasuki usia MPASI, tetaplah berikan ASI padanya. Biarpun intensitas menyusunya mulai berkurang, namun ada baiknya untuk tidak dihentikan. Selain itu, kualitas ASI juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya. Pastikan asupan makanan Ibu menyusui bergizi dan seimbang serta Bunda mendapatkan istirahat yang cukup. Jangan lupa untuk rutin memijat payudara untuk meningkatkan produksi ASI ya, Bun.

  • Perhatikan pemberian MPASI

Untuk menaikkan berat badan Si Kecil, berilah MPASI yang bergizi dan seimbang sesuai dengan usianya. Perhatikan porsi, takaran, tekstur, dan jenis makanan yang diolah. Upayakan untuk menghidangkan makanan yang menarik dan bervariasi untuk menambah selera makan Si Kecil. 

  • Menambahkan jenis makanan penambah berat badan

Memperhatikan kandungan gizi pada setiap jenis makanan Si Kecil wajib dilakukan jika Bunda ingin menaikkan berat badan Si Kecil. Selain itu, Bunda juga dapat menambahkan sedikit minyak sayur, keju, santan, alpukat, atau yogurt pada olahan MPASI-nya. Makanan yang mengandung lemak baik akan membantu pertambahan berat badan Si Kecil. 

Beberapa penyebab dan cara menaikkan berat badan Si Kecil di atas dapat Bunda praktekkan dan sesuaikan kembali dengan masalah yang dialami Si Kecil. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Bunda ingin mendapatkan tips meningkatkan berat badan si kecil lainnya? Baca artikel berikut, yuk: Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Anak Balita

 Baca juga: Kunci Utama Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil

Lihat Artikel Lainnya