Bagi Bunda yang menyusui dan bekerja di luar rumah, penting untuk tahu cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa. Perlu Bunda ketahui, ketahanan ASI perah berbeda-beda tergantung penyimpanannya.
Pada suhu ruangan (sekitar 25°C), ASI dapat bertahan hingga 4-6 jam. Jika disimpan dalam dalam kotak pendingin dengan es batu atau ice pack, ASI dapat bertahan hingga 24 jam. ASI di dalam kulkas (suhu 4°C atau lebih rendah), dapat bertahan hingga 5 hari. Sedangkan jika dibekukan di dalam freezer pada suhu -18°C atau lebih rendah, dapat bertahan hingga 6 bulan.
Agar kesegaran dan kualitas ASI tetap terjaga, ikuti panduan berikut ya.
Agar ASI tetap segar dan berkualitas, pilihlah botol kaca atau plastik khusus yang telah terbukti aman untuk menyimpan ASI dan dan bebas dari bahan-bahan berbahaya atau bahan bebas bisphenol A (BPA).
Hindari menggunakan botol atau plastik biasa yang tidak dirancang khusus untuk menyimpan ASI, karena bisa mempengaruhi kualitas dan kesegarannya.
Sebelum menyimpan ASI, pastikan botol yang akan digunakan bersih dan steril. Bunda bisa merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit di dalam air panas yang mendidih selama sekitar 5 hingga 10 menit, atau gunakan alat sterilisasi khusus.
Selain itu, pastikan juga tangan Bunda dalam keadaan bersih sebelum menyentuh ASI atau botol yang akan digunakan ya.
Namun, untuk ASI perah yang tidak ingin langsung dibekukan, tempatkan lagi kemasan plastik penampung ASI perah ke dalam kontainer atau kotak kemasan lain. Pasalnya, kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran.
Jangan lupa menuliskan tanggal dan jam ASI diperah pada botol atau plastik yang digunakan untuk menyimpannya. Ini penting agar Bunda tahu ASI mana yang harus digunakan lebih dahulu untuk menghindari pemborosan.
Hindari mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI segar yang baru dipompa. Simpan ASI dalam porsi yang kecil sesuai kebutuhan, sehingga tidak ada sisa ASI yang harus dibuang.
Sebelum menghangatkan ASI yang telah dibekukan, pastikan untuk memeriksa label tanggal penyimpanan dan gunakan ASI yang lebih lama terlebih dahulu.
Jika Bunda ingin menghangatkan ASI beku, gunakan alat penghangat ASI elektrik yang telah dirancang khusus untuk itu. Alat ini akan membantu menghangatkan ASI dengan suhu yang tepat tanpa merusak kualitas nutrisinya.
Jika tidak memiliki alat penghangat, Bunda juga bisa merendam botol atau plastik ASI dalam air hangat. Hindari menggunakan microwave untuk menghangatkan ASI, karena suhu yang tidak merata dapat merusak nutrisi penting dalam ASI.
ASI yang telah dibekukan sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang. Letakkan terlebih dahulu di ruang pendingin pada kulkas, kemudian hangatkan sebagaimana cara di atas untuk meningkatkan suhunya secara perlahan.
ASI yang telah dihangatkan sebaiknya langsung diberikan pada Si Kecil dalam waktu 24 jam. Jangan menyimpannya kembali dalam freezer setelah dihangatkan, karena hal ini dapat mengurangi kualitas dan keamanan ASI.
Dengan cara ini, Bunda bisa menyimpan dan menghangatkan ASI perah dengan benar untuk Si Kecil. Ingat, ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi, dan dengan cara yang tepat, Bunda dapat memastikan Si Kecil tetap mendapatkan manfaat penuh dari ASI.
Selamat mencoba, Bunda, dan semoga Si Kecil selalu sehat dan bahagia!
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Menyimpan ASI yang Benar Setelah Dipompa
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?