Bermain: Aktivitas Segudang Manfaat untuk Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 1 Desember 2017

Tahukah Bunda bahwa bermain merupakan hak Si Kecil sejak ia dilahirkan? Hal tersebut dikukuhkan oleh United Nations High Commission for Human Rights. Bermain tidak hanya merupakan aktivitas relaksasi untuk Si Kecil melainkan juga bisa membantu perkembangan otak dan kecerdasannya.

Berbagai hasil studi telah bisa membuktikan bahwa bermain memiliki banyak sekali manfaat untuk Si Kecil. Perintis psikologi perkembangan, Lev Vygotsky, berpendapat bahwa bermain adalah kunci penting tumbuh kembang Si Kecil usia prasekolah. Lewat bermain Si Kecil belajar serta berlatih banyak keterampilan sosial dasar. Bermain mengembangkan kreativitas, imajinasi, kemandirian, serta belajar berinteraksi dengan anak-anak lain. Dengan bermain bersama, Si Kecil juga akan mengasah kemampuan bahasanya dan ia juga akan lebih mampu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul di masa mendatang.

Mildren Parten, sosiologis dan peneliti di Institut Tumbuh Kembang Anak Universitas Minnesota, melakukan sebuah studi pada akhir tahun 1920. Ia mempelajari perilaku anak usia dua hingga lima tahun dan lalu mengategorikan cara bermain anak ke dalam enam jenis. Studi ini dipublikasikan di dalam jurnal Abnormal and Social Psychology. Apa saja enam cara bermain anak? Simak di bawah ini:

Permainan tidak terstruktur (Unoccupied play)

Tipe permainan ini diperuntukkan bagi Si Kecil usia bayi. Bunda bisa mengajaknya mengobrol, bernyanyi sambil menggerakkan anggota tubuhnya secara pasif.

Permainan independen atau soliter (solitary play)

Umumnya jenis permainan ini disukai Si Kecil yang berusia di atas 1 tahun. Ia akan belajar untuk bermain seorang diri dengan membaca buku, menyusun balok dan puzzle, bermain masak-masakan, dan sebagainya. Kemampuan imajinasi Si Kecil akan terasah baik.

Permainan observasi (onlooker play)

Biasa dilakukan oleh Si Kecil usia 2-3 tahun. Ia akan mengobservasi atau meniru temannya saat bermain tetapi masih belum bisa bermain bersama. Ajak Si Kecil ke taman bermain dan biarkan ia mengamati aktivitas anak-anak di sana.

Permainan paralel (parallel play)

Si Kecil akan mulai bermain bersama anak-anak lain. Ia akan belajar berinteraksi dengan orang lain. Bunda sudah bisa mengajarkan konsep berbagi, walau mungkin masih sulit dimengerti oleh Si Kecil. Tetapi hal tersebut penting untuk diajarkan. Ajak Si Kecil membaca buku bersama, bermain di taman, libatkan Si Kecil dalam pembicaraan yang melibatkan anak lain.

Permainan asosiatif (Assosiative play)

Imajinasi Si Kecil akan semakin berkembang. Bunda bisa menyediakan kertas putih dan alat mewarnai seperti krayon atau cat air. Biarkan ia bereksplorasi dengan imajinasinya. Pada saat ini, Bunda bisa mulai memerkenalkan dengan permainan mengambil peran (pretend play), misalnya bermain menjadi seorang ibu atau dokter.

Permainan kooperatif (Cooperative play)

Jenis permainan seperti ini diperuntukkan bagi Si Kecil usia di atas 5 tahun. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain bermain bola, petak umpet, tak benteng, dan lainnya. Si Kecil akan belajar bagaimana caranya bekerja sama dengan teman-teman bermainnya.

Bermain adalah stimulasi yang menyenangkan untuk Si Kecil. Permainan yang bagus adalah yang tak hanya seru tetapi juga bisa mengasah kecerdasan Si Kecil. Bunda bisa mencari berbagai ide bermain kreatif yang telah disesuaikan dengan kelompok usia Si Kecil di situs Morinaga Multiple Intelligence Play Plan. Bunda tidak bingung lagi, Si Kecil pun senang dan bertambah cerdas. 

Lihat Artikel Lainnya