Imunisasi atau vaksinasi adalah cara yang sederhana, aman, dan efektif untuk melindungi Si Kecil dari berbagai penyakit dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Metode ini dapat mencegah 3,5-5 juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti difteri, tetanus, influenza dan campak. Si Kecil berusia 0 - 18 tahun harus mendapatkan vaksin untuk melindunginya dari berbagai penyakit berbahaya. Simak jadwal pemberiannya yuk.
Apakah Bunda sudah tahu jika ada perubahan terkait jadwal vaksinasi Si Kecil saat ini? Setelah dikaji secara periodik, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2020 membuat beberapa perubahan jadwalnya sebagai berikut.
Pada tabel tersebut, Bunda perlu memperhatikan warna pada tabel. Warna biru menandakan waktu utama, warna kuning menunjukkan waktu yang masih diperbolehkan, warna merah menandakan jadwal penguat atau booster, sementara warna oranye menunjukkan jadwal vaksinasi khusus daerah rawan penyakit (endemis).
Pada usia 0-9 bulan, ada beberapa daftar yang termasuk vaksinasi dasar lengkap untuk Si Kecil, yaitu: BCG, Hepatitis B, Polio, Hib, DPT, MR. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Hepatitis B Sebaiknya diberikan segera setelah Si Kecil lahir dan sebelum berumur 24 jam. Hal ini dapat menurunkan risiko infeksi sebanyak 3,5 kali pada Si Kecil
Polio juga sebaiknya segera diberikan setelah Si Kecil lahir ya Bun. Biasanya apabila Bunda melahirkan di fasilitas kesehatan akan diberikan pada saat Si Kecil pulang atau pada kunjungan pertama. Pembagian vaksin dapat secara Oral Poliovirus Vaccine (OPV) dan suntikan Inactive Poliovirus Vaccine (IPV). Si Kecil dapat diberikan OPV atau IPV bersamaan dengan pemberian DPT. Selain itu, IPV minimal diberikan sebanyak 2 kali sebelum Si Kecil berumur 1 tahun
BCG berfungsi untuk mencegah Si Kecil terkena penyakit tuberkulosis atau TBC, dan sebaiknya diberikan segera setelah Si Kecil lahir atau sesegera mungkin sebelum ia berumur 1 bulan. BCG pada Si Kecil yang baru lahir dapat memberikan proteksi sebanyak 82% terhadap tuberkulosis paru dan juga dapat menurunkan hingga 90% pada tuberkulosis berat.
DTP bertujuan untuk mencegah terjadinya tiga penyakit sekaligus dalam satu suntikan, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Jadwal pemberian DTP dilakukan sebanyak tiga kali. Pemberian pertama dilakukan ketika Si Kecil berusia dua bulan dengan jeda satu bulan, sehingga pemberiannya saat Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jadwal booster DTP terbaru dapat dilakukan ketika Si Kecil berusia 5-7 tahun.
DTP-Hib adalah kombinasi untuk mencegah 6 penyakit berbahaya, yaitu: difteri, pertussis, tetanus, hepatitis B, pneumonia dan meningitis yang diberikan saat Si Kecil berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
PCV berfungsi untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia). Jadwalnya dimulai sejak Si Kecil berusia 2 bulan dan diberikan 3 kali dengan interval 4 – 8 minggu (usia 2, 4, 6 bulan).
Rotavirus bertujuan untuk mencegah Si Kecil dari penyakit akibat peradangan pada saluran pencernaan seperti diare. Pemberian rotavirus dapat dilakukan sebelum Si Kecil berusia 12-14 minggu untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi usus berlipat (intususepsi).
Influenza dapat dilakukan pada Si Kecil sejak usia 6 bulan loh, Bun. Hal ini disebabkan karena adanya risiko tinggi kejadian influenza berat pada Si Kecil yang berusia 6-23 bulan. Jadwal pemberiannya dapat diulang setiap 1 tahun sekali.
Jadwal sebelumnya pada Si Kecil yang berusia 9 bulan hanya diberikan vaksin campak saja. Namun pada jadwal imunisasi 2020, Si Kecil yang berusia 9 bulan juga diberikan campak rubella (MR).
Setelah Si Kecil berusia 9 bulan, jenis dan jadwal vaksinasi tidak sebanyak sebelumnya. Tapi Bunda jangan sampai lupa ya. Berikut daftarnya, Bun.
Penyakit Japanese Encephalitis (JE) disebabkan oleh gigitan nyamuk yang mempunyai gejala yang tidak spesifik dan menyerupai flu. Vaksin ini sebaiknya dilakukan jika Bunda tinggal pada daerah endemis atau yang hendak melakukan kunjungan ke daerah endemis seperti Bali dan Yogyakarta. Pemberiannya dapat dilakukan saat Si Kecil berusia 9 bulan.
Varisela bermanfaat untuk mencegah Si Kecil dari cacar air dan dapat diberikan mulai dari usia 12-18 bulan. Si Kecil yang berusia 1 - 12 tahun dapat diberikan 2 dosis dengan jarak pemberian 6 minggu hingga 3 bulan. Pemberian sebanyak 2 dosis ini dapat mencegah terjadinya kasus varisela hingga 92%.
Vaksin ini berfungsi untuk mencegah Si Kecil dari penyakit Hepatitis A. Pada jadwal imunisasi 2020, Hepatitis A dapat diberikan sejak Si Kecil berusia 1 tahun dan dilanjutkan dosis ke-2 dengan jarak 6 hingga 18 bulan kemudian.
Vaksinasi pada Si Kecil berusia diatas 2 tahun memang tidak diwajibkan pemerintah. Namun, Bunda tetap perlu memberikannya agar Si Kecil dapat memperoleh proteksi maksimal dari paparan penyakit berbahaya. Berikut daftarnya:
Tifoid berfungsi untuk mencegah Si Kecil dari infeksi bakteri Salmonella typhii yang menjadi penyebab penyakit tipes. Pemberiannya dapat dilakukan pada Si Kecil yang sudah berusia 2 tahun dan diulang setiap 1 tahun sekali
HPV dapat mencegah Si Kecil dari risiko penyakit kanker, seperti kanker leher rahim, vulva, vagina, dan penis. Jadwalnya dapat diberikan pada Si Kecil berusia 9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan.
Dengue berfungsi untuk mencegah infeksi demam berdarah yang dapat diberikan saat Si Kecil berusia 9 hingga 16 tahun. Jika diberikan pada usia 9 tahun ke atas dapat mencegah Si Kecil dari penyakit dengue berat hingga 93,2% dan lebih efektif jika dibandingkan pemberian pada usia 2-8 tahun.
Biasanya Si Kecil akan mengalami demam setelah mendapatkan suntikan vaksin. Namun, Bunda tidak perlu khawatir apabila Si Kecil mengalaminya. Tangani dengan cara berikut yuk: Cara Mengatasi Bayi Demam Setelah Imunisasi.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Jadwal Imunisasi Anak, Jangan Sampai Terlewat Bun
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?