Infeksi Selesma: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

 Infeksi Selesma: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Apa itu selesma? Common cold atau selesma adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas (ISPA) yang umumnya menyebabkan hidung tersumbat, bersin, batuk, tenggorokan terasa sakit, dan kadang-kadang demam ringan. 

Biasanya Si Kecil akan terserang selesma 5-10 kali setahun. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh Si Kecil belum sempurna atau dengan cara beraktivitas yang kurang memperhatikan aspek kebersihan.

Penyebab Selesma pada Anak

Penyebab infeksi selesma adalah paparan virus Rhinovirus atau Coronavirus. Selesma termasuk jenis air borne disease, yaitu dapat menyebar melalui kontak dengan droplet yang terinfeksi, seperti saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi melalui sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi virus.

Gejala Selesma pada Anak 

Gejala-gejala selesma biasanya muncul dalam 1-3 hari setelah terpapar virus penyebab selesma. Selesma umumnya berlangsung selama 7-10 hari, tetapi beberapa gejalanya dapat bertahan lebih lama. Gejala selesma, meliputi:

  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Bersin-bersin.
  • Batuk kering atau batuk dengan dahak.
  • Tenggorokan terasa sakit atau gatal. Ini bisa disebabkan karena radang. Yuk, temukan penanganan yang tepat di artikel ini: Ciri radang tenggorokan dan cara mengatasinya.
  • Pilek atau ingus yang mengalir.
  • Sakit kepala ringan.
  • Nyeri otot ringan.
  • Demam ringan pada beberapa kasus.

Penting untuk diingat bahwa gejala selesma serupa dengan beberapa kondisi pernapasan lainnya, seperti alergi atau influenza, sehingga jika gejala berat atau berlangsung lebih lama dari biasanya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat. 

Salah satu gejala selesma adalah bersin-bersin. Namun, tahukah Bunda jika ada beberapa masalah yang memiliki gejala serupa dengan selesma, misalnya alergi dingin. Bedanya gejala alergi dingin biasanya disertai dengan beberapa gejala lainnya, seperti bengkak dan ruam. Penjelasan lengkap terkait kondisi ini, baca yuk: Ciri Alergi Dingin dan Cara Mengatasinya.

Perbedaan Selesma dan Influenza 

Perbedaan antara selesma (common cold) dan influenza (flu) meliputi penyebab, gejala, dan keparahan penyakitnya.

Penyebab

  • Selesma: Disebabkan oleh virus, seringkali oleh Rhinovirus atau Coronavirus.
  • Influenza: Disebabkan oleh virus influenza yang terdiri dari tiga jenis: A, B, dan C. Biasanya disebabkan oleh virus influenza tipe A atau B.

Gejala

  • Selesma: Gejalanya meliputi hidung tersumbat, bersin, batuk ringan, tenggorokan terasa sakit atau gatal, pilek, dan demam ringan.
  • Influenza: Gejalanya meliputi demam tinggi, menggigil, sakit kepala yang parah, tubuh terasa nyeri, kelelahan yang ekstrem, batuk kering, dan menggigil.

Tahukah Bunda bahwa menggigil juga bukan hanya gejala influenza saja. Gejala ini juga muncul ketika Si Kecil mengalami flu perut yang umumnya disertai dengan mual dan muntah. Untuk mengetahui informasi ini lebih lanjut, yuk baca: Penyebab dan Gejala Flu Perut pada Si Kecil.

Tingkat Keparahan 

  • Selesma: Selesma biasanya ringan hingga sedang dan gejalanya dapat bertahan selama beberapa hari hingga satu minggu.
  • Influenza: Flu dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti demam tinggi dan kelelahan yang ekstrem. Biasanya membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama, yaitu sekitar satu hingga dua minggu.

Cara Mengobati Selesma pada Anak 

Cara penanganannya tentu tergantung pada penyebabnya. Berikut ini beberapa cara meringankan gejala selesma pada anak:

Istirahat yang Cukup

Pastikan Si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup untuk mempercepat proses pemulihan. Biarkan Bunda memastikan anak beristirahat dan tidur yang cukup.

Minum Banyak Cairan

Dorong anak untuk minum banyak cairan seperti air putih, jus buah, atau kaldu hangat. Ini membantu menjaga hidrasi dan melunakkan lendir yang dapat mengganggu saluran pernapasan.

Bersihkan Hidung Anak 

Cuci hidung Si Kecil menggunakan larutan isotonis (air garam sediaan jadi). Ini bertujuan untuk membersihkan lendir yang menumpuk di hidung sehingga ingus dapat dikeluarkan dari hidung.

Bunda perlu melakukan hal ini karena di saat Si Kecil mengalami kesulitan membuang ingus, ia cenderung menelannya sehingga timbul gejala batuk.

Suhu Ruangan yang Nyaman

Pastikan suhu ruangan di rumah tetap nyaman agar anak merasa lebih baik. Hindari perubahan suhu yang ekstrem.

Membersihkan Hidung

Bantu anak membersihkan hidung dengan menggunakan larutan saline atau semprot hidung yang dapat membantu mengurangi kemacetan dan mengeluarkan lendir.

Menghirup Uap

Mandi uap atau menghirup uap hangat dapat membantu meredakan hidung tersumbat dan batuk. Selain cara ini masih ada beberapa tips lainnya yang bisa Bunda terapkan untuk meredakan gejalanya. Informasi detailnya, yuk Bun baca: Cara mengatasi hidung tersumbat anak.

Hindari Alergan

Gejala alergi berupa pilek cair, bersin-bersin dan hidung gatal serta mampet akan segera membaik bila anak menjauh atau membersihkan diri dan lingkungan dari alergan (pencetus alergi).

Menjaga Kebersihan

Ajari anak untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang yang sakit untuk mencegah penyebaran infeksi.

Obat Pereda Gejala

Jika pilek dan batuk disertai demam, Si Kecil rewel, hidung mampet, ingus cenderung kental berwarna kuning kehijauan, dapat dicurigai ia terinfeksi virus atau bakteri. 

Gunakan obat pereda gejala yang sesuai usia anak, seperti sirup batuk atau obat penurun demam, jika disarankan oleh dokter. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tepat.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala anak memburuk, demam tinggi berlangsung lama, atau ada komplikasi lain yang muncul. Dokter dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai dengan kondisi anak.

Menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti mencuci tangan tiap kali selesai beraktivitas atau menutup bersin dan batuk menggunakan siku bagian dalam, sebaiknya diajarkan pada Si Kecil sebagai upaya menjaga kesehatan tubuhnya.