Sering Diabaikan, Ternyata Ini Tanda Kehamilan Terganggu

Morinaga ♦ 1 Juli 2020

Sering Diabaikan, Ternyata Ini Tanda Kehamilan Terganggu

Selama masa kehamilan, Bunda tentu merasakan banyak perubahan pada kondisi tubuh. Beberapa perubahan seperti mual-mual, mudah lelah, atau nyeri payudara masih bisa dianggap normal. Namun, ada beberapa gejala yang menunjukkan tanda bahaya kehamilan.

Sayangnya, gejala-gejala tersebut seringkali tak dianggap berbahaya dan diabaikan begitu saja. Padahal, jika Bunda tidak segera melakukan penanganan tepat, efek yang ditimbulkan bisa fatal bagi Bunda dan calon Si Kecil. Untuk itu, selama masa kehamilan, Bunda wajib waspada jika tanda-tanda berikut ini muncul. Yuk, simak di bawah ini apa saja tanda bahaya kehamilan yang penting untuk diwaspadai:

1.        Pendarahan

Bagaimana pun kondisinya, pendarahan yang terjadi selama masa kehamilan sangat perlu diwaspadai sebagai salah satu tanda bahaya. Meskipun pada awal kehamilan, pendarahan ringan sering terjadi akibat perubahan hormon. Namun, jika pendarahan terus muncul hingga pertengahan kehamilan, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak dan disertai rasa nyeri yang kuat, maka Bunda harus segera memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan.

 Baca juga: Lahir Prematur, Inilah Penyebab dan Risiko Janin Lahir 7 Bulan

Beberapa kondisi yang dapat memicu pendarahan saat kehamilan antara lain:

  • Keguguran pada trimester awal. Kondisi pendarahan ini memiliki ciri-ciri kram pada perut bagian bawah dan keluar gumpalan daging dari vagina.
  • Kehamilan ektopik (hamil di luar rahim). Kondisi ini tak jarang menjadi penyebab pendarahan yang berbahaya bagi kehamilan Bunda. Gejala yang muncul selama pendarahan seperti darah yang berwarna gelap, nyeri pada pundak atau leher, dan kram pada salah satu bagian perut.
  • Proses menjelang bukaan lahir. Pendarahan juga bisa disebabkan oleh proses pembukaan menjelang kelahiran. Namun, jika usia janin masih jauh dari hari perkiraan lahir (HPL), Bunda perlu periksakan kondisi janin guna mewaspadai kemungkinan persalinan prematur.
  • Ari-ari terlepas dari rahim. Kondisi yang disebut juga sebagai solusio plasenta ini termasuk salah satu tanda bahaya serius pada masa kehamilan. Penyebabnya adalah sebagian atau seluruh plasenta (ari-ari) terlepas dari rahim sebelum bayi lahir. Peran plasenta selama masa kehamilan sangatlah penting sebagai organ yang menyalurkan nutrisi dan oksigen untuk janin. Kondisi ari-ari yang terlepas dari rahim dapat menimbulkan pendarahan serius, sehingga perlu penanganan serius untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.

 Baca juga: Apa Itu Preeklamsia dan Apa Dampaknya Bagi Bunda dan Bayi?

2.        Aktivitas janin menurun

Menjelang usia kehamilan 20 minggu, seharusnya Bunda sudah bisa merasakan gerakan atau tendangan Si Kecil di dalam perut. Biasanya, Bunda dapat merasakan gerakan Si Kecil saat berada dalam posisi diam seperti duduk atau berbaring. Pada usia kehamilan di atas 20 minggu, rata-rata Si Kecil dapat menunjukkan gerakannya sebanyak 10 kali dalam kurun waktu kurang lebih 2 jam.

Namun, jika pergerakan Si Kecil di dalam kandungan cenderung menurun bahkan hilang, itu adalah salah satu tanda bahaya yang patut Bunda khawatirkan. Penyebabnya bisa beragam mulai dari bayi kekurangan oksigen, gangguan pada plasenta, atau kondisi Bunda yang kurang sehat. Penyebabnya bisa beragam mulai dari bayi kekurangan oksigen, kondisi Bunda yang kurang sehat, bahkan karena gangguan pada plasenta. Cari tahu informasi mengenai gangguan plasenta seperti plasenta previa di dalam artikel berikut, yuk: Plasenta Previa: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Salah satu cara untuk menghadapi tanda bahaya ini adalah dengan memiringkan badan Bunda ke kiri untuk beberapa saat. Jika masih belum ada perubahan, segera hubungi dokter untuk penanganan yang lebih lanjut.

3.        Gangguan penglihatan

Tanda bahaya kehamilan yang satu ini masih sering dianggap sepele oleh banyak wanita hamil. Biasanya, gangguan penglihatan yang dialami adalah pandangan menjadi kabur serta sakit kepala hebat yang dirasakan terus menerus.

Kemungkinan penyebab pandangan kabur selama masa kehamilan yaitu preeklampsia atau kondisi darah tinggi pada kehamilan yang bisa mengakibatkan kegagalan organ, gangguan plasenta, hingga menghambat pertumbuhan janin. Gejala ini biasa dialami pada kehamilan pertama dan pada usia kandungan di atas 20 minggu. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, segera hubungi dokter kandungan jika Bunda mengalami gangguan penglihatan selama masa kehamilan.

4.        Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan

Pembengkakan pada bagian wajah, kaki, dan tangan bagi wanita hamil merupakan salah satu perubahan kondisi tubuh yang wajar. Pembengkakan ini dipengaruhi oleh tubuh Bunda yang memproduksi dan menyimpan cairan lebih banyak saat masa kehamilan. Begitu juga dengan ukuran rahim yang bertambah, sehingga menekan pembuluh darah yang berakibat aliran darah dari ke jantung sedikit terhambat. Biasanya, pembengkakan bagian tubuh akan berkurang dengan istirahat yang cukup. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya. Pelajari lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi kaki bengkak saat hamil dengan membaca artikel ini, yuk: Kaki Bengkak Saat Hamil: Penyebab & Cara Mengatasinya

Yang perlu Bunda waspadai adalah ketika pembengkakan muncul secara tiba-tiba dan disertai gejala lain seperti sakit kepala dan nyeri ulu hati. Gejala ini merupakan salah satu tanda bahaya kehamilan yang mengindikasikan gejala awal preeklampsia. Bila hal ini terjadi, jangan ragu untuk segera temui dokter ya, Bun.

 

 Baca juga: Tips Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil Tua

5.        Mual, muntah, dan sulit makan

Hampir setiap wanita hamil mengalami mual dan muntah pada masa awal kehamilan. Kondisi ini masih wajar, mengingat pertumbuhan hormon human chorionic gonadotropin (HCG) menimbulkan rasa mual.

Rasa mual diiringi muntah yang menjadi tanda bahaya adalah ketika kondisi tersebut sulit dikendalikan, terjadi terus menerus bahkan hingga trimester kedua, serta membuat Bunda sulit makan. Hal ini mengakibatkan tubuh Bunda dehidrasi dan kekurangan gizi, sehingga berbahaya juga bagi kesehatan janin di dalam kandungan. Pastikan Bunda konsultasi ke dokter kandungan karena biasanya dalam kondisi seperti ini Bunda butuh cairan dan asupan nutrisi tambahan melalui selang infus.

6.        Demam atau flu

Bagi wanita yang sedang tidak hamil, demam atau flu mungkin termasuk penyakit ringan yang tidak berbahaya. Namun, bagi Bunda yang sedang masa kehamilan, kondisi demam dapat menjadi tanda bahaya bagi kesehatan janin dan tubuh Bunda. Alasannya adalah ketika demam, suhu tubuh akan meningkat hingga lebih dari 38 derajat celcius, sehingga suhu di dalam kandungan juga meningkat. Kondisi inilah yang harus ditangani dengan serius karena dapat berbahaya bagi kesehatan kehamilan.

Setelah mengetahui apa saja tanda bahaya selama masa kehamilan, ada baiknya Bunda lebih waspada terhadap perubahan tubuh dan kondisi yang dialami. Sehingga kehamilan bisa berjalan dengan lancar kemudian Si Kecil dapat lahir dan tubuh dengan optimal.

 Baca juga: 5 Tanda dan Gejala Bunda Akan Segera Melahirkan