Siasat Jitu Agar Si Kecil Terbiasa Dengan Disiplin

Morinaga Platinum ♦ 1 Maret 2017

Siasat Jitu Agar Si Kecil Terbiasa Dengan Disiplin

Coba Bunda perhatikan, deh, ketika Si Kecil menginjak usia 2 tahun perilakunya mengalami perubahan. Ia yang semula manis dan penurut, tiba-tiba menjadi banyak berargumen, marah, bahkan melawan. Dalam banyak literatur, usia 2 tahun ke atas digambarkan sebagai usia menantang emosi Ayah dan Bunda. Ada beragam istilah untuk menyebutnya antara lain trouble two, terrible three, dan feisty four. Ragam istilah ini memerlihatkan bahwa tiap tahapan usia punya tantangan tersendiri bagi Ayah dan Bunda dalam mendidik Si Kecil.

Salah satu tugas utama dari mendidik Si Kecil sejak dini adalah mengembangkan kedisiplinan. Saat Si Kecil berulah, Ayah dan Bunda sering mengambil atau melakukan tindakan dengan harapan bisa mendisiplinkannya. Tetapi tak jarang yang terjadi adalah Si Kecil diberikan hukuman. Apa bedanya mendidik dan mendisiplinkan Si Kecil?

Ayah dan Bunda sering mengingatkan Si Kecil ketika ia mengganggu, tidak mengikuti instruksi, atau tidak dapat mengendalikan perkataan serta perbuatannya. Semua hal tersebut membutuhkan disiplin diri. Mendidik dengan disiplin dilakukan dengan penuh kasih sayang agar Si Kecil tahu apakah tindakannya benar atau salah dan tidak mengulanginya lagi. Sedangkan, menghukum dilakukan karena emosi Ayah dan Bunda. Tujuannya agar Si Kecil tidak mengulangi kesalahan karena takut dengan hukuman yang akan diberikan jika hal itu terjadi.

Disiplin adalah cara mendidik Si Kecil dengan menciptakan suasana diskusi dan komunikasi. Ayah dan Bunda bertindak sebagai guru untuk Si Kecil. Sedangkan dalam cara menghukum, Ayah dan Bunda seakan menjadi hakim bagi Si Kecil. Siap menjatuhkan hukuman kapan saja ia berbuat salah. 

Mendidik Si Kecil merupakan cara yang efektif untuk mendisiplinkannya, sedangkan menghukum hanya akan menimbulkan efek jera dan konsekuensi buruk bagi karakternya saat dewasa. Simak kiat menerapkan disiplin dalam keluarga di bawah ini:

  • Buat peraturan dasar dalam keluarga. Mulailah dengan 4-5 buah aturan, misalnya: membereskan mainan tiap kali selesai bermain atau berbicara menggunakan bahasa yang sopan dan baik.
  • Ajarkan Si Kecil perilaku seperti apa yang Ayah dan Bunda harapkan darinya. Tak ada cara lain yang lebih ampuh dari memberikan dan menjadi contoh yang baik untuk Si Kecil.
  • Berikan pujian saat ia berlaku baik. Dalam batas wajar, pujian akan membuat Si Kecil termotivasi untuk terus melakukan semua hal sesuai aturan. Berikan pujian disertai alasan mengapa ia pantas mendapatkannya, misalnya “Wah, begitu selesai main langsung bereskan mainan? Hebat.”
  • Berikan batasan dan konsekuensi yang jelas. Tentukan konsekuensi apa saja yang bisa diberikan jika Si Kecil melanggar aturan dalam keluarga.
  • Lakukan dengan konsisten. Hal ini penting diterapkan agar kelak Si Kecil dapat memegang prinsip dan nilai-nilai positif.

Kunci sukses dalam mendisiplinkan Si Kecil salah satunya adalah kompak dengan pasangan. Oleh karena itu sebelum proses pembelajaran Si Kecil dimulai, Bunda perlu bicara serius dengan Ayah untuk menyamakan visi dalam mendisiplinkan Si Kecil.

Bila memakai bantuan pengasuh, orang tua juga harus tetap bekerja sama dengan pengasuh agar anak disiplin. Ikuti tips berikut ini agar Si Kecil juga terbiasa dengan pengasuh: Kerja Sama yang Baik dengan Pengasuh agar Si Kecil Disiplin. Semoga kiat-kiat di atas membantu, ya!