Pertanyaan Umum Seputar Kehamilan Trimester Ketiga

Morinaga Platinum ♦ 17 Desember 2019

Pertanyaan Umum Seputar Kehamilan Trimester Ketiga

Ketika Bunda sudah memasuki trimester ketiga kehamilan, rasanya sudah semakin tidak sabar untuk segera bertemu bayi tercinta. Namun di saat yang sama, tak jarang berbagai kesibukan dan kecemasan tiba-tiba melanda, mulai dari menjaga kondisi kesehatan Bunda maupun janin hingga persiapan perawatan bayi saat sudah lahir nanti. Berbagai pertanyaan dalam benak Bunda tentang kesehatan dan keselamatan Si Kecil pun bisa semakin menambah kegundahan bahkan berujung stres. Padahal, dengan mengenali penjelasan dari tiap kegelisahan yang dirasakan, Bunda bisa menjalani masa-masa akhir kehamilan dengan lebih optimis dan tenang. Nah, berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum yang seringkali ditanyakan para Bunda saat hamil tua yang berhasil MP rangkum.

Bolehkah Trimester Ketiga Kehamilan Tidur Telentang?

Tidur telentang tidak disarankan untuk ibu hamil saat trimester ketiga, karena rahim sudah lebih berat sehingga bisa menekan pembuluh darah yang dapat berakibat pada kurangnya aliran darah ke janin. Upayakan untuk tidur menyamping, terutama menghadap kiri. Hal ini disebabkan karena rahim secara alami berputar ke kanan sehingga tidur pada sisi kiri dianggap sebagai pilihan terbaik agar tidak menekan rahim.

Apa Saja Keluhan Ibu Hamil Trimester 3? 

Pada trimester 3 kehamilan, ibu hamil sering mengalami keluhan seperti nyeri punggung, kesulitan tidur, sesak napas, pembengkakan kaki, serta kontraksi Braxton Hicks yang ringan. Baca selengkapnya di sini, Bun: Keluhan Ibu Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya.

Bagaimana Mengetahui Hari Persalinan Telah Datang?

Ada banyak gejala yang menunjukkan waktu melahirkan telah tiba. Antara lain seperti mulas, keluar cairan ketuban, nyeri panggul, dan lain sebagainya. Selama Bunda belum mengalami gejala-gejala tersebut, Bunda punya banyak waktu untuk menyiapkan kelahiran Si Kecil.

Agar Bunda lebih siap menyambut Si Kecil, mari simak tanda-tanda mau melahirkan di sini: Tanda-tanda yang Menunjukkan Bunda Mau Melahirkan

Bagaimana Jika Janin Berhenti Bergerak?

Gerakan janin adalah suatu pertanda bahwa janin dalam keadaan baik. Namun pada trimester ketiga gerakan janin dapat berubah-ubah. Jika pada trimester sebelumnya janin suka meninju atau menjentik, maka pada trimester ketiga ini ia lebih suka berputar sehingga perut Bunda terlihat menonjol sedikit di suatu sisi.

Bila Bunda merasakan janin tidak bergerak sama sekali sebanyak biasanya, Bunda perlu makan kemudian berbaring menyamping ke kiri. Jika dalam 2 jam setelah itu janin masih tidak bergerak sebanyak 10 kali, segera hubungi dokter. Dokter akan melakukan, tes kontraksi, ataupun profil biofisik.

Bagaimana Jika Cairan Ketuban Sangat Sedikit?

Selama kehamilan, janin yang tumbuh dalam rahim dikelilingi oleh cairan pelindung bernama air ketuban. Air ini punya banyak fungsi bagi janin, di antaranya pengendali suhu, sebagai pelumas, penyokong tali pusar, dan pengendali infeksi. Bunda sebaiknya ikut memantau volume air ketuban ketika pemeriksaan kehamilan. Biasanya jika cairan ketuban terlalu sedikit, dokter atau bidan akan mengecek keadaan kehamilan Bunda untuk memastikan janin terus tumbuh secara normal. Tetapi, bila kondisi oligohidramnion ini terjadi di masa akhir kehamilan, kemungkinan dokter akan melakukan induksi persalinan. Kenali lebih lanjut seputar air ketuban di dalam kandungan, yuk.

Bagaimana Jika Ibu Hamil Mengalami Preeklampsia?

Preeklampsia merupakan suatu kondisi serius, yakni ketika tekanan darah tinggi dan kadar protein di dalam urin abnormal setelah 20 minggu kehamilan. Pada pemeriksaan, umumnya akan dicek tekanan darah Bunda dan kadar protein urin.

Selain dari pengecekan tersebut, preeklampsia juga bisa diketahui dari gejalanya yang khas. Gejala ini mencakup sakit kepala parah, nyeri di bawah tulang rusuk, masalah penglihatan, pergelangan kaki, wajah dan tangan.

Pada kondisi demikian, melahirkan bayi menjadi satu-satunya cara yang bisa ditempuh guna menangani preeklampsia. Biasanya, penanganan tersebut dilakukan pada ibu hamil dengan usia kandungan minimal 34 minggu.

Cara Mencegah Preeklampsia

  • Cukupilah kebutuhan air putih harian, minimal 6-8 gelas sehari.
  • Hindari banyak mengonsumsi makanan yang digoreng atau makanan siap saji.
  • Batasi penggunaan garam untuk makanan, meski masih diperbolehkan sedikit saja.  Agar lebih aman, lebih baik jangan mengonsumsi garam sama sekali.
  • Tinggikan posisi kaki Bunda sampai beberapa kali dalam sehari.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol.

Dapatkah Persalinan Dipercepat Meskipun Belum Terjadi Kontraksi?

Selama Bunda belum mendapatkan kontraksi asli, Si Kecil masih belum menunjukkan tanda bahaya di dalam rahim, dan Bunda belum mencapai hari perkiraan lahir, maka persalinan Bunda belum dapat dipercepat.

Tetapi, Bunda dapat memancing kontraksi Bunda sendiri agar Bunda dapat segera melahirkan. Cara-caranya antara lain melalui olahraga dan aktivitas lainnya ya, Bunda. Yuk, lihat penjelasan selengkapnya di sini: Tips agar Cepat Melahirkan di Usia Kandungan 38 Minggu

Saat Bunda memasuki trimester ketiga kehamilan berpikirlah positif dan optimis jika persalinan dapat berjalan lancar serta kondisi Bunda dan bayi dalam kondisi sehat. Terapkan juga pola hidup sehat agar janin dapat lahir dengan sehat. Penuhi kebutuhan nutrisi kehamilan harian dengan mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium, asam folat, vitamin D, omega-3, omega-6.

Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan kelahiran dengan menjaga kesehatan tubuh dengan rutin olahraga dan juga mental. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk baca: Tantangan di trimester 3 dan persiapan melahirkan.