Bahaya Penggunaan Baby Walker dan Alternatif Penggantinya

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

Bahaya Penggunaan Baby Walker dan Alternatif Penggantinya

Saat ini, banyak orang tua yang mempertimbangkan alternatif pengganti baby walker. Hal ini terkait dengan penggunaan baby walker yang sudah tidak direkomendasikan beberapa ahli dan organisasi, seperti IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan AAP (American Academy of Pediatrics). Sebab penggunaan alat ini dapat meningkatkan risiko bayi terjatuh, mengalami cedera, atau patah tulang. 

Untuk mengetahui lebih lanjut bahaya penggunaan baby walker dan solusi pengganti baby walker untuk mendukung perkembangan anak dalam belajar berjalan, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Potensi Bahaya Penggunaan Baby Walker

Baby walker, atau alat bantu berjalan untuk bayi, dirancang dengan tujuan untuk memudahkan Si Kecil bergerak saat berlatih berjalan. Alat ini diharapkan bisa memacu gerak motorik kasar Si Kecil sehingga ia dapat cepat berjalan. Namun, banyak orang belum menyadari bahwa penggunaan baby walker dapat membahayakan Si Kecil.

Data dari American Academy of Pediatrics mencatat sekitar 8,800 Si Kecil berusia di bawah 15 bulan mengalami kecelakaan akibat penggunaan baby walker sehingga harus dirawat di unit gawat darurat. Selain itu, dilaporkan juga baby walker merenggut 34 nyawa akibat kecelakaan ketika menggunakan alat bantu tersebut, sebagian besar karena jatuh dan cedera kepala.

Jika penggunaan baby walker tidak diawasi penuh oleh orang tua atau pengasuh Si Kecil, banyak kejadian yang mungkin terjadi, di antaranya:

  • Baby walker tersandung pada permukaan yang tidak rata
  • Si Kecil yang menggunakan baby walker bisa mencapai minuman panas di atas meja
  • Baby walker terjatuh dari tangga
  • Si Kecil bisa mencapai lemari atau laci hingga tangannya terjepit

Hal-hal di atas sangat mungkin terjadi karena Si Kecil masih belum paham apa yang berbahaya baginya dan apa yang tidak. Selain itu, dengan menggunakan baby walker, ia semakin bergerak bebas mendekati apa pun yang ada di sekitarnya. Beberapa risiko yang dapat dialami Si Kecil ketika menggunakan baby walker tanpa pengawasan adalah cedera kepala, patah tulang, hingga luka bakar.

Manfaat dan Risiko Baby Walker

Perlu diketahui bahwa hasil penggunaan baby walker tidak sepadan dengan risikonya. Alih-alih membantu melatih Si Kecil berjalan, baby walker justru mengurangi keinginannya untuk berjalan. Ya, buat apa bersusah payah berjalan jika sudah ada roda yang memudahkannya bergerak.

Selain itu, baby walker juga menguatkan otot yang salah. Kedua tungkai bawah memang diperkuat karena pemakaian baby walker, tetapi tungkai atas (paha) dan pinggul tetap tidak terlatih. Padahal tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk berjalan.

Alternatif Baby Walker

Daripada menggunakan baby walker, ada beberapa cara aman lainnya untuk melatih Si Kecil berjalan. Misalnya, Anda bisa memegang tangan Si Kecil saat ia berusaha berdiri dan berjalan, atau menggunakan alat bantu berjalan lain yang lebih aman dan efektif.

Yuk, Bunda, lihat cara benar untuk melatih Si Kecil berjalan di sini: Cara Melatih Anak agar Bisa Lancar Berjalan

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Jadi, jangan terburu-buru memaksa Si Kecil untuk berjalan jika ia belum siap. Yang terpenting adalah mendukung perkembangan Si Kecil dengan cara yang aman dan sehat.

Demikianlah ulasan lengkap mengenai baby walker. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan Si Kecil. Jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan Si Kecil dan konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan anak jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.

Referensi

  • IDAI. Penggunaan BABY WALKER  Diakses pada tanggal 8 Januari 2024. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penggunaan-baby-walker