Ciri Anak Dehidrasi Karena Diare

Morinaga Platinum ♦ 1 November 2017

Ciri Anak Dehidrasi Karena Diare

Diare pada anak adalah kondisi yang ditandai dengan buang air besar cair, frekuensi lebih dari 3 kali sehari selama minimal 3 hari berturut-turut. Keluarnya cairan yang banyak saat diare, membuat anak berisiko mengalami dehidrasi. Umumnya, diare terjadi akibat dari konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.

Lalu, apa tanda anak dehidrasi saat diare? Jawaban dan cara mengatasinya bisa Bunda temukan di artikel ini. Baca selengkapnya, yuk.

Ciri anak dehidrasi karena diare

Dehidrasi pada anak biasanya ditandai dengan berkurangnya frekuensi buang air dan mata yang cekung. Dehidrasi harus segera diatasi untuk menghindari terjadinya komplikasi yang serius. Berikut ciri lain yang bisa dikenali saat anak dehidrasi karena diare:

  • Anak menjadi rewel
  • Bibir pecah-pecah dan mulut terlihat kering
  • Kehausan atau tidak mau minum
  • Anak lemas dan mudah mengantuk
  • Mata anak tampak cekung
  • Saat menangis air mata yang keluar sedikit 
  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil.

 

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak

Lakukan pencegahan dehidrasi saat Si Kecil diare dengan menerapkan poin-poin berikut:

Berikan asupan cairan

Saat diare, Si Kecil akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Oleh karena itu, Bunda harus mencukupi kebutuhan cairannya. Untuk Si Kecil usia di bawah enam bulan, susui dengan ASI kapan pun ia mau. Tak perlu dibatasi.

Untuk usia di atas enam bulan, berikan air matang, larutan oralit, kuah sayur, atau air tajin sebagai pengganti cairan. Jika Si Kecil muntah atau buang air besar cair, berikan  minum sebanyak cairan yang keluar, biasanya sekitar 50-100 ml tiap kali buang air. Berikan secara bertahap dan perlahan-lahan menggunakan sendok.

Beri asupan makanan yang mudah dicerna

Saat diare, pastikan Si Kecil harus tetap makan. Bunda bisa memberikannya jenis makanan yang telah terbukti bisa mengurangi gejala diare, yaitu “BRAT: Bread, Rice, Applesauce, Toast” yaitu roti tawar, nasi putih, apel, dan roti panggang. Si Kecil juga bisa diberikan pisang, wortel, juga edamame untuk membantu masa pemulihan.

Hindari pemberian makanan berikut

Hindari atau batasi pemberian sayuran seperti kembang kol, brokoli, dan sayuran hijau. Jika diberikan, produksi gas dalam saluran cernanya bisa meningkat dan memperburuk kondisi Si Kecil.

Istirahat yang cukup

Anak yang dehidrasi akan mudah lelah dan mengantuk. Untuk mempercepat proses pemulihannya saat diare, setelah ia diberikan asupan cairan dan makanan. Penuhi kebutuhan istirahatnya, ya Bun.

Hanya berikan obat sesuai arahan dokter

Pemberian obat antidiare untuk Si Kecil sebaiknya dihindari karena tidak terbukti bermanfaat untuknya. Obat antidiare bisa menimbulkan gejala lain misalnya kantuk berlebih, menurunkan gerakan usus, mual, dan muntah. Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan cara penanganan yang tepat untuk anak diare.

Dengan penanganan yang tepat sedari awal, Si Kecil bisa terhindar dari risiko dehidrasi ketika diare. Jika ia masih diare dan gejalanya semakin berat, segera bawa periksa ke dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut.

Namun, ketika Bunda melihat Si Kecil mengalami diare jangan langsung panik ya karena ada beberapa langkah pertolongan yang bisa Bunda berikan di rumah. Untuk panduan penanganannya, yuk Bun cari tahu selengkapnya di artikel: Cara Mengatasi Diare pada Anak Secara Alami.