Kenali Pribadi Si Kecil Sejak Bulan Pertama Kehidupannya

Morinaga Platinum ♦ 1 Februari 2017

Kenali Pribadi Si Kecil Sejak Bulan Pertama Kehidupannya

Ketika melihat anak-anak bermain di rumah, pernahkah terpikir oleh Bunda mengenai perbedaan karakter Si Kakak dan Si Adik? Ya, meski bersaudara dan diasuh dalam lingkup keluarga yang sama, perilaku satu anak dengan lainnya bisa saja berbeda. Apa yang membuatnya berbeda?

Temperamen merupakan gabungan dari sifat atau karakteristik dalam diri individu yang cenderung menentukan cara ia berpikir, merasa, dan bertindak. Dan ternyata, temperamen ini bisa terlihat sejak dini, lho, Bunda. Coba saja perhatikan gerak-gerik Si Kecil, apa yang ia lakukan saat lapar atau sendirian di kamar?

Alexander Thomas dan Stella Chess melakukan studi mengenai “temperamen” pada 1970-an yang menghasilkan 9 karakteristik temperamen Si Kecil yang dilihat dari:

Tingkat aktivitas (activity level)

Menggambarkan jumlah gerakan fisik selama periode tidur dan periode terjaga. Mungkin saja bayi A puas dengan berbaring diam di ranjangnya dan bermain dengan mainan untuk jangka waktu lama. Tapi lain halnya dengan bayi B yang berputar-putar, menendang-nendang. Ini menggambarkan Si Kecil yang sangat aktif.

Rutinitas (rhythmicity)

Keteraturan yang menyangkut pola kehidupan sehari-hari seperti jadwal makan dan tidur.

Pendekatan – penarikan (approach – withdrawal)

Mengacu pada respon awal terhadap sesuatu yang baru. Contoh jika besar nanti, beberapa anak dengan penuh semangat mencari pengalaman baru sementara yang lain terlihat lebih nyaman dengan rutinitas yang ada.

Kemampuan beradaptasi (adaptability)

Mengacu pada kemampuan beradaptasi terhadap stimulus baru seperti obyek atau orang baru. Amati berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Si Kecil untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kegigihan – rentang perhatian (persistence - attention span)

Sebuah deskripsi dari berapa lama Si Kecil dapat bertahan lama dalam satu kegiatan tertentu.

Intensitas reaksi (intensity of reaction)

Mengacu pada tingkat energi dari respons yang khas dari Si Kecil. Misalnya, Si Kecil yang memiliki ambang respons rendah tapi tinggi intensitasnya, dapat merespon sayuran pahit dengan mengeluarkan suara sangat keras, “Yekh” dengan mimik meringis dan meludah. Lalu, ada anak lain dengan batas responsif yang sama namun rendah intensitasnya, reaksinya hanya dengan mengerutkan hidung.

Jangkauan perhatian dan ketekunan (distractibility)

Mengacu pada seberapa banyak atau sedikitnya rangsangan asing diperlukan untuk mengintervensi aktivitas yang sedang berlangsung. Misalnya, Si Kecil mengerjakan puzzle selama setengah jam dengan antusias, tetapi mungkin kehilangan minatnya bila ia ditaruh di kamar di mana sedang berlangsung kegiatan lainnya.

Ambang tanggap (threshold of responsiveness)

Mengacu pada bagaimana intensitas rangsangan perlu untuk membangkitkan respons dari Si Kecil. Ia mungkin hanya cukup disentuh sedikit saja untuk mengeluarkan suara, sedangkan anak lain membutuhkan pelukan baru memberikan tanggapan.

Kualitas suasana hati (quality of mood)

Pada akhirnya kualitas suasana hati  menentukan tanggapan dan perilaku Si Kecil. Apakah ia seorang anak yang bahagia? Atau yang sering cemas?

Sembilan karakteristik temperamen di atas bisa Bunda jadikan acuan untuk mengenali temperamen Si Kecil. Dengan mengenali temperamen Si Kecil, maka Bunda sudah dapat mengetahui kira-kira bagaimana cara mengasuh dan membimbing yang ideal kepadanya dalam memberikan pendidikan terbaik dalam masa tumbuh kembang.