Hindari Pola Asuh Negatif agar Si Kecil Berkarakter Baik

Morinaga Platinum ♦ 1 Maret 2017

Hindari Pola Asuh Negatif agar Si Kecil Berkarakter Baik

Tentunya tiap orangtua memiliki gaya atau pola asuh yang berbeda-beda. Perbedaan pola asuh ini dampaknya pun juga berbeda terhadap perkembangan dan pembentukan karakter Si Kecil. Dengan pola asuh yang tepat, proses tumbuh kembang Si Kecil akan berjalan optimal. Namun, seringkali tanpa sadar Ayah dan Bunda melakukan kesalahan dalam mengasuh dan mendidik Si Kecil. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan Ayah dan Bunda soal ragam pola asuh.

 Baca Juga: Ayo! Koleksi 12 Stiker Chila Chilo Super Hero dari Morinaga Chil*Go!

Simak beberapa pola asuh yang tidak efektif dalam mendidik Si Kecil di bawah ini:

Pola asuh membandingkan Si Kecil

Seperti namanya, pada tipe ini Ayah dan Bunda seringkali membandingkan satu anak dengan yang lain. Dampaknya, anak yang kurang berprestasi akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri.

Jika Bunda sudah terlanjur menerapkan pola asuh ini, sebaiknya hentikan segera ya Bunda. Sebaliknya, Bunda bisa mendukung Si Kecil untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Untuk membantu Si Kecil agar tumbuh menjadi probadi yang percaya diri, ikuti tips dalam artikel berikut yuk: Jadikan Si Kecil Lebih Percaya Diri

Pola asuh otoriter

Gaya asuh ini bersifat mengekang dengan mengharuskan Si Kecil untuk mengikuti semua perintah tanpa kecuali. Tiap aturan biasanya dibuat tanpa didiskusikan dengan anggota keluarga lain. Ayah dan Bunda juga tidak mengizinkan anak-anak terlibat dalam penyelesaian masalah. Umumnya, gaya asuh ini menggunakan hukuman sebagai ganti kedisiplinan. Jadi fokusnya pada cara Si Kecil patuh pada aturan, bukan bagaimana ia mengambil pilihan yang terbaik. Anak yang dibesarkan dengan gaya asuh seperti ini cenderung tidak bisa mengendalikan emosi, kurang percaya diri, pemalu, dan tidak mandiri.

 Baca Juga: Kiat Jitu Didik Si Bungsu Agar Tumbuh Mandiri

Pola asuh permisif

Pola asuh ini berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter. Si Kecil memiliki kuasa penuh dan sebagian besar keinginannya dipenuhi oleh Ayah dan Bunda. Pola asuh ini umumnya diterapkan karena Ayah dan Bunda menganggap ini merupakan bentuk kasih sayang. Padahal yang akan terjadi adalah Si Kecil cenderung terus menuntut haknya, egois, kurang sopan, dan sebagainya.

Pola asuh Ayah dan Bunda tidak sepaham

Pada tipe ini, Ayah dan Bunda memberikan serta menerapkan aturan yang berbeda-beda. Ini akan membuat Si Kecil bingung harus mengikuti aturan yang mana. Pada akhirnya, ia akan memihak salah satu orangtua yang selalu mengikuti keinginannya.

Pola asuh hadiah

Apabila Ayah dan Bunda sering menggunakan hadiah yang bersifat materi atau mudah mengumbar janji ketika meminta Si Kecil berperilaku seperti yang diinginkan, maka akibatnya Si Kecil hanya akan berperilaku baik jika ada hal yang menguntungkan untuknya.

Sebaiknya sebelum menentukan dan menerapkan pola asuh tertentu, Ayah dan Bunda diskusikan dahulu seperti apa hasil yang diinginkan. Penerapan lebih dari satu pola pengasuhan mungkin saja dilakukan agar lebih fleksibel sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pastinya, Ayah dan Bunda harus bisa menjalin hubungan yang positif dengan Si Kecil agar ia tumbuh dengan karakter yang baik. Cari tahu pola asuh yang terbaik untuk Si Kecil di artikel berikut ini yuk: Pola Asuh Anak yang Baik untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

 Baca Juga: 3 Cara Mengasuh Anak Bungsu Agar Tidak Manja