Jangan Sepelekan Kesehatan Saluran Cerna Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 1 September 2017

Jangan Sepelekan Kesehatan Saluran Cerna Si Kecil

Tumbuh kembang Si Kecil ternyata sangat dipengaruhi oleh kesehatan sistem pencernaan. Apa hubungannya, ya?

Makanan adalah sumber tenaga untuk tubuh kita. Nutrisi yang terkandung di dalam makananlah yang memberikan tenaga juga zat lain yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sebelum dapat diserap oleh tubuh, makanan harus melalui proses pencernaan di mana bahan makanan diubah dari ukuran besar berstruktur kompleks menjadi zat sederhana yang lebih mudah diserap. Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut sampai diserap oleh usus dan sisa kotorannya dikeluarkan melalui BAB.

Prosedur pencernaan makanan terjadi melalui beberapa proses. Salah satu prosesnya ialah proses mekanis, seperti gerak mengunyah oleh mulut, dan gerak pencernaan oleh otot-otot usus. Berikutnya, juga ada proses kimiawi, yaitu proses yang melibatkan keterlibatan enzim, zat asam, dan garam empedu. 

Selain itu, juga ada proses yang melibatkan bakteri baik (disebut juga) probiotik yang berada di dalam usus. Ada banyak bakteri baik yang berada di dalam usus Si Kecil sejak ia lahir, dan sebagian lagi masuk melalui makanan. Mari, Bunda, lihat contoh bakteri baik ini di sini: Jenis-jenis Bakteri Baik dan Fungsinya Bagi Kesehatan Tubuh

Dengan proses-proses seperti ini, penting sekali memiliki pencernaan yang tidak mengalami masalah dalam proses mekanik atau kimiawi, serta memiliki kadar bakteri probiotik yang cukup. Dengan begini, saluran cerna kita tidak terganggu, sehingga pencernaan kita sehat.

Oleh karena itu, untuk mendukung pencernaan yang sehat, Bunda perlu rutin memberikan makanan yang kaya akan probiotik. Untuk informasi selengkapnya, yuk baca: Makanan tinggi probiotik untuk anak.

Lantas, apa hubungannya kesehatan saluran cerna dengan optimal atau tidaknya tumbuh kembang Si Kecil? Nutrisi adalah salah satu kunci penting tumbuh kembang Si Kecil, dan dengan saluran cerna yang sehat proses penyerapan nutrisi dapat maksimal.

Di sisi lain, pemberian nutrisi sesuai dengan tahapan usia Si Kecil sangat penting dalam menjaga sistem pencernaannya karena berbeda dengan sistem pencernaan dewasa, sistem pencernaan Si Kecil masih dalam tahap perkembangan.

Untuk Si Kecil yang baru lahir hingga usia 6 bulan, Bunda bisa memberikannya ASI yang merupakan makanan terbaik untuknya. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan awal kehidupan Si Kecil dan kemudian ditambah dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) saat Si Kecil sudah berusia 6 bulan. Pemberian makanan padat yang terlalu cepat pada Si Kecil berisiko dapat menyebabkan masalah pada saluran cerna serta dapat mengganggu penyerapan nutrisi.

Pemberian makanan pendamping juga diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan Si Kecil. Untuk awal, Bunda bisa memberikan makanan dengan konsistensi encer dan kemudian ditingkatkan seiring usia serta kemampuan Si Kecil bertambah. Pada usia 9 bulan, makanan rumah yang dihaluskan sudah mulai dapat diberikan. Pada usia 1 tahun, Si Kecil sudah dapat diberikan makanan rumah biasa.

Untuk pemilihan susu, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan yang dirancang khusus sesuai dengan usia Si Kecil. Sehingga kandungan nutrisinya akan sesuai kebutuhan harian serta kondisi saluran cerna Si Kecil. Dengan memilih susu yang mengandung serat pangan, maka Bunda akan lega karena serat tersebut akan bekerja memperbaiki suasana dalam alat pencernaan, sehingga sistem pecnernaan Si Kecil akan sehat selalu. 

Pilih juga susu pertumbuhan yang mengandung probiotik atau bakteri baik. Sebab, susu seperti ini dapat meningkatkan kesehatan saluran cerna dan juga kekebalan tubuh Si Kecil. Susu pertumbuhan yang mengandung probiotik ini, bisa Bunda temukan dalam Morinaga Platinum MoriCare Zigma dengan Triple Bifidus. Triple Bifidus yang dimaksud meliputi Bifidobacterium Longum BB536 untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan cegah infeksi saluran napas, Bifidobacterium Breve M-16 V untuk cegah diare dan infeksi saluran cerna serta Bifidobacterium Infantis M-63 untuk mencegah alergi dan membantu penyerapan nutrisi. Sebaiknya, Bunda juga menghindari pemberian susu kental manis pada anak di bawah usia 1 tahun, karena dapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna dan ginjal anak.

Sebaiknya, Bunda juga menghindari pemberian susu kental manis pada anak di bawah usia 1 tahun, karena dapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna dan ginjal anak.

Agar pencernaan Si Kecil sehat, selain pemilihan nutrisi, Ayah dan Bunda harus memerhatikan kebersihan. Pastikan proses menyiapkan makanan Si Kecil termasuk di dalamnya kebersihan alat masak serta alat makan terjaga kebersihannya. Untuk Si Kecil yang diberikan susu pertumbuhan, perhatikan tahapan menyiapkan susu yang benar. Gunakan air matang untuk membuat susu Si Kecil.

Apabila Si Kecil mengalami gangguan pencernaan seperti diare, disentri, atau sekedar sakit perut, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis anak. Bahkan ketika ia masih baru berusia beberapa bulan saja dan mengalami kolik, Bunda boleh saja berkonsultasi dengan dokter apabila tidak sanggup menanganinya sendiri. Mari simak tentang apa itu kolik di sini yuk: Kolik yang Ditandai Tangan yang Mengepal

Khusus untuk perut kembung, ada beberapa gejala serius yang perlu Bunda kenali agar bisa memberikan pertolongan tepat waktu. Selain itu, penting juga untuk mengenali pemicunya sehingga penanganan gejalanya tepat. untuk informasi lengkapnya, yuk Bun baca: Gejala dan penyebab perut kembung pada anak.

Satu hal yang pasti jangan sepelekan kesehatan saluran cerna agar penyerapan nutrisi Si Kecil berjalan optimal.