Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi

Hidung tersumbat pada bayi dapat terjadi ketika pembuluh darah dan jaringan di rongga hidung terisi lendir. Hal ini dapat membuat Si Kecil tidak nyaman, rewel,  hingga kesulitan untuk bernapas. Selain itu, Si Kecil juga akan kesulitan menyusu dan berpotensi tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya karena mengalami sesak. Agar hal ini tidak terjadi, yuk kenali cara mengatasinya di artikel ini.

Penyebab Hidung Tersumbat pada Bayi

Hidung tersumbat pada bayi adalah masalah umum yang sering membuat para orang tua khawatir. Penyebab utamanya adalah penumpukan lendir di rongga hidung yang merupakan respons alami tubuh dalam melawan benda asing, virus, atau polusi udara. 

Kondisi ini dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman, menjadi rewel, dan mengalami kesulitan dalam bernapas serta menyusu. Karena bayi mengandalkan hidungnya untuk bernapas, penyumbatan, meskipun ringan, dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka secara signifikan.

 Berikut adalah beberapa penyebab umum hidung tersumbat pada bayi:

  • Hawa Dingin: Suhu dingin dapat menyebabkan reaksi di saraf hidung yang menghasilkan lendir berlebih, menyebabkan tersumbatnya hidung, terutama di malam hari.
  • Polusi Udara: Udara yang kotor, seperti dari ruangan yang kurang ventilasi atau paparan asap rokok, bisa memicu penumpukan lendir di hidung bayi.
  • Polip: Tumor jinak di rongga hidung yang menyebabkan penumpukan cairan dan lendir, menyebabkan hidung tersumbat.
  • Infeksi: Baik infeksi virus maupun bakteri bisa menyebabkan hidung bayi tersumbat, seringkali dengan produksi ingus yang berbeda tergantung pada jenis infeksinya.
  • Benda Asing: Barang kecil seperti potongan makanan atau mainan yang masuk ke dalam hidung bayi dapat menyebabkan penyumbatan dan infeksi.
  • Alergi: Reaksi alergi terhadap berbagai pemicu seperti debu, hewan peliharaan, atau makanan bisa menyebabkan hidung tersumbat yang berkepanjangan.

Memahami penyebab spesifik dari hidung tersumbat pada bayi dapat membantu Bunda dalam mengidentifikasi cara yang paling tepat untuk meredakan gejalanya.

Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi

Pada umumnya, bayi hanya bisa bernapas melalui hidung dan belum memiliki kemampuan bernapas lewat mulut. Mereka juga belum bisa mengupayakan bersin atau membuang ingus untuk membersihkan hidung.

Berikut solusi yang dapat Bunda terapkan di rumah untuk melegakan hidung Si Kecil, antara lain:

1. Gunakan Semprotan atau Tetes Air Garam (Saline)

Salah satu cara paling aman dan efektif untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi adalah dengan menggunakan semprotan atau tetes hidung saline (air garam). Produk-produk ini dapat Bunda dapatkan tanpa membutuhkan resep.

Jika Bunda menggunakan cairan tetes, berikan dua tetes di setiap lubang hidung untuk melonggarkan lendir di dalam hidung. Letakkan handuk gulung di bawah bahu bayi dengan posisi kepala sedikit miring ke belakang, untuk memastikan tetesan masuk ke dalam hidung.

Gunakan aspirator untuk menarik keluar lendir, tekan aspirator sebelum memasukannya ke hidung bayi, dengan begitu alat hisap ini akan menarik lendir keluar. Jika ditekan saat sudah di dalam lubang hidung, dikhawatirkan justru akan mendorong lendir lebih dalam ke rongga hidung.

Hindari penggunaan saline yang mengandung obat dan cukup gunakan saline biasa dalam bentuk tetes atau semprotan.

2. Bantu Si Kecil Menghirup Uap Air Hangat

Uap air hangat sudah digunakan sejak zaman dahulu sebagai cara mengatasi hidung mampet pada bayi. Hawa dari air hangat akan bereaksi dengan saraf di hidung Si Kecil. Saraf ini akan mengurangi produksi ingusnya, sehingga hidung Si Kecil terasa lebih lega. 

Hawa air hangat ini bisa diciptakan dari kran air panas di rumah. Bunda bisa menempatkan air ke dalam wadah atau ember dan membiarkan kamar mandi beruap untuk beberapa saat, kemudian pegang bayi mendekati uap yang telah disiapkan selama beberapa menit.

3. Posisi Tidur Si Kecil

Hidung bayi mampet saat tidur, karena posisi tidurnya yang telentang mempermudah ingusnya menyumbat jalan napas dalam hidungnya. Si Kecil menjadi lebih sering terbangun, sehingga ia menjadi lebih rewel.

Atur posisi kepala Si Bayi dengan menggunakan bantal yang lebih keras daripada bantal yang biasa dipakainya. Dengan begini, dia lebih nyaman untuk bernafas selama tidur. 

Jika Bunda menggunakan tempat tidur khusus bayi, jangan gunakan cara ini ya. Untuk mencegah terjadinya kematian mendadak pada bayi.

4. Berikan Pijatan pada Leher

Pijatan leher yang ringan dan lembut pada bayi dapat membantu merangsang aliran darah dan mengurangi pembengkakan di sekitar hidung bayi. Berikan pula pijatan pada area punggung untuk memberikan kenyaman saat akan tidur. Hindari juga penggunaan obat gosok, terutama untuk Si Kecil di bawah 2 tahun.

5. Berikan Asupan Cairan yang Cukup

Saat bayi mengalami hidung tersumbat, Bunda tetap perlu memenuhi kebutuhan cairannya agar selalu tercukupi. Memastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikannya cukup ASI atau susu formula juga bisa membantu melonggarkan lendir.

Gejala Hidung Tersumbat yang Perlu Diwaspadai

Hidung tersumbat memang sering terjadi pada bayi. Namun, jika sumbatan ini terus-menerus terjadi, sebaiknya Si Kecil segera diperiksa dokter untuk ditangani lebih lanjut.

Selain itu, segera juga bawa Si Kecil, jika ia juga mengalami gejala berikut ini:

  • Pileknya belum sembuh dalam waktu 3 hari
  • Demam dengan suhu di atas 38 derajat Celsius
  • Kesulitan bernapas
  • Batuk berdarah
  • Timbul ruam di tubuh
  • Susah untuk makan/menyusu
  • Terdapat makanan atau benda lain yang tersangkut di hidung

Jika tepat ditangani dan tidak disebabkan penyakit yang serius, Bunda dapat mengatasi hidung Si Kecil yang tersumbat dengan mudah lho. Namun jika Bunda curiga Si Kecil mengalami alergi, yuk lakukan tes alergi sekarang.

Referensi:

  • WebMD. How to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. Diakses pada tanggal 16 November 2023. https://www.webmd.com/children/features/help-child-stuffy-nose
  • Medical News Today. What to know about congestion in babies. Diakses pada tanggal 16 November 2023. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325561