Kulit Kepala Anak Gatal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 18 Oktober 2020

Kulit Kepala Anak Gatal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kulit kepala gatal seringkali dialami oleh sebagian besar orang utamanya anak-anak. Rasa gatal yang tak tertahankan pastinya membuat anak jadi tidak nyaman ketika harus beraktivitas setiap hari. Soalnya tidak hanya mengganggu, gatal pada kulit kepala juga secara tidak langsung dapat membuat Si Kecil menerima ejekan dari teman-temannya karena dijuluki kutuan atau ketombean.

Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kulit kepala anak menjadi gatal. Nah, berikut MP jelaskan khusus untuk Bunda:

Penyebab kulit kepala gatal dan cara mengatasinya

Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik merupakan gangguan kulit yang menyebabkan kulit menjadi bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan. Pada bayi kondisi ini biasa juga disebut dengan cradle cap. Gejala yang diperlihatkan Si Kecil yang menderita dermatitis seboroik adalah munculnya benjolan bersisik di kulit kepala atau semacam jerawat dengan bercak merah. Selain itu, biasanya timbul ketombe akibat kulit yang terkelupas pada daerah atas bibir, rahang, dada, serta alis Si Kecil.

Sebetulnya, jika dermatitis ini terjadi pada Si Kecil yang masih bayi, bisa dicegah dengan teratur mencukur rambut Si Kecil lho, Bunda. Dengan rambut yang dicukur teratur, Bunda lebih mudah membersihkan sisik-sisik di kepalanya, karena sisik ini yang membuatnya gatal. Mari, Bunda, lihat tentang cara mencukur rambut Si Kecil di sini: Cara Mencukur Rambut Bayi Sendiri di Rumah

Namun, jika Bunda ingin mempertahankan rambut Si Kecil, Bunda perlu menjaga kebersihan kulit kepalanya. Untuk membersihkannya ini, Bunda dapat menggunakan sampo antiketombe yang banyak dijual di pasaran. Selain itu, mengaplikasikan minyak bayi atau mineral, minyak zaitun, atau minyak kelapa juga dapat membantu melembutkan kulit Si Kecil yang bersisik. Jika tidak berhasil ditangani secara mandiri atau bahkan timbul gejala lanjutan seperti terjadi infeksi, segera periksakan Si Kecil ke dokter, ya.

Impetigo atau infeksi bakteri

Si Kecil berusia 2-5 tahun, Bun? Hati-hati ya, biasanya impetigo atau infeksi bakteri rawan menyerang anak usia tersebut. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh mereka yang belum kuat untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Impetigo merupakan infeksi kulit menular yang ditandai dengan munculnya bercak merah dan lepuhan pada kulit. Walau bukan termasuk dalam alergi kulit kepala yang serius, tapi penyebaran penyakit ini sangat mudah terjadi. Yaitu melalui kontak langsung dengan penderita ataupun perantara berupa barang yang sebelumnya digunakan oleh penderita misalnya baju dan handuk.

Jenis impetigo yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah impetigo krustosa. Dimana bercak kemerahan yang muncul dapat menimbulkan luka dan terbentuk koreng berwarna kecoklatan di sekitarnya. Sedangkan impetigo jenis lainnya yaitu impetigo bulosa adalah jenis impetigo yang mengakibatkan munculnya lepuhan berisi cairan bening dan jika pecah mengeluarkan cairan berwarna kekuningan.

Salep atau krim antibiotik sering digunakan jika terjadi infeksi ini pada Si Kecil. Namun jika tidak ingin alergi kulit berlanjut, Bunda bisa segera menemui dokter. Ketika Si Kecil menderita impetigo, usahakan untuk mengurangi pemakaian benda bersama dan tidak keluar rumah terlebih dahulu guna mengurangi risiko penularan.

Folikulitis

Jika kulit kepala anak disertai dengan sesuatu seperti jerawat merah dan rambut kecil di tengahnya, mungkin ia mengalami folikulitis di kepala, Bun. Hal ini terjadi ketika folikel rambut meradang sehingga menyebabkan rasa gatal hingga alergi kulit di kepala. Biasanya folikulitis berisi nanah di dalamnya dan anak akan merasakan sensasi gatal atau terbakar. Karena itu ada baiknya agar Bunda mengajarkan Si Kecil untuk tidak menggaruk kepalanya terlalu keras karena dapat membuat benjolannya pecah. Menggunakan produk rambut yang mengandung kortikosteroid atau antibiotik serta keramas yang teratur dapat membantu mengobati folikulitis pada Si Kecil.

Terdapat kutu rambut

Rasa gatal yang paling sering dialami oleh anak-anak utamanya yang berusia taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar adalah adanya kutu rambut. Kutu rambut adalah serangga parasit yang memiliki enam kaki dengan ukuran dewasa, kurang lebih sebesar biji wijen. Kutu ini hidup di kulit kepala dan leher dengan mengisap darah manusia di lokasi tempat tinggalnya. Selain itu, mereka akan bertelur dan beranak pianak.

Walau tidak menyebabkan penyakit serius, namun kutu rambut sangatlah mengganggu dan dapat menular ke orang orang lain. Apalagi jika Si Kecil sering bermain bersama secara berdekatan sehingga memungkinkan adanya kontak rambut. Saling meminjam sisir, topi, jepit rambut juga menjadi sarana penularan kutu, lho. Rasa gatal yang disebabkan oleh gigitan kutu rambut ini juga merupakan salah satu reaksi alergi kulit yang terjadi pada Si Kecil. Jika digaruk berlebihan akan meninggalkan bekas luka. Untungnya kutu rambut dapat Bunda basmi secara alami maupun dengan produk anti kutu rambut. 

Rajinlah menyisir rambut Si Kecil saat masih basah untuk meluruhkan telur rambut yang menempel pada helai rambut, gunakan sisir khusus untuk pembasmi kutu, serta cucilah rambut Si Kecil menggunakan obat anti kutu sesuai dengan petunjuk penggunaan.

Ketombe

Sering terpapar sinar matahari dan faktor keturunan adalah contoh penyebab munculnya ketombe pada Si Kecil. Ciri khas ketombe adalah serpihan putih kering, membuat kulit kepala gatal, dan seringkali terlihat di bagian bahu baju Si Kecil. Namun ada juga serpihan kulit yang disertai rambut rontok dan kelenjar yang membengkak. Jika hal tersebut terjadi pada Si Kecil, bisa jadi ia mengalami kurap atau kadas yang disebabkan oleh jamur. 

Untuk mengatasi ketombe pada Si Kecil, Bunda dapat mencoba menyikat rambutnya sebelum keramas. Lalu gunakan sampo antiketombe secara berkala. Tidak perlu setiap hari ya, Bun, tetap gunakan sampo biasa juga secara bergantian. Selain itu, ketombe juga ternyata bisa diakibatkan oleh stress, lho, Bun. Karena itu pastikan juga kondisi mental Si Kecil dalam keadaan baik dan selalu terpantau oleh Bunda.

Obat Alami Gatal di Kepala Bayi dan Anak-anak 

Ketika bayi atau anak-anak mengalami gatal di kepala, ada beberapa obat alami yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memberikan obat atau perawatan apapun kepada bayi atau anak-anak.

Berikut ini adalah beberapa obat alami yang dapat membantu meredakan gatal di kepala pada bayi atau anak-anak:

Minyak kelapa

Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan pelembap alami yang dapat membantu mengurangi gatal di kulit kepala bayi. Oleskan sedikit minyak kelapa pada kulit kepala bayi secara lembut dan biarkan selama beberapa waktu sebelum mencucinya.

Minyak almond

Minyak almond mengandung vitamin E dan sifat pelembap yang dapat membantu meredakan gatal dan menghidrasi kulit kepala bayi. Oleskan beberapa tetes minyak almond pada kulit kepala bayi dan pijat dengan lembut sebelum mencuci rambutnya.

Lidah buaya

Gel lidah buaya memiliki sifat antiinflamasi dan menenangkan yang dapat membantu mengurangi gatal di kulit kepala bayi. Patahkan sepotong daun lidah buaya, peras gelnya, dan oleskan secara lembut pada kulit kepala bayi. Biarkan selama beberapa waktu sebelum membilasnya dengan air bersih.

Teh Chamomile

Teh chamomile mengandung sifat antiinflamasi dan menenangkan yang dapat membantu mengurangi rasa gatal pada kulit kepala bayi. Rendam kantung teh chamomile dalam air hangat, biarkan airnya agak dingin, dan gunakan sebagai bilasan terakhir setelah mencuci rambut bayi.

Cuka sari apel

Campuran air dengan sedikit cuka sari apel dapat membantu mengatasi gatal di kepala bayi yang disebabkan oleh masalah kulit seperti ketombe atau dermatitis seboroik. Campurkan satu bagian cuka sari apel dengan dua bagian air, dan gunakan sebagai bilasan terakhir setelah mencuci rambut bayi. Pastikan untuk menghindari kontak langsung dengan mata atau luka terbuka.

Penting untuk diingat bahwa setiap bayi atau anak-anak mungkin memiliki reaksi yang berbeda terhadap obat alami ini. Selalu lakukan tes kecil di area kecil kulit kepala terlebih dahulu dan perhatikan adanya reaksi alergi atau iritasi sebelum menggunakannya secara luas.

Jika gatal di kepala bayi terus berlanjut, menjadi parah, atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan saran medis yang tepat.