5 Kiat Stimulasi Kecerdasan Si Kecil Sejak dalam Kandungan

Morinaga Platinum ♦ 1 Juni 2017

5 Kiat Stimulasi Kecerdasan Si Kecil Sejak dalam Kandungan

Dalam proses tumbuh kembang, selain Si Kecil membutuhkan nutrisi seimbang, ia juga memerlukan stimulasi yang dilakukan dengan tepat. Tahukah Ayah dan Bunda bahwa stimulasi dapat dilakukan sejak Si Kecil masih dalam kandungan?

Sel otak janin telah terbentuk pada usia kehamilan tiga hingga empat bulan. Bunda bisa memberikannya beragam stimulasi mulai dari ucapan, sentuhan, musik, dan lainnya. Stimulasi akan memberikan manfaat positif bagi perkembangan sel saraf otak Si Kecil.

“Faktor genetik adalah faktor kunci kecerdasan dan perilaku Si Kecil, tetapi pilihan gaya hidup yang tepat dapat membantu perkembangan faktor tersebut hingga titik maksimal,” jelas Dr. Lana Asprey, penulis pendamping The Better Baby Book, ia juga menambahkan, “Para peneliti mengatakan bahwa faktor genetik hanya memengaruhi kecerdasan sebanyak 50% saja, selebihnya bergantung pada lingkungan si anak.”  Ini memerlihatkan bahwa pemberian rangsangan sejak Si Kecil masih dalam kandungan terbukti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhannya.

Si Kecil yang mendapatkan stimulasi tepat dan cukup sejak dalam kandungan akan memiliki kemampuan visual, pendengaran, kemampuan bahasa, memori, dan keterampilan motorik yang lebih baik.

Manfaat pemberian stimulasi pada janin juga dirasakan oleh Bunda. Mungkin Bunda merasa aneh mengobrol dengan janin dalam kandungan, tetapi hal tersebut akan membentuk hubungan ibu-anak yang erat sejak dini. Ini ditegaskan oleh Harold Koplewicz, M.D., ketua Child Mind Institute di New York City. Bunda yang rutin memberikan stimulasi pada janin memiliki kepercayaan diri yang lebih dalam menghadapi proses melahirkan dan sukses menyusui.

Lalu, stimulasi apa saja yang dapat Bunda berikan pada Si Kecil sejak ia masih berada dalam kandungan? Simak di bawah ini, ya:

  1. Sering-sering mengajak Si Kecil mengobrol seakan-akan ia mendengarkan dan mengerti yang Bunda katakan. Bunda bisa bercerita mengenai kegiatan sehari-hari, menyanyikan lagu anak-anak, membacakan buku cerita, atau kitab suci.
  2. Jangan ragu untuk mengusap perut seakan-akan Bunda sedang membelai Si Kecil dengan lembut. Saat Si Kecil sedang bergerak dan perut Bunda menonjol, raba area tersebut. Biasanya janin akan memberikan respons.
  3. Rutin memperdengarkan lagu-lagu. “Bayi yang belum lahir suka sekali musik. Musik memicu produksi hormon serotonin (hormon pemicu rasa bahagia) dan ini membuat janin tenang. Setelah dilahirkan, Si Kecil mampu mengingat dan merasakan kembali rasa tenang yang ia asosiasikan dengan musik itu,” tukas Dr. Miriam Stoppard, OBE, penulis buku pengasuhan anak terkenal.
  4. Tetaplah aktif selama masa kehamilan. Olahraga membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon endorfin. Hormon tersebut akan masuk ke dalam plasenta dan akan membuat janin merasa tenang serta bahagia. Olahraga juga bermanfaat untuk melancarkan aliran darah Bunda, ini akan membuat distribusi nutrisi untuk proses tumbuh kembang janin berjalan lebih baik.
  5. Berpikir positif tentang diri Si Kecil. Bunda bisa membayangkan bagaimana rupanya, suaranya, perilakunya, dan betapa Bunda ingin segera menimangnya. Si Kecil akan merasakan rasa kasih sayang Bunda dan hal itu akan memberikannya rasa aman dan nyaman.