Air Ketuban: Pelindung Bayi di Dalam Kandungan

Morinaga Platinum ♦ 20 Juni 2020

Air Ketuban: Pelindung Bayi di Dalam Kandungan

Berbicara tentang kehamilan pasti ada hubungannya dengan air ketuban ya, Bun. Kebanyakan Bunda mengetahui keluarnya air ketuban merupakan tanda bahwa bayi akan segera lahir. Tapi, di dalam perut air ketuban juga punya banyak fungsi baik bagi Bunda maupun bagi janin. Air ketuban adalah cairan yang terbentuk ketika janin berusia 12 hari. Cairan ini berwarna bening kekuningan yang mengelilingi bayi saat tumbuh dalam rahim. Apa saja fungsinya? Dari mana air ketuban terbentuk? Dan kenapa ia keluar saat Bunda akan melahirkan? Simak ulasan yang sudah MP ringkas berikut ini yuk, Bun!

Kenapa ibu hamil memiliki air ketuban?

Ketika bayi berada di dalam rahim, ia berada dalam kantong ketuban yang terdiri dari dua selaput, yakni amnion dan chorion. Janin akan tumbuh dan berkembang di dalam kantung ini dikelilingi oleh cairan ketuban. Pada awalnya, cairan ketuban terdiri dari air yang diproduksi oleh tubuh Bunda, namun secara bertahap ketika usia kandungan sekitar 20 minggu, air ketuban didominasi oleh air seni yang dikeluarkan oleh janin.

Cairan ketuban mengandung komponen vital, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi untuk penangkal infeksi. Selain itu, cairan ini juga melindungi bayi dari benturan dan menghindari cedera.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa terbentuknya ketuban ini dimulai sejak usia kehamilan di minggu-minggu pertama. Memahami hal ini sangatlah penting karena merupakan tahapan pada perkembangan janin di periode awal. Untuk Bunda yang ingin mengetahui apa saja perkembangan janin di awal kehamilan, yuk baca: Perkembangan Janin di Trimester Pertama.

Apa fungsi air ketuban bagi ibu hamil?

1. Melindungi janin

Cairan yang melindungi janin ini berfungsi sebagai bantalan dari tekanan dan bertindak sebagai peredam kejut sehingga janin tidak mudah cedera dan terluka.

2. Mengontrol suhu

Air ketuban dapat melindungi bayi, menjaganya agar tetap hangat, dan mempertahankan suhu yang teratur.

3. Mencegah infeksi

Air ketuban mengandung antibodi sebagai penangkal dari infeksi dan berbagai kuman dan bakteri.

4. Melatih perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan

Pernah bertanya-tanya bagaimana janin bernapas di dalam kandungan? Sebenarnya janin tidak bernapas seperti kita, melainkan dengan menelan air ketuban. Aktivitas ini dimulai saat kandungan sedang berusia 10-11 minggu. Air ketuban yang dihirup oleh janin, berfungsi untuk mengembangkan paru-paru Si Kecil. Selain itu, air ketuban yang masuk ke dalam tubuh Si Kecil juga berfungsi untuk mengembangkan sistem pencernaannya.

5. Melatih perkembangan otot dan tulang janin

Air ketuban di dalam perut membuat janin melayang dan memiliki kebebasan untuk bergerak sehingga memberi kesempatan pada otot dan tulang untuk berkembang dengan baik.

6. Mencegah tali pusat tertekan

Tali pusat memiliki fungsi mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta ke janin yang sedang tumbuh. Air ketuban bisa mencegah tali pusat ini tertekan agar makanan dan oksigen berjalan lancar sebagai makanan bagi janin.

Terkait plasenta, Bunda perlu memperhatikan kondisi kesehatan organ ini karena memiliki peran penting untuk kelangsungan janin. Informasi selengkapnya, yuk baca: Fungsi plasenta pada Kehamilan.

Kapan air ketuban keluar?

Normalnya, pada minggu kehamilan ke-34 hingga 36, kadar air ketuban mencapai puncaknya, yakni sekitar 800 mL. Begitu kehamilan berlanjut ke hari persalinan (sekitar minggu ke-40), kadar cairan ketuban berkurang ke kadar rata-rata sekitar 600 mL. Saat kantung ketuban robek, cairan ketuban ibu pecah, sehingga air ketuban keluar dari serviks dan vagina. Air ketuban sering kali pecah mendekati akhir tahap pertama persalinan.

Jika keluar sebelum waktunya apakah artinya kelainan?

Air ketuban keluar sebelum minggu ke-37 masa kehamilan disebut dengan Ketuban Pecah Dini atau dalam bahasa medis disebut premature rupture of membranes (PROM). Semakin awal terjadinya pecah ketuban pada masa kehamilan, maka semakin serius kondisi tersebut. Jika hal ini terjadi pada Bunda sebaiknya segera ditangani untuk menghindari terjadinya komplikasi pada Bunda dan janin.

Beberapa komplikasi yang terjadi karena Ketuban Pecah Dini adalah infeksi pada selaput yang menyelimuti janin, tali pusat tertekan atau kompresi tali pusat, dan bayi lahir prematur.

Sebenarnya ketuban pecah merupakan hal alami yang terjadi ketika Bunda akan melahirkan. Bedanya, Ketuban Pecah Dini tidak diikuti tanda-tanda akan melahirkan, terlebih bila terjadi sebelum janin matang.

Cara Mencegah Ketuban Pecah Dini

Bunda, tidak ada hal khusus yang dapat dilakukan untuk mencegah ketuban pecah dini. Tapi, karena adanya kaitan antara merokok saat hamil dengan ketuban pecah dini, Bunda dianjurkan untuk tidak merokok. Kemudian, periksakan kehamilan secara rutin untuk memantau tumbuh kembang dan kesehatan janin.

Berapa volume air ketuban yang normal?

Menurut Todays Parent, pada kehamilan 20 minggu, ibu hamil memiliki sekitar 400 ml air ketuban. Volume ini akan meningkat dua kali lipat menjadi 800 ml pada usia kehamilan memasuki 28 minggu. Lalu, pada usia kehamilan 37 minggu atau menjelang kelahiran, air ketuban akan menurun hingga 400-300 ml.

Apa warna air ketuban yang sehat?

Air ketuban yang sehat berwarna normal jernih atau berwarna kuning, bedanya dengan air seni adalah air ketuban tidak berbau. Jika Bunda menemukan cairan yang terlihat hijau atau cokelat berarti janin telah melewati buang air besar pertama di dalam perut atau meconium. Jika janin mengalami meconium dalam rahim kemungkinan bisa masuk ke paru-parunya melalui cairan ketuban yang berujung pada masalah pernapasan serius, terutama jika cairannya kental. Segera hubungi dokter jika hal ini terjadi pada Bunda, ya!

Untuk mencegah berbagai kelainan yang terjadi pada kehamilan, ada baiknya Bunda selalu menjaga kesehatan, konsumsi makanan seimbang, olahraga, dan minum air kelapa muda untuk membantu membersihkan rahim dan terus menjaga air ketuban tetap normal. 

Air kelapa memiliki banyak kebaikan untuk Ibu hamil. Selain membersihkan rahim dan menjaga air ketuban tetap normal, minuman ini juga dapat meningkatkan kekebalan dan mengontrol tekanan darah selama kehamilan. Tertarik mengetahui lebih lanjut? Yuk baca: Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Hamil.