Perkembangan Janin Saat Hamil 9 Bulan

Morinaga Platinum ♦ 17 Desember 2019

Perkembangan Janin Saat Hamil 9 Bulan

Ketika usia kandungan Bunda telah mencapai 9 bulan, Bunda umumnya bertanya, 9 bulan itu berapa minggu? Dalam kedokteran kandungan, usia 9 bulan itu bermakna antara 37-42 minggu. Inilah saatnya Bunda mempersiapkan hari kelahiran Si Kecil.

Pada periode ini, ia akan mengalami pertumbuhan dan pematangan organ yang dibutuhkan setelah ia dilahirkan. Oleh karenanya, saat ini Bunda harus fokus terhadap berat badan janin di dalam kandungan. Pasalnya, jika saat lahir janin memiliki berat badan yang kurang, ia akan mengalami beberapa gangguan kesehatan.

Bagaimana Pertumbuhan Janin pada Masa Kehamilan 9 Bulan?

Memasuki kehamilan minggu ke-37, berat badan bayi mencapai 2,8 kg dan panjang 48,6 cm. Proses persalinan pada periode ini dianggap telah cukup umur karena perkembangan janin usia sembilan bulan sudah mencapai tumbuh kembang sempurna. Lalu bagaimana perkembangan janin di usia sembilan bulan? Berikut penjelasannya:

Perkembangan Janin 37 Minggu

Beratnya kini sudah mencapai 3 kg, dengan panjang tubuh kira-kira 36 cm. Paru-parunya terus berkembang untuk mematangkan sistem pernapasan dan lemaknya terus menebal untuk menghangatkannya ketika ia lahir. Janin di usia ini sudah siap dilahirkan karena organ tubuhnya sudah matang dan dapat bekerja sendiri.

Perkembangan Janin 38 Minggu

Pada minggu ke-38, apabila Bunda belum melahirkan, berat badan bayi akan mencapai sekitar 3,1 kg dengan panjang 48 cm. Rambutnya bertambah panjang 5 cm, kulitnya sudah mulai berwarna merah jambu, dan kukunya juga bertambah panjang. Di usia ini, bayi telah menyimpan lemak yang cukup di tubuhnya sehingga suhu tubuhnya akan bisa bertahan stabil pada saat lahir. Antibodi yang bayi terima melalui plasenta juga dapat membantunya melewati beberapa bulan awal kehidupannya dalam kondisi kesehatan yang baik.

Perkembangan Janin 39 Minggu

Di usia ini pertumbuhan bayi sudah sempurna. Beratnya sekarang mencapai 3,2 kg dengan panjang 49 cm. Di minggu ke-39 ini, Bunda harus siap siaga karena tiap saat ada kemungkinan untuk melahirkan. Kenali juga perkembangan gerakan janin yang siap dilahirkan.

Perkembangan Janin 40 Minggu

Saat minggu ke-40, jika Bunda belum melahirkan, berat badan janin sembilan bulan dalam kandungan mungkin sudah mencapai sekitar 3,3 kg dan panjangnya sekitar 50 cm. Jangan terlalu cemas jika Bunda melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL). Hanya sekitar 5% dari ibu hamil yang melahirkan tepat pada HPL-nya dan dokter mungkin belum akan merekomendasikan induksi atau caesar seminggu atau 2 minggu ke depan, kecuali jika Bunda atau bayi berada dalam kondisi yang berbahaya.

Jika setelah 40 minggu Bunda belum juga melahirkan tetaplah tenang dan lakukan kegiatan yang bisa membantu induksi alami. Bunda bisa melakukan hubungan intim dengan suami, mengonsumsi kurma, minyak zaitun, makanan yang pedas, melakukan yoga hamil, atau melakukan akupunktur untuk memperlancar proses persalinan.

Denyut Jantung Normal Janin 9 Bulan

Antara usia 37-42 minggu, normalnya denyut jantung janin ialah antara 110-160 denyut per menit. 

Jika denyut jantung Si Kecil berada di luar rentang itu, umumnya dokter segera mengambil tindakan untuk menolong janin. 

Perubahan Ibu Hamil 9 Bulan

Bukan hanya perkembangan pada janin, namun tubuh Bunda juga mengalami beberapa perubahan saat usia kehamilan 36 minggu atau telah menginjak 9 bulan. Apa saja sih perubahan yang akan terjadi pada Bunda? Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:

  • Berat badan Bunda saat ini kurang lebih bertambah 11-13,5 kg. Bunda mungkin merasa sesak napas dan mengalami gangguan pencernaan, karena rahim berada tepat di bawah tulang rusuk.
  • Perut yang makin besar mungkin menjadikan Bunda cukup sulit berjalan, sering sakit punggung, serta merasa cepat lelah. Bunda mungkin sering merasakan kaki dan pergelangan kaki yang membengkak saat sore hari. Hal ini biasanya diakibatkan oleh edema atau penumpukan cairan.
  • Pada saat hamil 36 minggu, Bunda juga akan lebih sering buang air kecil karena rahim yang menekan kandung kemih. Tetapi, sebaiknya jangan kurangi konsumsi air mineral agar tidak mengalami dehidrasi. Bunda hanya perlu mengurangi minuman yang justru memicu dehidrasi, seperti teh dan kopi.
  • Kondisi janin yang semakin besar membuat porsi makan Bunda menjadi lebih sedikit. Agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi, Bunda bisa menambah frekuensi makan lebih sering dengan porsi yang sedikit tersebut.

Posisi Janin Hamil 9 Bulan yang Siap Dilahirkan

Ada dua macam posisi janin yang siap dilahirkan secara normal saat usia kehamilan telah mencapai 9 bulan ini, yaitu posisi kepala di bawah dan posisi sungsang. Namun, persyaratannya ialah bayi tersebut harus dapat melewati rongga panggul Bunda ya.

Posisi kepala di bawah berarti kepala Si Kecil lebih rendah daripada dada dan tungkainya. Umumnya, ini merupakan posisi yang dapat dilahirkan dengan normal. Syaratnya, kepala tersebut harus dapat melewati rongga panggul Bunda dulu.

Posisi sungsang berarti bokong Si Kecil lebih rendah daripada kepala dan kakinya. Sebagian bayi dalam posisi ini dapat dilahirkan normal. Namun syaratnya, berat badannya harus kurang dari 3 kg, sebab umumnya bayi dengan berat seperti ini yang dapat melewati rongga panggul ibunya dalam posisi sungsang.

Apabila dokter memeriksa Bunda menggunakan USG, ia akan memperkirakan berat badan Si Kecil. Jika ia memperkirakan berat Si Kecil terlalu besar dan tidak mampu melewati rongga panggul Bunda, maka Bunda akan disarankan untuk melahirkan dengan operasi.   

Risiko dan Keluhan Kehamilan 36 Minggu (9 Bulan)

Pada usia kehamilan ini, sejumlah risiko mulai dari ringan sampai yang membahayakan nyawa bisa saja terjadi. Berikut ini adalah keluhan kehamilan 36 minggu yang sering terjadi:

  • Nyeri dan kesemutan area panggul

Banyak wanita pada masa ini sering mengalami kesemutan dan kebas di area panggul. Sebagian mungkin juga mengalami nyeri pada bagian ini ketika berjalan, karena sendi panggul melonggar sebagai persiapan dari proses persalinan. Apabila dirasa sangat mengganggu, sebaiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter.

  • Pendarahan dari vagina

Perdarahan bisa menjadi sebuah pertanda kondisi serius pada kehamilan trisemester 3. Segera lakukan pengecekan ke dokter kandungan jika Bunda mengalami kondisi ini.

  • Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi yang terjadi saat hamil 36 minggu biasanya ditandai dengan sakit kepala atau pandangan kabur. Bunda bisa melakukan kontrol setiap ke dokter untuk memantau perubahan tekanan darah.

  • Gatal-gatal parah

Meningkatnya suplai darah ke kulit menjadi penyebab munculnya rasa gatal pada tubuh Bunda. Gunakan pelembap kulit untuk meredakan gatal dan minum air putih dengan cukup agar kelembapan kulit terjaga.

Bunda juga bisa cek artikel berikut yaa untuk langkah langkah yang Bunda bisa lakukan untuk mengurangi rasa gatal pada saat Bunda hamil: 9 Cara Mengatasi Gatal pada Ibu Hamil. Kenali Juga Penyebabnya.

  • Kontraksi palsu

Kondisi ini normal terjadi pada kehamilan trisemester 3. Kondisi ini sekaligus sebagai persiapan rahim untuk menjalani persalinan. Apabila Bunda merasakan kontraksi palsu yang makin sering datang dan terasa menyakitkan, Bunda bisa memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Agar Bunda tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, Bunda bisa cek artikel berikut yaa untuk dapat memahami lebih lengkap perbedaan kontraksi palsu dan asli: Jangan Terkecoh Bun, Ini 5 Perbedaan Kontraksi Palsu & Asli.

  • Pecah ketuban lebih awal

Sekitar 10% wanita merasakan pecah ketuban sebelum waktunya. Kondisi tersebut ditandai dengan air yang mengalir melalui sela-sela paha. Kondisi ini sangat sering terjadi di tempat tidur. Kemungkinan Bunda akan bingung membedakan urin dengan cairan ketuban. Jika kondisi semacam ini terjadi saat hamil 36 minggu, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter. Pecahnya kantung ketuban tanpa adanya penanganan tepat bisa mengakibatkan infeksi yang berisiko membahayakan janin.

Untuk bisa mengenali lebih lengkap seputar air ketuban beserta bagaimana kadar dan warna ketuban yang sehat, Bunda bisa cek artikel berikut yaa: Mengenal Air Ketuban, Pelindung Bayi Selama di Dalam Kandungan

Ciri-ciri Kontraksi Palsu Saat Hamil 9 Bulan

Kontraksi palsu, yang juga dikenal sebagai Braxton Hicks, adalah kontraksi yang terjadi pada rahim selama kehamilan. Ini adalah kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang hebat. 

Kontraksi ini umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan sebagai persiapan tubuh dalam menghadapi persalinan, meskipun pada beberapa kasus, mereka bisa terjadi lebih awal.

Ciri-ciri kontraksi palsu atau Braxton Hicks meliputi:

  • Tidak Teratur: Kontraksi ini tidak teratur dalam intervalnya dan dapat datang tanpa pola yang konsisten.
  • Rasa Tidak Nyaman tapi Tidak Menyakitkan: Umumnya, kontraksi palsu tidak terlalu menyakitkan. Mereka bisa menyebabkan rasa tegang atau ketegangan di perut, tetapi tidak menyakitkan seperti kontraksi yang sebenarnya.
  • Tidak Bertambah Intens: Ketika kontraksi palsu terjadi, mereka cenderung tidak bertambah intensitas atau frekuensinya seiring berjalannya waktu.
  • Menghilang dengan Perubahan Aktivitas atau Posisi: Kontraksi palsu dapat menghilang atau berkurang ketika Anda beristirahat atau mengubah posisi tubuh.
  • Tidak Mempengaruhi Leher Rahim: Kontraksi palsu tidak mengakibatkan pembukaan atau pelebaran leher rahim. Mereka tidak membantu dalam proses persalinan seperti kontraksi sebenarnya.

Meskipun kontraksi palsu umumnya tidak menimbulkan masalah, penting untuk mengenali perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi sebenarnya saat mendekati waktu persalinan. 

Pada usia kehamilan sekitar 9 bulan atau menjelang persalinan, kontraksi yang terjadi biasanya adalah kontraksi sebenarnya atau kontraksi persalinan yang berbeda dengan kontraksi palsu. Kontraksi sebenarnya cenderung lebih teratur, lebih intens, dan menyebabkan sensasi yang nyata pada perut dan punggung bagian bawah.

Ciri-ciri kontraksi sebenarnya pada usia kehamilan 9 bulan atau mendekati waktu persalinan meliputi:

  • Teratur dan Bertambah Intens: Kontraksi sebenarnya akan menjadi lebih teratur, sering, dan bertambah intensitasnya seiring berjalannya waktu. Biasanya akan menjadi lebih sering dan lebih kuat saat waktu persalinan semakin dekat.
  • Rasa Sakit yang Nyata: Kontraksi sebenarnya biasanya menyebabkan rasa sakit yang nyata. Rasa sakit ini dapat dimulai dari bagian belakang, bawah perut, atau pada area panggul, dan bertahan selama beberapa saat sebelum mereda.
  • Mengakibatkan Pembukaan Leher Rahim: Kontraksi sebenarnya membantu membuka atau melebarkan leher rahim secara bertahap, mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan.
  • Perubahan Aktivitas Tidak Menghilangkan Kontraksi: Kontraksi sebenarnya cenderung tidak akan hilang dengan perubahan aktivitas atau posisi tubuh. Mereka akan tetap terjadi dan bertambah intensitas meskipun Anda beristirahat atau mengubah posisi.
  • Disertai Tanda-Tanda Persalinan: Kontraksi sebenarnya sering disertai dengan tanda-tanda lain persalinan, seperti pendarahan atau keluarnya lendir bercampur darah (tanda lendir serviks), air ketuban pecah, atau peningkatan cairan yang keluar dari vagina.

Jika Bunda sedang mengalami kontraksi yang teratur, semakin sering dan semakin kuat, dan mendekati waktu perkiraan persalinan, penting untuk segera menghubungi tenaga medis atau pergi ke rumah sakit untuk evaluasi dan bantuan lebih lanjut.

Panduan Menjelang Persalinan

Usia kehamilan 9 bulan adalah masa-masa di mana Bunda harus lebih peka terhadap tanda-tanda persalinan yang semakin dekat. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Apabila ketuban sudah pecah, Bunda harus segera berangkat ke rumah sakit.
  • Apabila ini merupakan kehamilan pertama dan Bunda sudah mengalami kontraksi tetapi belum terlalu intens dan ketuban belum pecah, tunggu sampai kontraksi menjadi lebih sering dan gejala persalinan semakin terlihat.
  • Segera ke rumah sakit jika kontraksi sangat kuat, berlangsung terus selama 45 detik hingga 1 menit, dan terjadi setidaknya 5 menit sekali.

Jika rumah Bunda berada cukup jauh dari rumah sakit, sebaiknya Bunda sudah berangkat saat kontraksi belum terasa 5 menit sekali. Begitu juga bila anak yang dikandung adalah anak kedua dan seterusnya yang umumnya prosesnya lebih cepat dibandingkan anak pertama. Jika proses persalinan dilakukan di rumah, segera hubungi pihak medis yang dapat membantu proses persalinan.

Melahirkan adalah sebuah proses yang ditempuh bayi untuk lahir ke dunia. Hal yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan keselamatan bayi dan Bunda. Selain itu, yang tak kalah penting adalah mengetahui tanda Bunda akan melahirkan. Cari tahu tanda-tanda Bunda akan melahirkan, yuk.