Tips Mengatasi Anak yang Kebanyakan Nonton TV

Morinaga Platinum ♦ 6 Januari 2020

Tips Mengatasi Anak yang Kebanyakan Nonton TV

Ketika Si Kecil sudah mengenal TV, ia jadinya tidak mau beranjak jika acara favoritnya belum selesai. Sampai-sampai ia duduk berlama-lama dan lupa sama semua hal karena fokusnya hanya ke layar TV saja. Sebenarnya, sah-sah saja jika Si Kecil nonton TV. Hanya saja, orangtua perlu mengerti bahwa durasi menonton TV yang terlalu lama itu tidak baik bagi kesehatan dan perkembangan anak.

Bunda perlu tahu bahwa banyak sekali bahaya yang ditimbulkan jika Si Kecil terlalu banyak menonton TV. Penelitian dari Hospital for Sick Children of Canada menemukan bahwa setiap 30 menit waktu yang dihabiskan anak di depan TV akan meningkatkan 49% risiko keterlambatan bicara. Belum lagi menurut Dr. Aric Sigman dari British Psychological Society and a Fellow of Britain’s Royal Society of Medicine mengatakan perkembangan otak Si Kecil juga akan terganggu karena layar tidak bisa meniru cara otak anak memproses suara Ibu saat ia bercerita, atau bagaimana otak memvisualisasikan gambar.

Televisi juga tidak memberikan banyak manfaat kepada Si Kecil jika dia masih bayi ketika menontonnya. Sebab Si Kecil juga belum memahami apa yang dilihatnya pada layar tv itu. Mari Bunda lihat penjelasannya di sini yuk: Apa yang Terjadi Ketika Anak Nonton TV Sejak Bayi?

Wah, banyak sekali ya bahayanya, Bun. Oleh karena itu, berikut ini Morinaga Platinum sudah merangkum tips parenting anak untuk mengatasi Si Kecil yang kebanyakan nonton TV:

  1. Tetapkan batas waktu

American Academy of Pediatrics merekomendasikan hanya 1-2 jam waktu untuk menonton TV pada anak. Atau alternatifnya Bunda juga bisa membuat aturan sendiri di rumah. Misalnya membiarkan Si Kecil nonton seharian hanya saat akhir minggu saja. Si Kecil bisa menonton TV di hari biasa jika bersama-sama Ayah atau pun Bunda. Si Kecil pun jadi bisa lebih disiplin dalam mengatur waktu dan menikmati tontonannya.

  1. Lakukan kegiatan lain yang lebih mengasyikan bagi Si Kecil

Ajak Si Kecil untuk melakukan kegiatan lain yang tidak melibatkan layar TV. Misalnya ajak dia bermain di taman, bermain bola, membaca buku, bermain game, atau berkebun. Bila perlu, tanya Si Kecil kegiatan apa yang mereka sukai dan ingin lakukan, kecuali menonton TV.

  1. Jelaskan pada anak tentang bahaya terlalu banyak menonton TV

Sebelum Bunda membuat aturan menonton TV, jelaskan pada Si Kecil alasan kenapa terlalu banyak di depan TV itu berbahaya. Hal ini karena anak belum paham betul mengapa ia harus menjalani aturan tersebut. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, jelaskan bahwa saat menonton TV, tubuh kita diam tak bergerak, sehingga ia jadi kurang berolahraga.

  1. Tetapkan waktu keluarga untuk terbebas dari barang elektronik

Ayah dan Bunda sebaiknya menyisihkan waktu bagi seluruh keluarga untuk tidak terlibat dalam teknologi apapun. Misalnya, saat jam makan malam atau satu jam sebelum tidur buatlah quality time tanpa TV, handphone, atau video game. Detoks digital ini selain memberikan contoh yang baik bagi anak, juga baik untuk digunakan sebagai family time.

Semua perilaku yang Ayah dan Bunda contohkan sangat memiliki andil besar dalam menuntun tingkah laku anak. Oleh karena itu, bukan cuma Si Kecil saja yang mengurangi waktu nonton TV tapi Bunda juga supaya Si Kecil tergerak untuk mencontohnya. Masih banyak hal yang bisa anak lakukan di masa pertumbuhannya ini, seperti bermain bersama teman, bermain bola, mencari harta karun, atau apa pun menggunakan imajinasi anak. Semoga informasi tips parenting anak di atas bermanfaat buat Bunda, ya!