10 Prinsip Parenting Anak yang Positif dan Mudah Diikuti

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

10 Prinsip Parenting Anak yang Positif dan Mudah Diikuti

Parenting atau pengasuhan anak merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang Si Kecil. Sebagai orang tua, Bunda memegang peran besar dalam membentuk kepribadian, kesehatan mental, dan kesuksesan Si Kecil di masa depan. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang parenting, manfaat parenting yang positif, dan berbagai prinsip yang dapat Bunda pelajari untuk mendukug pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

Apa itu Parenting?

Parenting, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai pengasuhan anak, adalah proses membesarkan dan mendidik anak dari lahir hingga dewasa. Ini mencakup cara Bunda mendidik, mendukung, dan merespons kebutuhan Si Kecil. 

Setiap tindakan, kata-kata, dan bahkan sikap Bunda memberikan dampak langsung terhadap perkembangan Si Kecil. Parenting tidak hanya tentang memberikan aturan dan disiplin, tetapi juga tentang memahami dan memenuhi kebutuhan emosional, fisik, sosial, dan intelektual Si Kecil.

Manfaat Parenting yang Positif

Cara Bunda mengasuh Si Kecil memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan Si Kecil. Parenting yang positif tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan dasar Si Kecil, tetapi juga tentang membentuk karakter, mendukung pertumbuhan emosional, dan mempersiapkan mereka untuk masa depan. Dengan pendekatan yang tepat, Bunda dapat membantu Si Kecil mencapai potensi terbaiknya.

Membantu Anak Sukses

Pendekatan parenting yang positif dapat membantu Si Kecil mencapai kesuksesan di berbagai aspek kehidupannya. Dengan memberikan dukungan emosional, mengajarkan keterampilan sosial, dan mendorong kemandirian, Bunda membantu Si Kecil untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan. 

Anak yang didukung oleh orang tua secara positif cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik dan kemampuan sosial yang lebih kuat.

Mendukung Perkembangan Otak

Interaksi yang hangat dan responsif dari orang tua dapat merangsang pertumbuhan otak dan membentuk fondasi bagi pembelajaran, perilaku, dan kesehatan emosional yang sehat. Parenting yang positif mengasuh otak Si Kecil dengan memberikan lingkungan yang kaya akan stimulasi, cinta, dan dukungan.

Meningkatkan Hubungan dan Kebahagiaan

Pola asuh yang penuh kasih sayang dan konsisten, dapat mendukung terciptanya ikatan yang erat dan rasa aman pada Si Kecil. 

Ini tidak hanya meningkatkan hubungan dalam keluarga, tetapi juga mengajarkan Si Kecil tentang pentingnya hubungan interpersonal yang sehat. Anak yang merasa dicintai dan didukung oleh orang tuanya cenderung lebih bahagia dan memiliki kondisi emosional yang lebih baik.

10 Prinsip Parenting Anak yang Baik

Dalam dunia pengasuhan anak, tidak ada panduan pasti yang dapat diikuti setiap orang tua. Namun, berbekal pengetahuan dan wawasan dari para ahli, Bunda dapat memperoleh arahan yang bermanfaat. 

Salah satu sumber yang dibahas dalam artikel ini yaitu "The Ten Basic Principles of Good Parenting" yang ditulis oleh Laurence Steinberg, PhD, seorang profesor psikologi di Temple University di Philadelphia.

Berikut adalah uraiannya sebagaimana dilansir dari WebMD: 

1.  Berikan Contoh

Setiap tindakan Bunda memiliki dampak besar pada Si Kecil. Bagaimana cara Bunda menangani situasi, respons emosional Bunda, dan keputusan yang Bunda ambil menjadi contoh yang akan ditiru Si Kecil. Jadi, sebelum bereaksi, pertimbangkan hasil yang ingin dicapai dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi Si Kecil.

2. Hindari Memanjakan Anak Berlebihan

Dalam menerapkan pola asuh yang baik, penting untuk memperhatikan keseimbangan antara cinta dan disiplin. Perhatian dan kasih sayang yang berlebihan tanpa aturan dan batasan yang jelas justru yang dapat menimbulkan masalah. 

Berikan cinta yang tulus sambil tetap memberikan struktur dan panduan yang baik, agar Si Kecil tidak tumbuh menjadi pribadi yang manja.

3. Terlibat Dalam Aktivitas Anak

Keterlibatan Bunda dalam kehidupan Si Kecil sangat penting. Ini tidak hanya berarti menghadiri acara sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga terlibat secara emosional. Dengarkan cerita mereka, pahami masalah yang dihadapi, dan berikan dukungan. Kesediaan Bunda untuk mengorbankan waktu pribadi menunjukkan cinta dan dedikasi kepada Si Kecil.

4. Sesuaikan Pola Asuh dengan Perkembangan Anak

Perkembangan Si Kecil terjadi dalam berbagai tahap dan setiap tahap membutuhkan pendekatan yang berbeda. 

Misalnya, cara mendisiplinkan balita akan berbeda dengan remaja. Bunda harus peka terhadap perubahan ini dan menyesuaikan cara pendekatan dan komunikasi sesuai dengan tahap perkembangan Si Kecil.

5. Terapkan Aturan

Aturan yang jelas dan konsisten membantu Si Kecil memahami ekspektasi Bunda dan batasan yang ada. Hal ini mengajarkan mereka tentang konsekuensi dan mengembangkan rasa tanggung jawab. 

Bunda juga perlu tahu aktivitas Si Kecil dan dengan siapa mereka menghabiskan waktu untuk memastikan mereka berada dalam lingkungan yang positif.

Namun, dalam menerapkan aturan, pastikan Ayah dan Bunda tidak terlalu membatasi anak dan menjadi strict parents. Pola asuh strict parenting dapat menciptakan lingkungan yang kurang mendukung pertumbuhan anak secara positif. Temukan lebih banyak informasi tentang tanda-tanda strict parents dan efeknya untuk anak di artikel berikut ini: Ciri-ciri Strict Parents serta Kelebihan dan Kekurangannya. 

6. Jelaskan Setiap Aturan dan Keputusan

Penting bagi Bunda untuk menjelaskan alasan di balik aturan dan keputusan yang diambil. Ini membantu Si Kecil memahami konteks dan alasan di balik tindakan Bunda, serta mengembangkan pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka.

7. Hindari Bersikap Keras

Metode disiplin yang keras seperti memukul atau mencubit dapat memiliki dampak negatif jangka panjang pada Si Kecil, termasuk meningkatkan perilaku agresif Si Kecil saat ia dewasa. Alih-alih, gunakan metode disiplin yang konstruktif seperti waktu istirahat, dialog, dan penjelasan tentang konsekuensi tindakan mereka.

Untuk menghindari dampak jangka panjang dari metode disiplin yang keras, penting bagi orang tua untuk memahami ciri-ciri toxic parenting yang perlu dihindari. Pelajari lebih lanjut dalam artikel ini: Ciri Toxic Parents yang Perlu Dihindari dalam Mendidik Anak

8. Ajarkan Anak untuk Mandiri

Meski terkadang sulit, mengizinkan Si Kecil untuk membuat keputusan sendiri dan belajar dari kesalahan mereka adalah bagian penting dari tumbuh kembang. Ini membantu mereka mengembangkan rasa kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia.

Terutama untuk anak pertama yang memang memiliki mandiri, berani, serta  memiliki kecenderungan untuk menjadi pemimpin alami. Untuk lebih memahami cara mendukung perkembangan anak pertama dan membantunya tumbuh mandiri, temukan informasi selengkapnya di artikel ini: Karakteristik dan Fakta Menarik Anak Pertama Berbasis Sains

9. Konsisten dalam Pengasuhan

Menjaga konsistensi dalam aturan dan konsekuensinya penting agar Si Kecil tidak bingung dan mengerti apa yang diharapkan dari mereka. Ini juga membantu membangun kepercayaan dan mengurangi konflik, karena Si Kecil tahu apa yang diharapkan.

10. Perlakukan Anak dengan Hormat

Menghormati Si Kecil membantu mereka belajar menghormati orang lain. Ini mencakup mendengarkan saat mereka berbicara, menghargai pendapat mereka, dan berinteraksi dengan cara yang menunjukkan empati dan pengertian. Cara Bunda memperlakukan Si Kecil akan menjadi model bagaimana mereka memperlakukan orang lain di masa depan.

Selain itu, ikuti juga cara mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik dan cerdas setiap hari. Baca panduannya di sini, Bun: Cara Mendidik Anak dengan Baik dan Penuh Kasih Sayang

Referensi:

  • UC Davis Hospital. The power of positive parenting.
    https://health.ucdavis.edu/children/patient-education/Positive-Parenting (Diakses pada 15 Januari 2024)
  • WebMD. 10 Commandments of Good Parenting.
    https://www.webmd.com/parenting/features/10-commandments-good-parenting (Diakses pada 15 Januari 2024)