Tingkatkan Daya Tangkap Si Kecil dengan Asam Lemak Esensial

Morinaga Platinum ♦ 1 Agustus 2017

Tingkatkan Daya Tangkap Si Kecil dengan Asam Lemak Esensial

Beragamnya pilihan bahan dan menu makanan di sekitar kita ternyata tidak menjamin tercukupinya kebutuhan gizi seseorang, terutama untuk Si Kecil yang masih melalui proses tumbuh kembang. Data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2013 memerlihatkan bahwa di Indonesia angka status gizi dan konsumsi gizi anak masih bermasalah. Stunting atau perawakan pendek termasuk masalah nasional yang cukup serius, yaitu sekitar 37.2%. 

Salah satu zat gizi penting yang diperlukan tubuh selain karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral adalah lemak. Manfaat lemak untuk tubuh antara lain sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan aktivitas, menunjang kesehatan organ tubuh (ginjal, hati, jantung) dan membantu penyerapan vitamin (A, D, E, dan K). Menurut rekomendasi internasional, Si Kecil memerlukan asupan lemak sebanyak 15-20% dari asupan kalori hariannya.

Lemak juga merupakan sumber asam lemak esensial, nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak Si Kecil. Asam lemak esensial  adalah bahan baku pembentuk selubung myelin, selaput pembungkus sel saraf otak yang berfungsi mempercepat kerja otak. Dengan sempurnanya pembentukan selubung myelin, daya tangkap yang sangat dibutuhkan dalam proses belajarnya menjadi lebih cepat.

Asam lemak esensial juga bermanfaat untuk proses stimulasi gen yang bertugas memproduksi sel saraf otak. Dengan stimulasi tersebut, tubuh Si Kecil mampu menghasilkan lebih banyak sel saraf otak yang akan menunjang peningkatan daya tangkapnya.

Walaupun beberapa jenis lemak dapat diproduksi tubuh, sayangnya jenis asam lemak esensial tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh dan hanya bisa didapatkan dari makanan serta suplemen. Jadi, penting sekali untuk Bunda ketahui sumber asam lemak esensial dan berapa jumlah yang dibutuhkan Si Kecil agar daya tangkapnya baik.

Sistem saraf pusat kaya akan turunan dua asam lemak esensial yaitu asam alfa-linolenat (Omega-3) dan asam linoleat (Omega-6). Tubuh memerlukan Omega-3 dan Omega-6 untuk fungsi otak, karena keduanya adalah komponen utama pembentukan struktur membran sel otak. Kekurangan asupan Omega-3 bisa mengakibatkan gangguan penglihatan dan perilaku belajar.

Oleh karena itu, untuk menjaga asupan nutrisi ini, penting bagi Si Kecil untuk mengonsumsi minyak ikan. Kandungan Omega-3 dalam minyak ikan sangat baik untuk mendukung perkembangan Si Kecil. Penjelasan lengkap terkait kebaikan minyak untuk Si Kecil, yuk baca: Manfaat Minyak Ikan untuk Anak.

Omega-6 terdapat pada minyak sayur, seperti minyak jagung, minyak kacang kedelai, minyak biji bunga matahari, serta kacang dan biji-bijian. Sementara itu, ada dua jenis Omega-3 yang penting yaitu Omega-3 rantai panjang (eicosapentaenoic acid/ EPA dan docosahexaenoic acid/ DHA) dan Omega-3 rantai pendek (alfa linolenat/ ALA). EPA dan DHA terdapat terutama pada ikan laut, seperti salmon, makarel, dan sarden. Sedangkan ALA banyak ditemukan dalam tumbuhan, contohnya biji rami, kacang kenari, dan kacang kedelai. 

Berikut adalah rekomendasi asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk mempercepat daya tangkap Si Kecil:

Asam lemak esensial

Rekomendasi

1-3 tahun

4-8 tahun

9-13 tahun

Asam alfa-linolenat

(Omega-3)

700 mg

900 mg

1200 mg

Asam linoleat

(Omega-6)

7 g

10 g

12 g (laki-laki)

10 g (perempuan)

Contoh kandungan Omega-3 dalam makanan sehari-hari:

  • 1 sendok teh minyak jagung/kanola mengandung 411 mg Omega-3.
  • 1 butir telur: 100 mg Omega-3.
  • 114 gram tahu: 300 mg Omega-3.
  • 28 gram salmon: 425 mg Omega-3.

Contoh kandungan Omega-6 dalam bahan makanan sehari-hari:

  • 1 sendok teh minyak biji bunga matahari: 3 gram.
  • 1 sendok teh minyak jagung: 2,4 gram.
  • 1 sendok teh minyak kacang kedelai: 2,3 gram.

Dengan mengetahui jumlah rekomendasi harian dan sumber makanan kaya asam lemak esensial, Bunda semakin mudah membantu Si Kecil meraih potensi optimalnya dengan memberikannya makanan yang tepat.