Tanda-tanda haid dan hamil sekilas memang mirip Bun, seperti perut kram, nyeri pada payudara, dan mood yang berubah-ubah dan lainnya. Namun, tentu keduanya berbeda. Agar Bunda tidak terkecoh, ketahui perbedaan tanda hamil dan tanda-tanda haid, yuk Bun.
Gejala haid dan kehamilan sama-sama dimulai dengan proses yang disebut sebagai ovulasi. Proses ovulasi ini terjadi saat ovarium melepaskan sel telur matang yang siap dibuahi sperma. Telur yang paling matang akan masuk ke tuba falopi yang kemudian akan diteruskan ke rahim. Nah jika ingin hamil, salah satu sel telur matang tersebut harus bertemu sperma ketika berada di dalam tuba falopi.
Sel telur dapat bertahan setidaknya 24 jam setelah dikeluarkan, sedangkan sperma dapat bertahan di dalam vagina hingga 7 hari. Dalam jangka waktu tersebut, sel telur dan sperma harus bertemu. Jika tidak bertemu dan tidak ada sperma yang membuahi, maka sel telur akan meluruh dan proses inilah yang biasa dikenal sebagai menstruasi atau haid. Biasanya siklus menstruasi akan dimulai sekitar 14 hari kemudian.
Meski serupa, namun Bunda tetap bisa membedakan antara tanda-tanda haid dan tanda awal kehamilan, kok. Berikut perbedaan keduanya.
Pembengkakan dan payudara terasa nyeri seringkali terjadi 1-2 hari sebelum masa awal menstruasi dan cenderung akan membaik ketika periode menstruasi dimulai. Hal ini terjadi karena kadar hormon progesteron sudah berkurang.
Beda halnya dengan gejala haid yang terjadi dalam waktu singkat, jika Bunda positif hamil maka payudara akan terasa bengkak dan sensitif selama 1-2 minggu dari masa pembuahan dan akan terus berlangsung selama 9 bulan kehamilan. Payudara juga akan terlihat lebih berisi dan terasa lebih berat.
Munculnya bercak atau flek darah mungkin tidak terjadi pada semua perempuan, namun jika muncul tanda ini biasanya berwarna kecoklatan dan berlangsung selama 1-2 hari saja. Setelah itu berganti dengan perdarahan menstruasi.
Sedangkan pada flek yang muncul sebagai tanda hamil, umumnya berwarna merah muda atau coklat tua. Bercak ini disebut juga dengan implantasi. Biasanya terjadi 10-14 hari setelah pembuahan dan perdarahannya hanya sedikit.
Sebagian besar perempuan mengalami kram perut atau dismenore ketika akan haid. Rasa sakit dan nyeri ini umumnya diakibatkan oleh otot rahim yang mengejang dan menegang sehingga rasanya seolah perut diperas. Mungkin di antara Bunda ada yang tidak merasa kesakitan, namun ada juga yang merasakan nyeri yang tidak tertahankan hingga tidak mampu melakukan aktivitas apapun.
Di awal kehamilan, Bunda mungkin akan mengalami kram perut ringan dan rasanya mungkin akan mirip dengan dismenore. Namun yang membuatnya berbeda adalah lokasi kram biasanya terasa di perut bagian bawah dan menjalar hingga ke punggung bawah.
Nafsu makan yang meningkat dan ingin makan ini-itu memang sering terjadi saat mendekati jadwal menstruasi. Namun, hal tersebut hanya bersifat sementara dan ketika periode menstruasi telah selesai, nafsu makan Bunda akan menjadi normal.
Lain lagi jika Bunda positif hamil, ngidam yang dirasakan bukanlah peningkatan nafsu makan. Tetapi, perubahan selera makan yang lebih spesifik dan lain dari biasanya. Tak jarang Bunda yang sedang hamil muda mempunyai selera makan yang unik. Misalnya, tiba-tiba minta dicarikan durian montong di tengah malam atau ingin makan ice cream yang dulu tidak disukainya. Wah, para calon Ayah harus siap siaga, ya!
Lelah sebelum haid bisa terjadi karena meningkatnya hormon progesteron dalam tubuh. Untuk mengurangi rasa lelah berlebih, rajinlah berolahraga secara teratur dan atur pola makan. Tapi Bunda tenang saja, kelelahan yang disebabkan oleh gejala haid akan segera menghilang bersamaan dengan periode menstruasi dimulai.
Sama halnya dengan gejala haid, rasa lelah yang dirasakan Bunda di trimester pertama kehamilan juga sering terjadi akibat meningkatnya hormon progesteron. Namun yang membedakan dengan gejala haid adalah rasa lelah luar biasa ini bisa terjadi terus menerus sepanjang masa kehamilan. Untuk mengantisipasinya, pastikan asupan gizi yang seimbang dan perbanyak istirahat.
Memastikan apakah Bunda positif hamil atau tidak, tentu tak hanya cukup dengan melihat gejala-gejalanya saja, Bun. Untuk hasil yang lebih pasti, segera lakukan pengecekan dengan test pack atau konsultasikan langsung dengan dokter kandungan, ya. Jika Bunda positif hamil, konsumsilah makanan yang mampu memenuhi nutrisi Bunda dan Si Kecil. Ketahuil makanan wajib yang dikonsumsi saat hamil dengan membaca artikel ini, yuk: 5 Makanan Wajib Ibu Hamil agar Bayi Tumbuh Cerdas
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel 5 Perbedaan Tanda Hamil dan Tanda-tanda Haid
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?