Perkembangan Anak Usia 21 Bulan

Morinaga Platinum ♦ 8 Desember 2021

Perkembangan Anak Usia 21 Bulan

Perkembangan anak yang menginjak usia 21 sampai 23 bulan biasanya akan banyak diwarnai dengan aksi bermain, bergerak, berjalan, melompat, dan lainnya. Hal ini wajar terjadi karena tahap tumbuh kembang bayi dengan usia 21 bulan lebih mengutamakan gerakan motorik. Maka jangan heran bila Si Kecil sudah bisa mencuci tangan dan kakinya sendiri selepas menghabiskan waktu bermain di luar. 

Oleh karenanya, Bunda perlu mempersiapkan diri untuk memulai petualangan baru bersama Si Kecil. Bunda pun perlu mengetahui bagaimana perkembangan Si Kecil baik dari segi kognitif, sosial, emosional, dan bahasa serta cara mengenbangkannya. 

3 Tahap Perkembangan Anak Usia 21 Bulan

Tahap perkembangan anak usia 21 bulan dapat dilihat dari 3 hal berikut ini:

Kemampuan Kognitif 

Tahap perkembangan pertama adalah kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif mengacu pada kemampuan Si Kecil dalam menerima dan mengolah informasi yang didapat.

Pada usia ini, Si Kecil umumnya belum mampu memberikan fokus perhatiannya lebih lama. Si Kecil akan cenderung lebih suka bermain dan menyibukkan diri dengan sesuatu yang ia sukai. Hal ini karena pada periode ini perkembangan fisik Si Kecil tengah berkembang pesat.

Misalnya, Si Kecil mungkin saja bisa memasang tiga maupun empat bagian dari mainan puzzle. Hal ini bisa orang tua perhatikan jika mereka menyelesaikan puzzle bersama-sama. 

Tak hanya itu, ia juga tengah mengembangkan pemahamannya mengenai waktu. Bunda bisa memberikan bantuan untuk mempertajam pemahaman waktu dengan menjelaskan mengenai aktivitas apa saja yang akan ia lakukan sepanjang hari itu. Misal Bunda dapat memberitahu Si Kecil jika ia harus tidur siang sesudah makan.

Kemudian setelah bangun nanti Bunda akan mengajaknya pergi jalan santai sore. Dengan begitu Si Kecil akan merasa nyaman juga aman saat tahu apa yang akan dihadapi sepanjang waktunya. 

Terkait rasa penasaran yang muncul dari dalam diri Si Kecil, Bunda perlu memperhatikan mainan apa saja yang boleh ia mainkan. Sebisa mungkin hindari Si Kecil dari jangkauan mainan atau barang yang terbuat dari logam, seperti uang logam, baterai kecil, peniti, kelereng dan manik-manik.

Jika anak sudah menunjukkan keterampilan baru namun secara tiba-tiba berhenti, Bunda patut mencurigainya. Bisa jadi terjadi gangguan dalam perkembangan Si Kecil di usia 21 bulan. Bunda dapat mengkonsultasikannya dengan dokter anak. Misalnya, di usia 18 sampai 21 bulan Si Kecil tidak dapat menyebut nama dan mengucapkan 10 kata lebih. Kemudian pada usia 24 bulan Si Kecil tiba-tiba tidak dapat menjawab kalimat yang terdiri dari 2 kata, serta Si Kecil tidak dapat melompat dengan  2 kakinya secara bersamaan. Selain beberapa contoh sinyal-sinyal terjadinya gangguan di atas, masih banyak tanda telah terjadinya gangguan dalam perkembangan Si Kecil. 

Sudahkah Bunda tau bagaimana perkembangan kognitif Si Kecil sesuai usianya? Bunda bisa simak artikel berikut yaa untuk penjelasan lengkapnya: Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini yang Harus Bunda Tahu

Kemampuan Sosial dan Emosional 

Ketika anak menginjak 21 bulan biasanya terdapat pertanda kian menguatnya ikatan emosional antara Si Kecil kepada orang tuanya. Si Kecil bisa saja terkejut bahkan sedih jika kedua orangtuanya mendadak meninggalkannya saat bermain bersama.

Sebaiknya berikan semacam pemberitahuan jika Bunda hendak berhenti bermain meskipun sebentar saja. Berikan pemahaman mengapa Bunda harus berhenti bermain bersama. Kemudian tunggu beberapa saat jangan langsung meninggalkannya begitu saja. Perhatikan reaksi Si Kecil sebelum Bunda benar-benar meninggalkan bermain seorang diri.

Cara tersebut dapat membantunya dalam mempersiapkan emosional dan mentalnya sesudah ditinggalkan kedua orang tuanya bermain. Perasaan khawatir saat meninggalkan Si Kecil bermain sendiri tentu Bunda rasakan. Namun, Bunda tak perlu risau karena meninggalkan anak bermain sendiri bukan berarti mengabaikannya. 

Hal ini diperkuat dengan panduan yang dikeluarkan oleh menurut Edward Christophersen, dari Clinical Psychologist Babycenter yang mengatakan bahwa balita juga membutuhkan waktu untuk bermain sendiri. Pernyataan ini diperkuat oleh statement dari Dokter Kennedy Moore, yang menyebut layaknya orang dewasa, bayi juga butuh kesendirian untuk mencerna informasi dan pengetahuan baru yang Si Kecil dapatkan.

Kemampuan Bahasa 

Aspek penting lainnya dalam perkembangan anak 21 bulan adalah kian meningkatnya kemampuan berbicara Si Kecil. Mungkin saja bulan lalu Si Kecil dapat mengucapkan sebanyak 15 kata, kali ini Si Kecil mungkin sudah menguasai hingga 20 kosakata.

Penting diingat jika kemampuan berbicara anak satu dengan lainnya tidaklah setara. Sehingga jauhkan pikiran negatif kalau Bunda mendapati Si Kecil belum lancar bicara. Mungkin saja Si Kecil lebih suka bergerak, bernyanyi, atau menari mengikuti irama musik.

Selain aktif bergerak, bayi dengan rentang usia 21 sampai 23 bulan umumnya akan sudah dapat berbicara atau mengucapkan sesuatu. Namun, bila Bunda mendapati Si Kecil belum bisa bicara. Bunda tidak perlu khawatir, sebab hal tersebut bukanlah ukuran normal atau tidaknya tumbuh kembang seorang anak. Jika Si sampai usia 24 bulan Si Kecil belum bisa berbicara sama sekali, Bunda patut waspada. Sebab, bisa jadi ia mengalami speech delay. Baca selengkapnya di sini ya: Ciri-ciri Speech Delay Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kemampuan lainnya yang cukup berkembang pesat dalam usia 21-23 bulan ini ialah kemampuannya berlari-lari dan memanjat. Jika ia diberikan buku, ia juga akan senang membolak-balik halaman bukunya sehingga mungkin bukunya akan menjadi lecek. Ia juga mulai senang bermain balok-balok kecil dan menumpuknya menjadi menara.

Bunda sebaiknya memfasilitasi kemampuan barunya ini dengan menemaninya bermain dengan aman. Bunda dapat mengajaknya ke tempat bermain yang banyak berisi permainan panjat-panjatan, tapi memiliki alas pelindung agar ia tidak cedera jika terjatuh. Lebih baik lagi jika tempat bermain itu cukup luas, karena pada usia ini ia akan senang berlari-lari sehingga sangat besar kemungkinannya untuk bertubrukan dengan anak lain.

Apabila ia lelah, Bunda dapat mengajaknya melihat-lihat buku cerita. Pilihlah buku dari bahan kain yang lucu, sehingga tidak rusak jika halamannya dibolak-balik. Boleh juga Bunda memilih buku dari bahan jenis papan (yang sering juga disebut board book), yang lebih cocok untuknya yang baru belajar menggenggam.

Baik memanjat, berlari-lari, bahkan membolak-balik buku, merupakan aktivitas yang dapat merangsang kemampuan motorik. Kemampuan ini merupakan kemampuan dasar baginya untuk beraktivitas ketika ia besar nanti. Bunda, ayo simak penjelasan lebih dalam lagi tentang keterampilan motorik ini di sini: Perkembangan Motorik pada Anak Usia Prasekolah

Anak Umur 21 Bulan Sudah Bisa Apa Saja?  

Dapat disimpulkan, anak-anak pada usia 21 bulan (1 tahun 9 bulan) umumnya telah mencapai beberapa kemampuan berikut:

  • Berjalan dengan baik tanpa bantuan.
  • Belajar melompat sendiri. 
  • Menggunakan bahasa dengan mengucapkan kata-kata sederhana.
  • Menunjukkan minat dalam bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Menunjukkan minat dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar.
  • Mampu memahami konsep dasar seperti bentuk, ukuran, dan warna.
  • Menunjukkan minat dalam meniru perilaku atau aktivitas orang dewasa.
  • Mulai menunjukkan kemampuan mandiri dalam hal makan dan berpakaian.
  • Mulai menunjukkan emosi yang lebih nyata.
  • Mengikuti instruksi sederhana.
  • Menunjukkan minat dalam cerita.
  • Memiliki preferensi makanan.
  • Mengenal bagian tubuh.
  • Mulai mengenal anggota keluarga dan orang-orang sekitar. 

Harap diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan dan proses yang berbeda, dan daftar ini hanya mencakup beberapa kemampuan umum yang dapat dimiliki anak pada usia 21 bulan. 

Tips Mendukung Perkembangan Anak Usia 21 Bulan

Melihat tingkahnya yang aktif, untuk mendukung perkembangan Si kecil, Bunda dapat memberikan dukungan berupa nutrisi, vitamin dan stimulasi. Asupan tambahan ini bisa Bunda dapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. 

  • Berikan Vitamin yang Dibutuhkan

Pemberian vitamin biasanya difungsikan sebagai tambahan di samping konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Sebab di usia ini beberapa bayi mengalami susah makan dan bisa berpengaruh terhadap berat badan dan perkembangan motorik anak 21 bulan.

Lantas, sebenarnya berapa porsi vitamin yang pas untuk anak usia 21 bulan? Vitamin diperlukan tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus bertahan dari serangan bakteri dan penyakit. Untuk mengetahui takaran yang pas sesuai dengan kebutuhan Si Kecil, berikut kebutuhan vitamin untuk bayi berdasarkan usianya menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI:

Usia 0-6 Bulan

  • Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)
  • Vitamin D: 5 mcg
  • Vitamin E: 4 mcg
  • Vitamin K: 5 mcg
  • Vitamin B1: 0,3 milligram (mg)
  • Vitamin B2: 0,3 mg
  • Vitamin B3: 2 mg
  • Vitamin B5: 1,7 mg
  • Vitamin B6: 0,1 mg
  • Vitamin B7: 5 mcg
  • Vitamin B9: 65 mcg
  • Vitamin B12: 0,4 mcg
  • Vitamin C: 40 mg

Usia 7-11 Bulan

  • Vitamin A: 400 mcg
  • Vitamin D: 5 mcg
  • Vitamin E: 5 mcg
  • Vitamin K: 10 mcg
  • Vitamin B1: 0,4 mg
  • Vitamin B2: 0,4 mg
  • Vitamin B3: 4 mg
  • Vitamin B5: 1,8 mg
  • Vitamin B6: 0,3 mg
  • Vitamin B7: 6 mcg
  • Vitamin B9: 80 mcg
  • Vitamin B12: 0,5 mcg
  • Vitamin C: 50 mg

Usia 12-24 Bulan

  • Vitamin A: 400 mcg
  • Vitamin D: 15 mcg
  • Vitamin E: 6 mcg
  • Vitamin K: 15 mcg
  • Vitamin B1: 0,6 mg
  • Vitamin B2: 0,7 mg
  • Vitamin B3: 6 mg
  • Vitamin B5: 2,0 mg
  • Vitamin B6: 0,5 mg
  • Vitamin B7: 8 mcg
  • Vitamin B9: 160 mcg
  • Vitamin B12: 0,9 mcg
  • Vitamin C: 40 mg

Informasi terkait porsi vitamin yang pas untuk anak juga bisa Bunda dapatkan dengan mengkonsultasikannya ke dokter. Hal ini penting supaya angka kecukupan gizi (AKG) Si Kecil terpenuhi.

  • Penuhi Asupan Nutrisi

Selain vitamin, Bunda juga dapat memberikan nutrisi seimbang bagi Si Kecil. Jika vitamin mendukung penguatan antibody, maka nutrisi akan mempengaruhi perkembangan otak Si Kecil. Nutrisi yang cukup dapat meningkatkan kecerdasan dan fungsi otak Si Kecil.

Selain itu, nutrisi yang berkualitas di masa awal kehidupan adalah prioritas penentu kecerdasan anak di masa depan. Nutrisi yang baik untuk Si Kecil bisa Bunda dapatkan melalui pemberian susu formula. 

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil, Bunda dapat memberikan Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus untuk Si Kecil. Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus diformulasikan khusus dengan nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil untuk mendukung pertumbuhannya sejak dini. 

Sesuai namanya, Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus dilengkapi dengan probiotik Triple Bifidus yang merupakan kombinasi 3 jenis bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh Si Kecil. Adapun ketiga jenis bakteri baik tersebut adalah Bifidobacterium infantis M-63 yang berfungsi membantu penyerapan nutrisi, mencegah dan mengurangi gejala alergi sehingga anak lebih tenang dan tidak gelisah. Kemudian Bifidobacterium longum BB536 yang berfungsi meningkatkan penyerapan nutrisi, mencegah infeksi saluran nafas (influenza dan ISPA). Dan yang terakhir Bifidobacterium Breve M-16V yang berfungsi mencegah konstipasi (BAB keras) dan diare mencegah infeksi saluran pencernaan lain.

Tidak hanya itu, Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus juga dilengkapi dengan AA & DHA yang merupakan asam lemak esensial rantai panjang yang penting dalam struktur dan perkembangan otak. Konsentrat Protein Whey 12.22% yang memiliki kandungan asam amino esensial yang dapat meningkatkan kualitas tidur pada anak. Kemudian mengandung Kolin, Zat Besi, Omega 6 & Omega 3 serta Vitamin B12 yang berperan sebagai koenzim dalam pembentukan pembentukan sel darah merah.

  • Berikan Stimulasi dan Pendampingan

Setelah bayi melewati usia 21 bulan dan memasuki usia 23 bulan, Bunda perlu mempersiapkan diri dan harus berperan aktif dalam memberikan stimulasi dan pendampingan dengan sarana terbaik. Memasuki usia tersebut, Si Kecil akan lebih percaya diri dan tidak ragu dalam melakukan sesuatu yang membuat ia penasaran.

Berikan stimulasi melalui mainan yang menarik perhatian mereka. Tidak hanya sekedar mainan, usahakan untuk memberikan mainan yang memiliki efek optimal, misalnya instrumen musik, puzzle dan finger painting. Supaya efeknya maksimal, cara ini perlu dilakukan secara berkala ya Bunda.

Bila Bunda tengah mencari mainan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mengedukasi, Bunda bisa mengenalkan aplikasi Morinaga Multiple Intelligence Play Plan (MIPP)  pada Si Kecil. MIPP memberikan banyak ide permainan yang seru dan menyenangkan untuk Si Kecil. Sambil bermain, lewat berbagai permainan menarik Bunda dapat mengawasi perkembangan sekaligus menggali potensi Si Kecil. Adapun jenis permainan yang bisa Bunda pilih diantaranya:

  • Memasukkan Bendera ke dalam Botol
  • Memasukkan Kelereng
  • Naik-Turun Tangga dan Perosotan
  • Makananku Hari Ini
  • Bayangan Cahaya
  • Tanaman Huruf
  • Menghitung Buah di Pohon

Jika dilakukan secara konsisten, selain Bunda dapat mengenali dan mengidentifikasi kecerdasan Si Kecil. Permainan diatas juga mampu menstimulasi kecerdasan naturalis dan kecerdasan intrapersonal pada Si Kecil lho Bunda. Oleh karenanya, jangan pernah bosan untuk melakukan observasi pada perkembangan Si Kecil ya Bunda.

Bunda, sebagai orang tua khawatir terhadap tahap perkembangan anak adalah hal wajar. Namun, sadarilah bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing. Cobalah untuk tidak membandingkan kemajuan Si Kecil dengan prestasi anak lain. Termasuk dengan saudara kandung yang lebih tua pada usia yang sama.

Jika Bunda khawatir dengan perkembangan Si Kecil yang tidak sesuai dengan harapan orang tua. Konsultasikan masalah tersebut dengan dokter yang dapat memberikan rekomendasi terkait langkah yang harus Bunda lakukan selanjutnya. Untuk menambah wawasan Bunda, baca Tahap Pertumbuhan Anak Usia 1-6 Tahun, ya. Informasi di dalamnya juga bisa bunda pakai sebagai persiapan!