Sel otak janin mulai terbentuk sejak usia kandungan menginjak 3-4 bulan. Setelah Si Kecil lahir sampai ia berusia 3 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai miliaran sel. Sel-sel ini selanjutnya akan terus berkembang dengan membentuk sinaps (sambungan antar sel saraf). Di mana semakin banyak sinaps yang terbentuk, semakin cepat dan efektif pula otak bekerja.
Bagaimana caranya agar semakin banyak sinaps yang terbentuk? Caranya adalah dengan diberikan stimulasi yang memadai dan berkualitas. Stimulasi yang diberikan juga harus sesuai dengan usia Si Kecil.
Semakin bervariasi rangsangan yang diterima maka semakin kompleks hubungan antar sel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan diterima, maka semakin kuat hubungan antar sel-sel otak tersebut. Semakin kompleks dan kuat hubungan antar sel-sel otak, maka semakin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak di kemudian hari. Bila dikembangkan terus menerus, anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan (multiple intelligences).
Bermain merupakan aktivitas yang penting di masa kanak-kanak. Karena usia mereka belum memungkinkan untuk “belajar” seperti orang dewasa, Si Kecil bisa belajar melalui bermain. Melalui bermain, Si Kecil mendapatkan stimulasi yang baik untuk tumbuh kembangnya. Ia dapat mengenal gerakan, bunyi, bau, benda, bentuk, warna, dan sentuhan.
Banyak penelitian membuktikan bahwa anak yang mendapatkan stimulasi yang berkualitas memiliki kemampuan motorik, kognitif, dan kepercayaan diri yang lebih baik. Mereka pun cenderung lebih berhasil di sekolah dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Bahkan, anak dengan genetik yang sama pun akan berbeda performanya di sekolah jika dibesarkan dengan stimulasi yang berbeda.
Bunda dapat melakukan permainan yang sederhana namun mengasyikkan dengan Si Kecil. Selain bermanfaat untuk perkembangan anak, permainan ini pun dapat mempererat hubungan orangtua dan anak.
Untuk bayi usia 0-6 bulan, Bunda dapat melakukan permainan sederhana seperti membuat bunyi-bunyi (bertepuk tangan dan menjentikkan jari). Bunda juga dapat memberikan mainan yang berbunyi dan berwarna-warni bagi Si Kecil. Mainan berputar yang mengeluarkan musik juga dapat dipasang di atas tempat tidurnya.
Bernyanyi sambil bertepuk tangan disertai dengan ekspresi muka yang bervariasi adalah aktivitas menyenangkan bagi Bunda dan Si Kecil. Bunda juga dapat mengajak Si Kecil menari dengan menggendongnya dalam dekapan dan bergoyang sesuai irama musik.
Ketika Si Kecil sudah menginjak usia 6-12 bulan, Bunda dapat menstimulasi perkembangannya dengan mengajaknya bermain ‘cilukba’. Mengajaknya berpatut di muka cermin juga bisa jadi alternatif, karena umumnya Si Kecil sudah mulai sadar akan dirinya sendiri, dan tertarik untuk bercermin sambil memperhatikan dirinya.
Bunda juga sudah dapat membiasakan membacakan buku cerita menjelang tidur kepada Si Kecil. Pilihlah buku cerita dengan gambar yang menarik dan berwarna-warni agar Si Kecil tertarik.
Untuk anak usia 1 tahun ke atas, Bunda dapat mengajaknya bermain menyusun balok ataupun puzzle sederhana. Permainan ini akan membantu perkembangan anak dengan mengasah kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Bunda juga dapat merangsang imajinasi Si Kecil dengan bermain peran. Misalnya bermain sebagai penjual dan pembeli, sebagai tokoh kartun favoritnya, dan lain-lain.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Stimulasi Bermain Untuk Perkembangan Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?