Siaga 2 Penyakit yang Sering Muncul Setelah Liburan

Morinaga Platinum ♦ 1 April 2017

Siaga 2 Penyakit yang Sering Muncul Setelah Liburan

Coba, deh, Bunda perhatikan, tiap kali liburan selesai, Si Kecil hampir selalu mengalami sakit. Biasanya, ada dua penyakit yang kerap berkunjung setelah musim libur berakhir, yaitu diare dan pilek. Diduga penyebab terjadinya antara lain kelelahan, jadwal yang padat, dan makanan yang kurang tejaga selama liburan.

Diare

Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan kuman atau racun. Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan keluarnya feses berkonsistensi cair lebih dari tiga kali dalam sehari. Umumnya, diare terjadi sebagai akibat dari mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri. Gejala diare juga dapat berupa demam, mual, muntah, kembung, dan nyeri perut.

Gejala kembung pada diare dapat diatasi dengan beberapa cara ya Bun. Untuk informasi selengkapnya terkait penanganan ini, yuk baca: Cara mengatasi perut kembung pada anak.

Diare pada Si Kecil paling sering disebabkan oleh infeksi virus, yaitu rotavirus. Di samping virus, diare juga dapat diakibatkan oleh bakteri seperti Salmonella dan parasit seperti Giardia. Tidak hanya karena infeksi saja, diare bisa juga disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, misalnya antibiotik dalam jangka waktu lama. Pengobatan tersebut dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, sehingga memicu diare. Berbagai studi mengungkapkan bahwa pemberian probiotik (bakteri baik seperti Bifidobacterium longum BB536, Bifidobacterium breve M-16 V dan Bifidobacterium infantis M-63 yang difortifikasi ke dalam susu) dapat membantu pencegahan dan penyembuhan diare.

Perawatan mandiri di rumah yang bisa Bunda lakukan ketika Si Kecil diare adalah memastikan ia mendapat cukup cairan. Jika perlu, berikan juga cairan pengganti seperti oralit. Selain itu, mengonsumsi pisang juga dapat membantu meredakan diare. Untuk mendapatkan lebih banyak penjelasan mengenai cara menangani diare dan obat yang bisa Bunda berikan, baca artikel berikut yuk: Diare dan Demam pada Anak

Waspadai gejala dehidrasi seperti lemas, cenderung mengantuk, mata kering dan cekung, mulut dan kulit kering, serta volume air seni yang sedikit. Jika Si Kecil mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut ya, Bun.

Batuk Pilek (selesma)

Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna membuat Si Kecil rentan terkena selesma. Bayangkan saja, pada Si Kecil usia prasekolah, selesma bisa dialami sebanyak sembilan kali setahun. Sedangkan, Si Kecil yang duduk di bangku TK umumnya dapat terkena selesma hingga dua belas kali dalam setahun.

Selesma bisa disebabkan oleh lebih dari 200 jenis virus berbeda, namun penyebab terseringnya adalah rhinovirus. Selesma bukanlah termasuk penyakit yang berbahaya, kecuali untuk Si Kecil yang baru lahir. Tidak perlu pengobatan khusus untuk menyembuhkannya karena selesma akan hilang sendiri dalam 4-10 hari.

Selesma tidak hanya berupa gejala batuk dan pilek saja tetapi juga bisa berupa nyeri tenggorokan, demam, lemas, muntah, dan diare. Agar Si Kecil tidak mudah tertular penyakit ini, terapkan kebiasaan sehat di rumah maupun saat liburan yaitu biasakan selalu mencuci tangan sebelum makan, sepulang bepergian, sehabis menggunakan toilet, dan bermain. Ini harus diterapkan oleh seluruh anggota keluarga, ya, Bunda.

Tak ketinggalan, Si Kecil harus diajarkan untuk selalu menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk. Gunakan tisu sekali pakai atau siku bagian dalam. Setelahnya, ia harus membuang tisu dan mencuci tangan.

Cara mudah menjaga agar Si Kecil agar tidak mudah sakit adalah dengan memberikannya makanan bergizi lengkap seimbang serta tidur yang cukup. Saat liburan, perhatikan jam istirahat Si Kecil dan buatlah jadwal aktivitas yang nyaman untuknya. Selain itu, tunjang daya tahan tubuh Si Kecil dengan mengonsumsi nutrisi yang mengandung nukleotida serta laktoferin yang akan melindunginya dari berbagai infeksi seperti selesma. 

Kandungan nukleotida dapat Bunda temukan dalam Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare Zigma yang dikhususkan untuk Si Kecil usia 1-3 tahun. Sedangkan laktoferin, bisa Bunda temukan dalam Morinaga Chil School Platinum MoriCare Zigma yang dikhususkan untuk Si Kecil usia 3-12 tahun. 

Kedua susu pertumbuhan ini telah dilengkapi dengan Probiotik Triple Bifidus yakni Bifidobacterium longum BB536 untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan mencegah insfeksi saluran napas, Bifidobacterium breve M-16 V untuk mencegah diare dan mencegah infeksi pada saluran cerna serta Bifidobacterium infantis M-63 yang befungsi untuk mengurangi gejala alergi dan membantu penyerapan nutrisi. Ketiga probiotik tersebut akan memperkuat sistem pencernaan Si Kecil, sehingga mengurangi risiko Si Kecil terserang diare dan sembelit serta penyerapan nutrisinya jadi lebih optimal.