Dalam masa pertumbuhannya, Si Kecil memerlukan zat gizi yang cukup dan seimbang sehingga dapat menjamin proses tumbuh kembang berlangsung optimal. Salah satu zat gizi yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses tumbuh kembang adalah kalsium. Kalsium tidak hanya dibutuhkan untuk menyusun dan memertahankan struktur tulang serta gigi tetapi juga berperan penting dalam pertumbuhan otot, sel saraf, sistem pembekuan darah, dan mengatur irama jantung.
Untuk Si Kecil yang masih mendapatkan ASI eksklusif kebutuhan kalsium dipenuhi oleh kadar kalsium dalam ASI. Biarpun kadar kalsium yang terkandung di dalam ASI lebih rendah ketimbang kadar kalsium yang terkandung di dalam susu formula, kalsium di dalam ASI dapat diserap oleh Si Kecil dengan lebih maksimal.
Saat usia Si Kecil menginjak 6 bulan, ia perlu diperkenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI). Hal ini harus dilakukan karena kebutuhan zat gizi hariannya tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja. Si Kecil juga semakin lihai mengasah kemampuan motoriknya seperti merangkak hingga persiapan berdiri lalu berjalan sendiri. Ini membutuhkan struktur tulang dan otot yang kuat, artinya Bunda harus tetap memerhatikan kebutuhan kalsium Si Kecil dengan menyajikan bahan makanan yang tinggi kalsium.
Si Kecil yang sejak dini mendapatkan asupan kalsium serta banyak beraktivitas fisik akan menjalani masa usia dewasa dengan tulang yang kuat. Mengapa asupan kalsium harus diperhatikan sejak dini? Kalsium di dalam tubuh akan terus berkurang seiring pertambahan usia. Aktivitas yang dilakukan dan jenis kelamin sangat memengaruhi kadar kalsium tubuh. Oleh karenanya, asupan kalsium harus diperhatikan agar kebutuhan tubuh tercukupi.
Berikut kebutuhan harian kalsium Si Kecil menurut The National Academy of Medicine, Amerika Serikat:
Jika bicara kalsium, pasti Bunda sudah langsung tahu sumber makanan apa yang telah dikenal luas kaya akan kalsium yaitu susu dan produk turunannya. Apa saja yang termasuk produk turunan susu? Antara lain keju, mentega, dan yoghurt. Kalsium tidak hanya bisa didapat dari susu dan produk turunannya, lho. Agar Si Kecil tidak bosan, Bunda bisa mengatur variasi menu makanannya dengan bahan makanan lain yang juga mengandung kalsium.
Beberapa contoh makanan lain yang mengandung kalsium di antaranya tahu, bayam, roti gandum, sereal, susu kacang kedelai, susu kacang almon, lobak, puding, salmon, jeruk, dan lain-lain.
Tubuh akan lebih maksimal menyerap kalsium apabila dibantu oleh vitamin D. Ini artinya Bunda juga harus memastikan Si Kecil mendapatkan vitamin D yang cukup, yaitu berkisar antara 400-600 IU per harinya. Vitamin D bisa didapat dari sumber makanan yang hampir sama dengan kalsium misalnya susu, keju, yoghurt, salmon, sereal, jus jeruk, margarin, daging sapi, dan kuning telur.
Selain dari makanan, ternyata vitamin D bisa dibentuk oleh kulit tubuh kita sendiri jika cukup terpapar oleh sinar matahari. Berarti Ayah dan Bunda harus aktif mengajak Si Kecil beraktivitas di bawah sinar matahari agar pembentukan vitamin D oleh tubuhnya berjalan baik. Namun demikian, Bunda perlu memerhatikan kapan waktu yang aman beraktivitas di bawah sinar matahari yaitu pagi hari sampai pukul 09.00 dan sore hari mulai pukul 15.00.
Jadi, agar Si Kecil memiliki cadangan kalsium yang cukup hingga ia kelak dewasa pastikan agar menu hariannya terdiri dari makanan kaya kalsium serta ajak ia beraktivitas di bawah sinar matahari, ya, Bunda. Perkaya referensi Bundai mengenai makanan tinggi kalsium dengan membaca artikel berikut, yuk: Makanan Tinggi Kalsium Untuk Optimalkan Pertumbuhan Anak
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Peran Kalsium Dalam Pertumbuhan Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?