Anemia pada anak dapat membuat Si Kecil terlihat sangat lesu atau tidak semangat dalam melakukan aktivitas. Maka dari itu, anemia pada anak tidak boleh dianggap remeh dan harus segera ditangani dengan tepat. Lanjutkan membaca untuk mengetahui penyebab anemia, jenis anemia, cara mengatasi anemia dan lain sebagainya, yuk.
Menurut IDAI, secara teori, anemia adalah istilah untuk menjelaskan rendahnya nilai hemoglobin (Hb), yang disesuaikan dengan jenis kelamin dan umur Si Kecil. Pada kasus anak-anak, kekurangan kandungan zat besi di dalam tubuh atau istilahnya anemia defisiensi besi adalah penyebab anemia terbanyak.
Anemia akan berbahaya, tergantung dari jenis anemia yang diderita Si Kecil. Jika anemia tidak segera diobati, maka dikhawatirkan akan muncul penyakit lainnya seperti masalah jantung, sistem kekebalan tubuh yang lemah, gangguan pertumbuhan, hingga risiko kematian.
Jika Bunda mendapati gejala-gejala anemia muncul pada Si Kecil, sebaiknya Bunda segera membawanya ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Bunda dapat melakukan pemeriksaan darah lengkap, zat besi, biopsi jaringan, untuk memastikan Si Kecil menderita anemia atau tidak.
Berikut merupakan jenis-jenis anemia umum yang terjadi pada anak, adalah sebagai berikut:
Anemia jenis ini disebabkan oleh zat besi yang tidak cukup dalam darah. Zat besi sendiri sangat diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin. Anemia ini merupakan penyebab anemia paling banyak dialami oleh anak-anak.
Anemia Megaloblastik dapat terjadi pada Si Kecil dikarenakan kekurangan nutrisi vitamin B12 atau asam folat. Vitamin ini sendiri bermanfaat dalam peningkatan sel darah merah dalam tubuh, meningkatkan fungsi saraf, menjaga kesehatan rambut, dan menghasilkan energi.
Anemia jenis Hemolitik ini merupakan kondisi yang timbul saat sel darah merah dihancurkan. Penyebabnya antara lain karena infeksi dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Jenis Anemia Sel Sabit merupakan sel darah merah dengan bentuk tidak normal. Adapun bentuk sel darah ini dapat menghalangi aliran darah.
Thalasemia merupakan sel darah merah tidak normal, yang biasanya disebabkan oleh faktor genetika.
Anemia Aplastik disebabkan oleh faktor kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah. Akibatnya, dapat mengakibatkan masalah jantung seperti infeksi dan gagal jantung. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetika, infeksi dan juga efek samping dari terapi radiasi kanker.
Anemia Gravis termasuk dalam jenis anemia yang serius. Si Kecil dapat dikatakan menderita anemia gravis ketika kadar hemoglobinnya kurang dari 8 g/dL. Kondisi ini dibutuhkan transfusi darah. Gejala yang dapat muncul karena anemia gravis ini adalah lelah yang ekstrim, sesak nafas, tangan dan kaki yang dingin, serta sakit kepala.
Berikut merupakan penyebab-penyebab anemia pada anak, yang dilansir dari Mayoclinic.
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke paru-paru, dan selanjutnya akan diedarkan ke seluruh tubuh, dan membawa karbondioksida dari tubuh untuk dikeluarkan dari dalam tubuh melalui paru-paru. Jika kekurangan sel darah merah ini, maka akan terlihat lesu dan pucat.
Kerusakan pada sel darah merah dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu sel darah cacat yang diwariskan oleh orangtua, infeksi, penyakit tertentu, obat-obatan, dan kurangnya nutrisi vitamin atau mineral dalam makanan.
Berikut merupakan ciri-ciri anemia yang terdapat pada anak, adalah sebagai berikut:
Berikut merupakan cara-cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi anemia pada anak, yaitu sebagai berikut:
Setelah kita membahas tentang tanda-tanda anemia pada anak, Bunda dapat memberikan asupan makanan di bawah ini untuk anak yang mengalami anemia, yaitu sebagai berikut:
Selain makanan, susu juga merupakan asupan yang penting untuk anak yang mengalami anemia. Zat besi yang terkandung dalam susu dapat membantu meningkatkan konsentrasi Si Kecil dan stimulasi kecerdasannya. Contohnya susu Chil Kid Soya lh yang mengandung cukup zat besi di setiap takaran sajinya. Lihat yuk berapa kandungan zat besi pada susu ini pada halaman berikut : Susu Chil Kid Soya
Sayuran hijau seperti contoh kangkung dan bayam terdapat zat besi yang kaya dan juga vitamin C untuk bantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh anak. Pastikan Bunda memasaknya tidak terlalu lama untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal dari bayam.
Daging sapi mengandung kaya protein, lemak, dan zat besi. Kandungan zat besi dalam daging sapi dapat bantu meningkatkan sel darah merah dalam tubuh. Namun, tentunya Bunda sesuaikan dengan porsi makan Si Kecil ya.
Buah jeruk yang memiliki kandungan kaya vitamin C, dapat bantu penyerapan zat besi dalam usus Si Kecil. Selain itu, jeruk juga diyakini bermanfaat bagi peningkatan jumlah hemoglobin dalam tubuh.
Siapa yang tidak suka kismis? Rasa kismis yang manis ini memiliki kandungan kaya zat besi yang bermanfaat bagi Si Kecil. Kismis ini dapat menjadi sumber energi yang tepat karena memiliki kandungan gula yang alami.
Selanjutnya adalah telur. Makanan ini memiliki kandungan protein yang baik untuk penderita anemia. Tidak hanya protein, telur memiliki zat besi yang kaya juga, lho. Jangan lupa masukkan menu telur dalam menu Si Kecil, ya Bunda.
Selain menjadi favorit anak-anak, cokelat ini bermanfaat bagi asupan zat besi anak. Selain itu, juga terdapat kandungan antioksidan dalam coklat hitam yang dapat membantu tubuh menghindar dari efek negatif radikal bebas.
Sayuran ini termasuk dalam makanan dengan kandungan tinggi zat besi. Selain itu, juga terdapat kandungan vitamin C, yang juga bisa meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh secara lebih baik.
Itulah pembahasan artikel kali ini mengenai penyebab anemia dan cara mengatasi anemia pada anak. Jika tidak ditangani dengan segera, akan berbahaya kedepannya. Pastikan Bunda segera bertemu dengan dokter jika menemui gejala-gejala anemia pada anak. Selain itu, pastikan juga Si Kecil mengonsumsi makanan yang telah direkomendasikan diatas, serta makanan lainnya yang mengandung zat besi. Baca artikel berikut untuk mengetahui makanan yang mengandung zat besi yuk: 14 Makanan Kaya Zat Besi yang Direkomendasikan untuk Anak
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Anemia pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasi
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?