Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab kenapa bayi sering gumoh adalah saluran kerongkongan bayi di bawah satu tahun masih dalam pembentukan. Otot kerongkongannya yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung, belum matang sepenuhnya. 

Ini menyebabkan makanan yang telah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan dan terjadi gumoh. Namun, kondisi ini bersifat sementara hingga otot tersebut terbentuk dengan baik dan makanan yang masuk ke lambung tidak akan kembali ke kerongkongan sebagai gumoh.

Ada berbagai faktor penyebab lainnya kenapa bayi sering gumoh. Yuk, baca selengkapnya. 

Penyebab Bayi Sering Gumoh

Bayi sering gumoh karena otot kerongkongan dan lambung pada Si Kecil masih lemah. Dikutip dari Klikdokter, pada umumnya Si Kecil akan berhenti gumoh pada usia 12 sampai dengan 14 bulan. 

Namun, gumoh juga lebih sering terjadi jika:

  • Bayi selalu berbaring setiap saat.
  • Bayi hanya minum saja.
  • Bayi lahir prematur.
  • Kelelahan.
  • Overfeeding atau kekenyangan.
  • Alergi makanan tertentu.
  • Refleks gastroesophageal yang belum sepenuhnya terbentuk. 

Adakalanya Si Kecil dapat gumoh melalui hidung. Hal ini disebabkan karena tenggorokan dan hidung saling terhubung sehingga gumoh dapat terjadi. 

Kadang-kadang bayi juga dapat mengalami gumoh jika pada dasarnya bayi menderita stenosis pilorik, intoleransi makanan, esofagitis eosinofilica, atau terkena penyakit sindrom Sandifer.

Jika Bayi Sering Gumoh, Apakah Normal?

Pada dasarnya, bayi sering gumoh adalah kondisi normal dan tidak berbahaya. 

Namun, jika terlampau sering akan berdampak negatif pada Si Kecil. Karena gumoh menyebabkan nutrisi yang telah diminumkan kepada Si Kecil menjadi tidak tercerna oleh tubuhnya.

Cara Mengatasi Bayi Sering Gumoh

Ada beberapa hal yang Bunda dapat kerjakan di rumah lho, jika Si Kecil sering gumoh.

  • Perbaiki posisi Si Kecil setelah menyusui menjadi posisi duduk selama 30 menit. Gaya gravitasi akan membuat ASI menurun ke lambung.  
  • Buatlah Si Kecil bersendawa setelah menyusui. Bersendawa akan membantu udara naik dari lambung ke mulut. Sehingga udara tidak akan mendorong ASI keluar. 
  • Buat Si Kecil tidur telentang. Karena jika ia tidur tengkurap, ASI dapat mengalir turun dari kerongkongan ke mulutnya.

Nah, bagaimana cara Bunda bisa membedakan mana gumoh normal, dan mana gumoh berbahaya? Baca terus artikel ini ya.

Ciri-ciri Gumoh yang Normal 

Lantas, bagaimana tanda-tanda gumoh bayi yang normal? Di bawah ini adalah ciri-cirinya:

  • Kenaikan berat badan yang normal
  • Gumoh terjadi selama menyusui atau setelahnya
  • Gumoh tidak menyebabkan tangisan 
  • Gumoh tidak disertai dengan sesak nafas

Pada dasarnya gumoh pada bayi tidak berbahaya, karena fungsi pencernaannya yang belum sempurna. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir ya Bunda. 

 Ciri-ciri Gumoh yang Berbahaya 

Berikut merupakan tanda atau ciri-ciri gumoh pada Si Kecil yang berbahaya, seperti yang dilansir dari Mayoclinic. 

  • Berat badan Si Kecil yang tidak naik
  • Meludah secara paksa
  • Meludahkan cairan berwarna hijau atau kuning
  • Meludahkan darah
  • Menolak untuk menyusui berulang kali
  • Terdapat darah di tinja
  • Mengalami kesulitan bernapas
  • Gumoh pada usia Si Kecil 6 bulan atau lebih
  • Menangis lebih dari 3 jam sehari dan lebih mudah marah
  • Popok basah yang lebih sedikit dari biasanya

Jika Bunda mendapati ciri-ciri gumoh Si Kecil di atas, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

Makanan yang Perlu Dihindari Saat Menyusui Agar Bayi Tidak Sering Gumoh

Berikut merupakan daftar makanan yang perlu dihindari Bunda saat menyusui agar Si Kecil tidak sering gumoh, yaitu sebagai berikut:

Makanan Pedas

Nah bagi Bunda yang suka makanan pedas, sebaiknya untuk sementara waktu hindari terlebih dahulu. Pasalnya, makanan pedas yang dikonsumsi Bunda dapat menyebabkan Si Kecil kolik dan diare. 

JIka Bunda ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai kolik, baca artikel berikut ini yuk: Bunda, Yuk Kenali Apa Itu Kolik Pada Si Kecil 

Kafein

Selain makanan pedas, kafein juga merupakan salah satu yang sebaiknya dihindari saat Bunda menyusui Si Kecil. 

Pencernaan Si Kecil yang belum sempurna untuk mencerna kafein, jika terjadi penumpukan pada sistem pencernaannya, dapat menyebabkan sakit dan masalah tidur. Dilansir dari Web Md, ibu menyusui dibatasi konsumsi kafein sebesar 300 mg per hari. 

Alkohol

Selanjutnya yang perlu dihindari Bunda saat menyusui adalah alkohol. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan jumlah ASI menurun sebesar 20 persen. Selain itu, juga dapat berpengaruh pada pola tidur bayi, dan keterlambatan kognitif Si Kecil di kemudian hari. 

Ikan

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang penting bagi tubuh. Namun pastikan Bunda hindari mengkonsumsi ikan yang memiliki kandungan merkuri yang tinggi seperti ikan makarel. Pasalnya, merkuri dapat berpengaruh pada sistem saraf Si Kecil. Bunda dapat mengkonsumsi salmon yang lebih aman. 

Perbedaan antara Gumoh dan Muntah 

Terdapat perbedaan antara Si Kecil gumoh dan muntah. Melansir dari Mayoclinic, gumoh merupakan aliran pelan isi perut Si Kecil melalui mulut. Gumoh pada bayi dapat dikatakan normal, jika Si Kecil masih menunjukkan tanda-tanda bayi sehat, dapat makan dengan normal, dan memiliki kenaikan berat badan yang stabil. 

Sedangkan, muntah adalah ketika aliran yang keluar dari mulut kuat. Muntah dapat terjadi, ketika Si Kecil sedang mengalami sakit seperti contoh diare, infeksi pencernaan ataupun mabuk kendaraan. 

Jika Si Kecil mengalami gumoh atau muntah, berilah asupan air yang lebih karena dikhawatirkan Si Kecil mengalami dehidrasi atau hilangnya cairan dalam tubuh. 

Khusus untuk muntah, Bunda dapat memberikan beberapa jenis makanan untuk meredakan gejalanya. Ingat ya Bun tidak semua jenis makanan boleh diberikan ketika Si Kecil muntah. Untuk penanganan kondisi ini selengkapnya, yuk baca: Penyebab muntah dan cara mengatasinya.

Nah, itulah merupakan ulasan mengenai penyebab dan ciri-ciri gumoh pada Si Kecil. Ketika terdapat gejala-gejala gumoh yang berbahaya, Bunda sebaiknya membawa Si Kecil ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut. 

Namun, jika Si Kecil mengalami gumoh normal, Bunda dapat menanganinya secara mandiri di rumah dengan cara yang ada di artikel berikut: Perbedaan Muntah dan Gumoh pada Bayi serta Cara Mengatasinya.