Kesehatan mental anak merupakan aspek yang tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Sebab, hal ini memainkan peran krusial dalam tumbuh kembang Si Kecil dan memengaruhi cara mereka bersosialisasi dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sebagai seorang ibu, penting bagi Bunda untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental anak serta cara menjaga kesehatan mental agar Si Kecil dapat tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu, pastikan Bunda membaca artikel ini sampai selesai ya.
Menurut definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan individu yang mencakup kemampuan untuk mengelola stres, berpikir secara produktif, berempati, dan berinteraksi dengan orang lain.
Anak-anak dan remaja menjadi kelompok individu yang paling rentan mengalami gangguan mental. Umumnya, kondisi ini terjadi pada kelompok usia ini disebabkan beberapa faktor diantaranya, keinginan untuk lebih mandiri, tuntutan untuk dapat menghadapi segala kondisi, hingga penggunaan teknologi.
Mengutip dari JAMA Pediatrics, selama masa pandemi sebanyak 22,6% anak-anak usia sekolah mengalami gejala depresi dan 18,9% lainnya menunjukkan gejala kecemasan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental anak-anak, antara lain:
Depresi merupakan salah satu jenis gangguan mental yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Gejala depresi meliputi perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, perubahan pola tidur dan makan, serta kelelahan yang berlebihan.
Faktor-faktor yang dapat memicu depresi pada anak antara lain adalah:
Psikosomatis adalah gangguan di mana kondisi mental yang buruk memengaruhi kesehatan fisik anak, seperti sakit perut atau sakit kepala yang tidak memiliki penyebab medis yang jelas. Bipolar, di sisi lain, ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem antara periode depresi dan mania.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kedua jenis gangguan ini meliputi:
Gangguan mental dapat memengaruhi perkembangan Si Kecil dalam beberapa aspek. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin mengalami kesulitan dalam interaksi sosial, regulasi emosi, dan perkembangan kognitif. Masalah kesehatan mental juga dapat memengaruhi kemampuan Si Kecil untuk belajar, berkomunikasi, dan membentuk hubungan yang sehat.
Anak-anak dengan gangguan mental mungkin mengalami kesulitan dalam interaksi sosial. Mereka mungkin merasa sulit untuk berbaur dengan teman, berkomunikasi secara efektif, dan memahami isyarat sosial. Isolasi sosial dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi, yang dapat memperburuk kesehatan mental.
Anak-anak dengan gangguan mental mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka. Mereka mungkin mengalami emosi yang intens seperti kemarahan, kesedihan, atau kecemasan, yang sulit untuk dikelola. Hal ini dapat menyebabkan masalah perilaku, seperti agresi atau penarikan diri.
Masalah kesehatan mental juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak. Anak-anak dengan gangguan mental mungkin mengalami kesulitan dalam konsentrasi, memori, dan keterampilan pemecahan masalah. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan akademis dan memengaruhi perkembangan mereka secara keseluruhan.
Gangguan mental tidak hanya memengaruhi kesejahteraan emosional Si Kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisiknya.
Anak-anak dengan gangguan mental mungkin lebih cenderung mengalami gejala fisik seperti:
Selain itu, stres dan kecemasan yang terkait dengan masalah kesehatan mental dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit.
Bunda, berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Bunda menjaga kesehatan mental Si Kecil:
Si Kecil membutuhkan dukungan emosional yang stabil dari Bunda dalam setiap tahap perkembangannya. Memberikan waktu dan perhatian yang cukup serta mendengarkan dengan penuh pengertian akan membantu Si Kecil merasa didengar dan diperhatikan.
Bunda dapat membantu Si Kecil membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman sebaya, dan guru. Hubungan yang positif dan penuh kasih sayang akan memberikan dukungan tambahan bagi kesehatan mental Si Kecil.
Bunda dapat mengajari Si Kecil cara mengatasi stres dan mengelola emosi dengan baik. Mengajarkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga, serta mempraktikkan pola pikir yang positif dapat membantu Si Kecil menghadapi tekanan dan tantangan dengan lebih baik.
Penting bagi Si Kecil untuk memiliki ruang untuk mengekspresikan perasaannya. Bunda dapat mengajak Si Kecil berbicara tentang perasaannya, mendorongnya untuk menulis jurnal, atau mengekspresikan diri melalui seni atau olahraga.
Dalam era digital seperti sekarang ini, Bunda perlu memastikan bahwa Si Kecil memiliki keseimbangan yang sehat antara waktu yang dihabiskan di dunia online dan offline.
Mengatur batas waktu penggunaan media sosial dan layar serta mengedukasi Si Kecil tentang pentingnya berinteraksi secara langsung dengan dunia nyata adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mentalnya.
Bunda, dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, Bunda dapat membantu Si Kecil mengembangkan kesehatan mental yang kuat dan stabil. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang Bunda ambil dapat memiliki dampak yang besar dalam membentuk masa depan Si Kecil.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Menjaga Kesehatan Mental Si Kecil Sejak Dini
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?