6 Cara Mengatasi Susah Tidur pada Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

6 Cara Mengatasi Susah Tidur pada Si Kecil

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk tumbuh kembang dan kesehatan Si Kecil. Namun, terkadang banyak penyebab yang memicu Si Kecil susah tidur sehingga jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik tentu akan berpengaruh buruk pada tubuhnya.

Untuk Bunda yang khawatir dengan dampak buruk gangguan ini, ada beberapa cara efektif yang dapat mengatasi anak susah tidur. Yuk temukan solusinya di artikel ini.

Cara Mengatasi Si Kecil yang Susah Tidur

Jika Si Kecil memiliki gangguan pada tidurnya, ada beberapa tips efektif yang dapat Bunda terapkan untuk mengatasi masalah ini.

1. Buat Jadwal Tidur yang Konsisten

Menentukan waktu tidur yang konsisten setiap malam membantu memberikan sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya untuk istirahat. Selain itu, hal ini juga dapat memudahkan Si kecil untuk bangun dengan tepat waktu di pagi harinya.

2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman

Tempat tidur yang tenang dan sejuk dapat membuat tidur Si Kecil makin nyenyak. Jika ada suara bising dari luar, Bunda dapat menutup jendela atau pintu kamarnya untuk mengurangi gangguan ini. Penting juga untuk memenuhi ruangan Si Kecil dengan mainan karena hal ini bisa mengganggu fokusnya ketika hendak tidur.

Pastikan kamar tidur mereka nyaman. Kebanyakan anak tidur paling nyenyak di ruangan yang agak sejuk (sekitar 65 derajat). Jika ada suara bising dari luar, menggunakan white noise dari kipas angin atau mesin suara dapat membantu menutupinya. Pastikan tempat tidur anak Anda tidak dipenuhi dengan mainan, karena hal itu dapat mengganggu waktu tidurnya.

3. Hindari Tidur dalam Keadaan Kenyang

Satu jam atau dua jam sebelum, sebaiknya Bunda menghindari memberikan makanan berat pada Si Kecil karena jika ia kekenyangan dapat membuatnya tetap terjaga. Oleh karena itu, perhatikan kembali jam makan malamnya agar tidak terlalu berdekatan dengan jam tidur.

Selain itu, Bunda masih diperbolehkan memberikan susu atau camilan ringan seperti buah-buahan. Namun, satu hal yang perlu diingat jangan berikan minuman yang mengandung gula tinggi menjelang waktu tidurnya.

4. Dorong Si Kecil Melakukan Aktivitas Fisik

Melakukan aktivitas fisik di pagi hari atau siang hari dapat membantu tidur Si Kecil makin nyenyak saat malam harinya. Namun, jangan biarkan ia melakukan aktivitas ini menjelang waktu tidur karena hal ini justru dapat mengganggu jam tidurnya.

5. Berikan Waktu Tidur Siang yang Cukup

Tidur di siang hari juga berdampak pada kualitas tidurnya di malam hari. Si Kecil memiliki kebutuhan tidur siang yang bervariasi dan ini tergantung pada usianya. Oleh karena itu, kenali kebutuhan tidur siangnya dan pastikan ia konsisten dengan aktivitas ini. Satu hal yang perlu diperhatikan, jangan biarkan tidur siangnya terlalu lama atau terlalu dekat dengan jam tidur malam karena hal ini dapat berpengaruh buruk.

6. Batasi Penggunaan Gadget Sebelum Tidur

Cahaya biru yang dipancarkan oleh TV, smartphone, tablet, dan perangkat video game dapat mengganggu siklus tidur dan bangun sehingga membuatnya lebih sulit untuk tidur. Matikan perangkat-perangkat ini setidaknya satu jam sebelum tidur dan jauhkan dari jangkauan Si Kecil selama tidur hendak tidur.

Waktu Tidur yang Baik Untuk Anak Sesuai Usianya

Berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan anak sangat bervariasi dan tergantung pada usianya. Ketika dewasa usia anak, jumlah waktu tidur yang dibutuhkan akan cenderung berkurang, begitu sebaliknya.

Di bawah ini merupakan rekomendasi mengenai jumlah waktu tidur ideal berdasarkan rentang usia yang dilansir dari laman Journal of Clinical Sleep Medicine:

Usia 0-3 Bulan

Pada periode ini Si Kecil belum memiliki jam biologis. Durasi tidur bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Si Kecil yang baru lahir dapat tidur 14-17 jam sehari. Jam biologis baru berkembang pada saat usianya 6 minggu. Dan pada usia 3 bulan, sebagian besar anak tak lagi bingung antara siang dan malah sehingga sudah memiliki siklus tidur teratur.

Usia 4-12 Bulan

Tugas penting Bunda pada periode usia ini adalah membentuk pola tidur yang sehat. Kini, pola tidur Si Kecil sudah lebih mirip dengan orang dewasa. Idealnya, Si Kecil tidur 12-16 jam sehari. Tidur siang yang semula 3 kali sehari bisa berkurang menjadi 2 kali  saat Si Kecil berusia 6 bulan. Durasi tidur singkat biasanya 30 menit hingga 2 jam tiap sesinya. Umumnya, mulai usia 9 bulan, kebanyakan bayi mulai bisa tidur sepanjang malam tanpa terbangun.

Usia 1-2 Tahun

Di usia ini, Si Kecil memerlukan jam tidur antara 11-14 jam sehari. Sesi tidur singkat juga berkurang menjadi satu kali saja dengan durasi 1 hingga 3 jam. Hindari tidur singkat yang terlalu dekat dengan waktu tidur malamnya. Ini bisa menggeser waktu tidur Si Kecil pada malam hari. Bunda juga harus waspada karena Si Kecil akan mulai mengalami sulit tidur atau terbangun akibat mimpi buruk.

Usia 3-5 Tahun

Umumnya, Si Kecil pada usia ini tidur selama 10-13 jam setiap harinya. Setelah menginjak usia 5 tahun, sebagian besar anak tak pernah lagi tidur singkat di siang hari. Pada periode ini, daya imajinasi anak semakin berkembang. Hal ini menyebabkan ia mudah mengalami mimpi buruk.

Usia 6-12 Tahun

Pada periode usia ini, Si Kecil sudah harus membagi waktunya dengan beragam kegiatan; sekolah, pekerjaan rumah, hingga aktivitas sosial bersama teman. Pastikan Si Kecil mendapatkan waktu tidur 9-12 jam per harinya agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga. Tantangan untuk Bunda adalah ketertarikan Si Kecil pada tayangan televisi serta game yang bisa membuatnya sulit tidur.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur Anak

Kebutuhan tidur Si Kecil dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya masalah usia saja. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan tidur Si Kecil:

Usia

Kebutuhan tidur Si Kecil berubah seiring pertambahan usia. Bayi baru lahir cenderung tidur sekitar 14-17 jam per hari, sedangkan Si Kecil prasekolah mungkin membutuhkan sekitar 10-12 jam tidur malam ditambah tidur siang.

Tingkat Aktivitas

Si Kecil yang aktif secara fisik, seperti bermain, berlari, atau bersekolah, cenderung memerlukan lebih banyak tidur untuk memulihkan energi mereka.

Faktor Kesehatan

Kondisi kesehatan tertentu seperti sakit, pilek, dan demam dapat mempengaruhi kualitas tidur Si Kecil. Kadang-kadang, Si Kecil mungkin memerlukan tidur lebih banyak saat sedang sakit untuk membantu pemulihan.

Pola Tidur

Kebiasaan tidur yang baik dan konsisten, seperti memiliki rutinitas tidur yang teratur, bisa memengaruhi kebutuhan tidur Si Kecil. Si Kecil yang memiliki jadwal tidur yang teratur cenderung tidur lebih baik.

Agar Si Kecil mendapatkan tidur berkualitas, Bunda harus membentuk pola dan perilaku tidur yang sehat. Buat jadwal tidur dan pastikan Si Kecil tidur tepat waktu. Bantu ia tidur dengan membuat suasana tidur yang nyaman. Selain itu, pemberian nutrisi yang mengandung alfa-laktalbumin juga terbukti bisa memperbaiki kualitas tidur Si Kecil.

Selain itu pastikan juga, Si kecil tercukupi kebutuhan tidur siangnya karena aktivitas ini penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Untuk informasi selengkapnya terkait hal ini, yuk baca: Manfaat tidur siang untuk anak.

Referensi:

  • Kids Health. Kids and Sleep. Diakses pada tanggal 12 Januari 2024. https://kidshealth.org/en/parents/sleep.html
  • Journal of Clinical Sleep Medicine. Recommended Amount of Sleep for Pediatric Populations. Diakses pada tanggal 12 Januari 2024. https://jcsm.aasm.org/doi/10.5664/jcsm.5866
  • HelpGuide. Childhood Insomnia and Sleep Problems. Diakses pada tanggal 12 Januari 2024. https://www.helpguide.org/articles/sleep/childhood-insomnia-and-sleep-problems.htm