Sejak dalam kandungan, Si Kecil sudah bisa mendengar beragam suara. Tentunya yang paling ia kenali adalah suara Bunda. Stimulasi bisa diberikan sedini mungkin, yaitu dengan mengajak bicara Si Kecil. Bunda bisa menceritakan keseharian, bernyanyi, atau membacakan dongeng. Bagaimana setelah Si Kecil lahir? Seperti apa tahapan perkembangan bicara yang normal dan apa saja yang bisa dilakukan untuk menstimulasinya? Simak di bawah ini:
Seperti yang sudah disinggung di atas, Si Kecil sudah mendengarkan suara sejak dalam kandungan. Ia tertarik dengan suara Bunda, suara yang paling sering ia dengar. Meski Si Kecil masih belum mengerti, bernyanyilah untuknya. Bunda juga bisa mengajaknya bicara seolah-olah ia paham apa yang dsampaikan Bunda.
Pada usia 3-6 bulan, Si Kecil mulai berusaha bicara dengan mengeluarkan suara-suara tanpa arti atau babbling. Stimulasi kemampuan bicaranya dengan menggendong Si Kecil sambil menatap matanya. Tersenyum dan bicaralah padanya. Bunda juga dapat mengikuti babbling yang ia ucapkan dari mulutnya yang mungil.
Si Kecil mulai bisa diajak bermain ‘cilukba’. Atau Bunda bisa menunjuk berbagai benda dan menyebutkan namanya, serta menunjukkan muka Si Kecil di cermin dan berkata, “Siapa ini? Ini .... (sebutkan nama Si Kecil).”
Saat Si Kecil berusia 9-12 bulan, ia sudah dapat mengeluarkan bunyi-bunyi serta mengatakan “mama” dan “papa”. Ia juga tampak tertarik dengan suara-suara, serta dapat mulai mengenali nama beberapa benda. Stimulasi dengan mengajarkan berbagai nama anggota tubuh seperti mata, hidung, mulut, dan telinga sembari menunjuk benda-benda tersebut. Bunda juga bisa mengajarkannya kata yang diikuti dengan gerakan tubuh, seperti “tidak” yang diperjelas dengan menggelengkan kepala serta “dadah” dengan melambaikan tangan.
Menginjak usia ini, kemampuan babbling sudah bertambah, seperti “baba, dada”, ia dapat menirukan suara yang dibuat oleh orang lain, serta telah dapat mengerti perintah sederhana. Libatkan Si Kecil dalam kegiatan hariannya, tanyakan baju mana yang ingin ia kenakan, boneka favoritnya, dan lain-lain.
Sekarang, ia telah memiliki perbendaharaan kata setidaknya 20 kata, yang akan bertambah menjadi 50 ketika ia menginjak usia 2 tahun. Ia juga dapat menggabungkan dua kata, misalnya “mau mamam”. Si Kecil juga dapat mengenali nama beragam benda dan orang-orang terdekatnya. Ia pun memahami dan bisa menjalankan dua perintah sekaligus. Ajarkan agar ia bisa melakukan perintah sederhana seperti melepas baju.
Si Kecil dapat menggabungkan tiga atau lebih kata dalam satu kalimat. Ia juga telah mengetahui nama-nama warna dan mengetahui kata sifat (seperti besar-kecil, dingin-panas). Ajarkan Si Kecil mengenali huruf dan angka. Bunda juga bisa mengajaknya bermain peran, misalnya ia menjadi penjual dan Bunda menjadi pembeli.
Untuk Si Kecil yang perkembangannya sesuai dengan kelompok usia, pasti akan dapat menjalani proses tumbuh kembang dengan baik. Kemampuan bicaranya pun akan menyamai orang dewasa.
Nah, ada kalanya Bunda akan menemukan bahwa Si Kecil mengalami gangguan pada perkembangan bahasanya ya, Bunda. Contohnya, pada usia 3 tahun, Bunda akan menjumpai bahwa beberapa anak masih mengalami cadel. Nah, mengapa Si Kecil masih cadel pada usia sebesar ini? Yuk, lihat di sini penyebabnya: Apa Itu Cadel dan Cara Mengatasinya pada Si Kecil
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Panduan Melatih Kemampuan Bicara Si Kecil Sesuai Usia
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?