Lingkar kepala anak merupakan parameter pertumbuhan otak dan perkembangan saraf anak. Lingkar kepala yang tidak normal bisa menjadi indikasi adanya gangguan tumbuh kembang. Pengukuran lingkar kepala anak dapat dilakukan sejak bayi (24 jam setelah lahir) hingga mencapai usia 5 sampai 10 tahun.
Lantas, berapa ukuran normal lingkar kepala anak? Ukuran lingkar kepala anak yang normal sesuai pertumbuhan dapat ditemukan dalam Buku Kesehatan Ibu dan anak (Buku KIA) yang umumnya diberikan oleh puskesmas. Untuk memudahkan Bunda, berikut penjelasan lingkar kepala anak sesuai usianya.
Bunda, seberapa penting sih mengetahui ukuran lingkar kepala Si Kecil sejak dini hingga dewasa? Ternyata mengukur lingkar kepala anak sejak bayi sama pentingnya dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Dengan memahami ukuran melalui grafik lingkar kepala bayi yang normal, Bunda juga dapat memastikan bahwa pertumbuhan anak sangat baik.
Meski tak sepenuhnya menjadi parameter pasti terkait volume otak anak, tetapi ukuran lingkar kepala dapat menjadi parameter untuk perkembangan saraf anak. Selanjutnya, perkembangan saraf ini erat kaitannya dengan perkembangan kecerdasan atau kemampuan kognitif Si Kecil.
Pertumbuhan lingkar kepala yang tak wajar dapat menimbulkan indikasi adanya penyakit seperti hidrosefalus (ukuran kepala yang terlalu besar) maupun mikrosefali (ukuran kepala yang terlalu kecil). Menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Official Publication Of THe College of Family Physicians of Canada, bayi dengan mikrosefali berisiko mengalami mata juling, epilepsi, kesusahan dalam bahasa, dan kelainan bentuk tulang. Oleh karenanya, penting bagi Bunda mempelajari hingga memahami cara mengukur lingkar kepala anak.
Untuk bayi yang baru lahir, ukuran standar lingkar kepala laki-laki adalah 33,1-35,8 dan untuk bayi perempuan 32,7 – 351. Untuk lebih jelasnya, berikut ukuran lingkar kepala anak normal sesuai usia dan jenis kelaminnya.
Adapun pengukuran biasanya dilakukan 3 bulan sekali. Apabila lingkar kepala anak kurang dari 2 standar deviasi, maka diperlukan evaluasi tentang gangguan tumbuh kembang Si Kecil, kesalahan dalam pengukuran, maupun kondisi medis lainnya yang mempengaruhi bagian kepala. Kondisi lingkar kepala yang tak normal dapat disebabkan berbagai faktor seperti faktor genetic, hormonal, nutrisi yang diperoleh, aktivitas fisik anak, hingga kesehatan ibu.
Sebenarnya pengukuran lingkar kepala anak maupun kepala dewasa yang normal dapat dilakukan sendiri di rumah loh Bunda. Bunda bisa melakukannya dengan menggunakan pita ukur.
Bunda perlu menyiapkan pita ukur yang tidak elastis. Pengukuran dimulai dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga, hingga ke bagian paling menonjol di belakang kepala. Jika Bunda kurang yakin dan tak mau ambil risiko dalam kesalahan pengukuran, ada baiknya Bunda membawa Si Kecil ke dokter.
Nah Bunda sudah semakin paham kan tentang ukuran lingkar kepala anak. Setelah ini, jangan malas dan ragu untuk mulai mengukur lingkar kepala tiap 3 bulan atau 6 bulan sekali ya. Bila Bunda mendapati ukuran lingkar kepala yang tidak wajar pada Si Kecil segera lakukan konsultasi dengan dokter ya Bunda.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Memahami Ukuran Lingkar Kepala Anak Usia 0-10 Tahun
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?