Pada masa kehamilan, perut Bunda akan semakin membesar dan akan semakin tinggi. Tinggi perut selama masa kehamilan atau yang biasa dikenal dengan tinggi fundus berfungsi untuk menunjukkan posisi puncak rahim.
Pengukuran tinggi perut selama masa kehamilan dilakukan untuk mengetahui perkiraan ukuran tubuh bayi, kecepatan perkembangan janin, serta posisi janin di dalam rahim saat memasuki trimester kedua kehamilan. Oleh sebab itu, penting untuk Bunda yang sedang berada dalam masa kehamilan untuk mengukur tinggi perut selama kehamilan tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Mayo Clinic, pengukuran tinggi perut selama kehamilan dilakukan untuk menentukan apakah bayi itu kecil untuk usia kehamilannya. Pada umumnya, pengukuran tersebut didefinisikan sebagai jarak dalam sentimeter dari tulang panggul bawah hingga bagian teratas.
Tinggi fundus adalah tinggi ukuran janin yang bisa diukur dari luar perut menggunakan ruas jari atau dalam centimeter. Untuk mengukurnya, dapat dilakukan dari bagian atas tulang kemaluan, dan dapat dilakukan secara rutin selama kehamilan untuk menentukan tingkat pertumbuhan janin.
Sebagian dokter juga menyebutkan tinggi fundus ini sebagai tinggi fundus simfisis (SFH). Simfisis adalah nama ilmiah untuk tulang yang disatukan, seperti di panggul.
Selain itu, mengetahui tinggi perut selama kehamilan di masa kehamilan juga memiliki beberapa manfaat. Beberapa manfaat diantaranya adalah:
Biasanya tinggi perut selama kehamilan akan sejalan dengan usia kehamilan. Hal ini biasanya terjadi setelah Bunda melalui usia 20 minggu kehamilan. Fungsi fundus adalah sebagai salah satu cara untuk mengetahui usia kehamilan selain dari pemeriksaan USG dan menghitung tanggal haid. Sudahkah Bunda tahu apa saja cara yang bisa dilakukan untuk menghitung usia kehamilan? Bunda bisa ketahui lebih melalui artikel berikut: 5 Cara menghitung usia kehamilan dengan mudah
Normalnya, tinggi perut selama masa kehamilan adalah 2 cm lebih besar dari usia kehamilan. Misalnya, Bunda sedang hamil selama 16 minggu, maka tinggi perut yang normal adalah 14-18 cm. Akan tetapi, setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu, seringkali tinggi perut sama dengan usia kehamilan. Sedangkan usia kehamilan lebih dari 30 minggu, biasanya tinggi perut lebih kecil dari usia kehamilan.
Jika fundus yang melebihi dari usia kehamilan patut dicurigai apakah Bunda mengalami hamil kembar, hamil tidak normal, atau terdapat miom dan tumor jinak di panggul rahim. Apabila ukuran fundus tidak berkembang atau bertambah, maka mengindikasikan janin tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik atau air ketuban pecah.
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi perut selama kehamilan yang kurang akurat dengan usia kehamilan. Artinya, fundus bisa jadi tidak akurat bukan karena masalah pada janin tetapi ada hal-hal lain, seperti obesitas. Besarnya perut tentu juga dipengaruhi oleh berat badan Bunda.
Maka, Bunda yang mengalami obesitas mungkin memiliki tinggi perut selama kehamilan yang tidak biasa. Selain itu, Bunda yang sedang mengalami kehamilan kembar juga bisa jadi penyebab tinggi perut selama kehamilan tidak akurat.
Adanya dua janin atau lebih membuat ukuran perut semakin membesar dibanding Bunda dengan kehamilan tunggal. Namun, memang ada beberapa faktor yang sebaiknya Bunda waspadai sebab bisa menjadi tanda masalah pada janin.
Masalah tersebut biasanya disebabkan oleh pertumbuhan janin. Biasanya pertumbuhan janin yang lambat menyebabkan pembatasan pertumbuhan intrauterin (kondisi janin tidak tumbuh ke berat badan normal selama kehamilan). Selain itu, ukuran janin juga bisa jadi penyebab. Janin dengan ukuran yang lebih besar mungkin menjadi penyebab berbedanya tinggi janin.
Sementara itu, air ketuban juga memainkan peran penting dalam fundus. Air ketuban yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak juga memberikan pengaruh terhadap fundus.
Journal of Obstetrics, Gynecologic, & Neonatal Nursing mengungkapkan bahwa cara yang paling tepat untuk mengetahui kondisi janin adalah dengan menggunakan USG. Hal ini akan lebih akurat untuk melihat ukuran, tumbuh kembang janin dan juga tinggi perut selama kehamilan. Apabila Bunda memerlukan cara membaca USG yang tepat, Bunda bisa cek artikel berikut yaa: Bunda, Begini Cara Membaca Hasil USG yang Tepat.
Ketika tinggi perut selama kehamilan tidak sesuai dengan usia kehamilan, tentu dapat disebabkan dari berbagai faktor. Ukuran tinggi perut selama kehamilan yang berlebihan dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Terkadang tinggi perut selama kehamilan juga bisa lebih pendek dari yang seharusnya dan tidak sesuai dengan usia kehamilan. Ada beberapa alasan menyebabkan hal ini terjadi, yaitu:
Dokter mungkin lebih khawatir jika tinggi fundus lebih kecil dari biasanya atau berat badan janin tidak bertambah. Kurangnya penambahan berat badan dalam rahim dapat menyebabkan berat badan lahir rendah.
Selain itu, rendahnya tinggi perut selama kehamilan dari biasanya juga dapat disebabkan karena janin yang di dalam kandungan mengalami hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR). Hambatan pertumbuhan intrauterine, yaitu kondisi janin yang tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal sehingga menyebabkan janin menjadi lebih kecil dari biasanya.
Biasanya dokter atau bidan akan mengukur jarak antara tulang pubis yang berada sedikit di atas tumbuhnya rambut kemaluan, ke bagian atas dari rahim untuk mengukur tinggi fundus. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan tali meteran dan dicatat dalam satuan sentimeter. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukurnya:
Setelah Bunda selesai melakukan pengukuran, Bunda disarankan untuk mencatat hasil, usia kehamilan, dan cantumkan tanggal saat dilakukan pengukuran. Misalnya di usia kehamilan 37 minggu, tinggi fundus Bunda sekitar 32-33 cm.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi janin dan Bunda pada usia kehamilan memasuki 37 minggu, Bunda bisa ketahui lebih lanjut melalui artikel berikut yaa: Hamil 37 Minggu? Begini Kondisi Ibu dan Perkembangan Janin
Supaya kehamilan dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari berbagai masalah, ada baiknya Bunda menjaga kesehatan janin dan pastinya kesehatan Bunda sendiri. Pasalnya, kesehatan Bunda juga akan mempengaruhi kesehatan janin juga.
Supaya tetap sehat dan janin dapat bertumbuh dengan baik, maka Bunda perlu untuk memenuhi kebutuhan asupan kalori harian, asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin C, yodium, protein, omega-6, omega-3, dan kolin. Bunda juga dapat mengonsumsi susu kehamilan sebagai penambah nutrisi dan gizi yang diperlukan selama masa kehamilan.
Selain itu, Bunda juga harus menghindari rokok dan alkohol, minum air putih yang cukup, berolahraga, menghindari stress, serta beristirahat yang cukup. Apabila Bunda sampai kelelahan, maka tubuh Bunda akan cenderung menjadi lemas. Jika tubuh sudah lemas, maka bisa meningkatkan risiko terjatuh hingga pingsan dan berbahaya bagi kesehatan Bunda maupun janin.
Demikianlah fungsi tinggi fundus dan beberapa faktor yang menyebabkan fundus memiliki tinggi yang berlebihan atau terlalu pendek. Akan lebih baik lagi apabila Bunda rutin cek kehamilan ke dokter, supaya perkembangan janin dapat terus dipantau hingga Si Kecil siap dilahirkan.
Selain memanfaatkan tinggi fundus untuk mengetahui usia kehamilan dan perkembangan janin, ada beberapa metode penghitungan usia kehamilan yang bisa Bunda coba berikut ini: Kalkulator Kehamilan: Yuk Hitung Usia Kehamilan Secara Tepat!
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Tinggi Fundus Normal di Masa Kehamilan dan Perubahannya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?