Manfaat Sensory Play Untuk Anak 1-2 Tahun

Morinaga Platinum ♦ 21 September 2021

Manfaat Sensory Play Untuk Anak 1-2 Tahun

Melansir dari Healthline, sensory play adalah jenis permainan yang mengaktifkan dan merangsang indera-indera Si Kecil. Seringkali permainan sensorik fokus pada sentuhan, penglihatan, dan pendengaran. Dengan permainan ini, maka kemampuan Si Kecil akan semakin terasah. Baca artikel ini sampai selesai yuk, untuk mempelajari lebih dalam tentang apa itu sensory play, manfaatnya, contoh, beserta ide permainan yang menarik untuk Si Kecil.

Apa itu Sensory Play? Sebaiknya Mulai Usia Berapa?

Menurut bahasa, sensory play berasal dari kata sense yang berarti panca indera, meliputi indera penglihatan, penciuman, perasa, dan indera peraba. Adapun kata play memiliki arti bermain. Singkatnya, sensory play merupakan suatu bentuk permainan atau aktivitas yang dapat menstimulasi seluruh indera anak.

Sebagian orang tua mungkin masih awam dengan istilah ini, tapi sebenarnya istilah ini memainkan peran yang cukup penting terhadap perkembangan anak.

Tumbuh kembangnya bayi perlu diiringi dengan stimulus untuk mengembangkan kemampuan mereka dengan maksimal. Sensory play memberi kesempatan pada anak untuk belajar mengenal indera yang mereka punya.

Lalu, sebaiknya dimulai saat bayi usia berapa? Jawabannya, Bunda bisa memperkenalkan permainan ini sejak bayi berusia 6 bulan hingga 3 tahun (atau lebih).

Manfaat Sensory Play

Siapa sangka ya Bunda, permainan satu ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang Si Kecil. Di antaranya:

Membantu Perkembangan Kognitif Anak

Manfaat sensory play yang pertama adalah dapat membantu perkembangan kognitif anak. Hal tersebut terjadi ketika sedang bermain, anak akan mendapatkan stimulasi yang bisa membantu menghubungkan jaringan tubuh ke sel-sel otak. Stimulasi ini mendorong anak untuk menggunakan imajinasi dan indera mereka.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Mayra Mendez, ahli psikoterapi sekaligus koordinator program di Providence Saint John’s Child and Family Development Center, yang mengatakan: “Anak-anak belajar segala sesuatunya dari permainan. Itu membantu mereka menggunakan indera dan mendorong eksplorasi rasa keingintahuannya yang merupakan dasar dari kognitif,” ungkap Mendez.

Seorang ahli psikolog anak bernama Jean Piaget juga menyebutkan bahwa anak membutuhkan stimulasi dan pengalaman untuk mendukung perkembangan kognitifnya. Oleh karena itu, sensory play dirasa dapat menjadi pilihan yang sempurna. Bunda juga bisa ketahui lebih lanjut seputar tahapan perkembangan kognitif Si Kecil sesuai usianya, melalui artikel berikut ini ya: Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini yang Harus Bunda Tahu

Membantu Anak Belajar untuk Fokus

Manfaat selanjutnya yang akan Si Kecil dapatkan yaitu membantu Si Kecil untuk fokus. Secara tidak langsung, otak anak akan membangun koneksi dari informasi sensorik sehingga dapat memilah mana yang berguna atau tidak ketika sedang melakukan aktivitas bermain. Sehingga, jangan heran jika ketika mereka sedang fokus bermain, panggilan orang tua kadang tidak terdengar.

Membantu Perkembangan Motorik Halus dan Kasar

Tidak hanya itu saja, sensory play juga dapat membantu perkembangan motorik kasar dengan cara menggerakkan anggota tubuhnya dan juga halus yakni dengan berbagai aktivitas meremas, menuang dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu anak dalam berbagai aktivitas nantinya.

Berikut merupakan artikel yang dapat membantu Bunda mengenal lebih dalam terkait tahapan perkembangan Si Kecil sesuai usianya: 7 Tahap Perkembangan Motorik Anak dan Cara Menstimulasinya

Membantu Anak Lebih Tenang

Hal positif lainnya yang bisa didapatkan Si Kecil dari sensory play adalah membantunya menjadi lebih tenang. Jenis permainan ini akan membantu anak untuk menyalurkan rasa bosan juga resah sehingga emosinya dan hal yang membuat anak kesal dapat teratasi dengan sangat baik secara perlahan.

Mengasah Kemampuan Berpikir

Manfaat sensory play yang terakhir adalah dapat membantu anak untuk mengasah kemampuan berpikir secara ilmiah juga memecahkan masalah dengan baik dan benar. Hal tersebut disebabkan karena anak akan mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi dan juga bereksperimen secara sederhana ketika bermain.

Contoh Sensory Play Berdasarkan Usia

Meskipun sensory play sangat bervariasi dan bisa memanfaatkan material apa pun di sekitar kita. Mainan yang digunakan bisa disesuaikan juga berdasarkan kemampuan dan usia anak ya.

Untuk Bayi

Bayi bisa diajarkan dengan melihat perubahan bentuk yang berwarna, melihat gelembung udara melayang dan mencoret-coret kertas.

Untuk Anak Usia 1-3 tahun

Bermain dalam gelap dengan memanfaatkan senter bisa mengenalkan mereka pada bayangan dan objek dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Melukis bersama anak juga bisa dilakukan mulai usia ini untuk mengenalkan warna dan kombinasi yang dihasilkan.

Selain itu, penggunaan alat permainan edukatif yang sesuai dengan usia anak juga dapat memberikan pengalaman sensory play yang lebih terarah. Temukan beragam pilihan alat permainan edukatif dalam artikel ini: Mengenal 7 Jenis Alat Permainan Edukatif dan Manfaatnya.

Ide Permainan Sensory Play Menarik

Jangan sampai kehabisan ide ya Bunda, sebenarnya ada banyak aktivitas atau ide sensory play menarik yang tidak hanya menyenangkan namun juga ekonomis. Untuk membuatnya Bunda tidak perlu mengeluarkan banyak uang, karena mainan edukatif ini bisa Bunda buat sendiri di rumah dengan bahan-bahan sederhana. 

Pasta Kering Berbagai Bentuk

Salah satu DIY mainan anak yang menarik untuk Si Kecil yang dapat Bunda coba adalah pasta kering dengan berbagai macam bentuk. Jenis sensory play ini sangat cocok untuk anak umur 1 hingga 2 tahun.

Adapun cara bermainnya, Si Kecil dapat belajar mengelompokkan bentuk pasta yang sama dalam mangkuk yang sama. Terkait manfaat, mainan pasta kering dapat merangsang perkembangan kognitif, meningkatkan daya kreativitas dan melatih motorik halus Si Kecil sebagaimana dikutip dari buku “Bikin Playdate Sendiri”. Bila Bunda ragu dengan bahan pasta, Bunda dapat memasak sendiri pasta setengah matang agar tetap aman dimainkan anak.

Slime

Permainan ini bisa Bunda berikan ke anak sedini mungkin. Teksturnya yang lembut dan kenyal membuat alat permainan untuk anak yang satu ini begitu populer di kalangan anak-anak maupun orang tua. Selain dapat melatih motorik Si Kecil, nyatanya permainan sensori ini menyimpan banyak manfaat lain untuk Si Kecil. Diantaranya, dapat melatih kreativitas, menenangkan perasaan, menghilangkan rasa bosan, sebagai tempat menyalurkan emosi hingga mengatasi kecanduan gawai pada anak.

Slime cenderung aman digunakan di mana saja, jika tidak ingin berantakan ketika memainkannya, Bunda dapat menaruh slime dalam kantung transparan. Tidak hanya itu, slime juga bisa dipadukan dengan glitter untuk menambah daya tarik anak untuk memainkan.

Water Beads

Bunda tentu sudah tidak asing lagi dengan water beads. Manik-manik air ini memiliki tekstur dan warnanya yang dapat menarik perhatian Si Kecil. Montessori melalui mainan edukatif seperti water beads sudah banyak digunakan sebagai media belajar anak. Ada banyak jenis permainan menggunakan water beads yang bisa bunda ajarkan kepada Si Kecil. 

Misalnya, Bunda dapat meminta Si Kecil untuk mencari benda yang tersembunyi di antara water beads. Bunda juga bisa meminta Si Kecil untuk memisahkan water beads sesuai dengan warna nya. Mengingat mainan ini mudah hancur, terhirup bahkan termakan permainan ini sangat tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang masih berusia di bawah 3-5 tahun. 

Meski usia anak sudah mencukupi, pastikan Si Kecil selalu dalam dampingan Bunda saat bermain. Bila tidak, dikhawatirkan mainan tersebut tertelan Si Kecil. Jadi, jangan sampai lengah ya.

Membasahi Kertas

Ekonomis dan juga bermanfaat begitulah gambaran mainan sensorik yang satu ini. Tekstur kertas yang basah dapat melatih indera peraba anak. Agar lebih menarik, Bunda bisa menyiapkan air dengan berbagai macam warna sehingga anak tertarik untuk bermain. Cara bermain nya pun cukup mudah, mintalah Si Kecil untuk meremas-remas kertas yang sudah dibasahi air hingga menjadi bubur. 

Adapun manfaat yang di dapat dari permainan ini yaitu dapat menguatkan otot-otot jari anak. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Bunda perlu memberikan pendampingan saat Si Kecil bermain. 

Playdough

Ide sensory play yang menarik berikutnya adalah playdough. Sebagaimana dikatakan Menurut Swartz (2005) dalam (Beaty 2013:235), mengandalkan bentuk dan teksturnya yang lembut membuat mainan sensorik anak ini sangat bagus untuk melatih motorik halus Si Kecil khususnya pada jari-jari Si Kecil yang nantinya digunakan untuk melakukan banyak hal. Tidak hanya itu, playdough ternyata juga dapat melatih imajinasi dan membuat anak cekatan. Namun, mainan ini juga perlu pendampingan orang tua mengingat bahannya yang tidak dapat dimakan.

Melalui Playdough Bunda dapat mengenalkan angka dan huruf, membuat binatang, pelangi hingga bermain dokter-dokteran kepada Si Kecil. Misalnya Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk mencetak bentuk fosil dinosaurus. Agar tidak membosankan, Bunda juga bisa mengajak Si Kecil menghitung hasil Playdough yang sudah ia buat.

Berbagai Potongan Buah

Jika Bunda menginginkan mainan sensorik yang bisa dimakan Si Kecil, Bunda tidak perlu khawatir. Bunda juga dapat membuat DIY mainan anak yang aman dan bisa dimakan Si Kecil misalnya potongan buah-buahan. Namun, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan sebisa mungkin hindari menggunakan buah yang memiliki tekstur sangat keras seperti apel ya Bunda. Bunda bisa menggantinya dengan pepaya, buah naga juga semangka. Warna, tekstur dan berbagai variasinya pasti dapat menarik perhatian anak.

Beras Warna Warni

Mainan edukasi ini Bunda dapat membuatnya menggunakan beras pada umumnya kemudian dicampurkan dengan berbagai macam pewarna makanan sehingga menarik perhatian Si Kecil. Bunda bisa menggunakan beras ini untuk mengajarkan Si Kecil membuat angka dan juga huruf. Selain itu, tekstur beras juga dapat merangsang indera peraba anak.

Sensory play tidak hanya merangsang indera peraba saja lho, tetapi juga bisa merangsang indera pencium. 

Tahukah Bunda bahwa bermain petak umpet juga termasuk sensory play? Contohnya, Bunda bisa mengenakan wangi-wangian pada badan Bunda, lalu Bunda dapat bersembunyi di rumah sambil menyuruh Si Kecil mencari Bunda. Si Kecil tentu akan bersemangat mencari Bunda melalui wewangian Bunda, karena dia berusaha menggunakan indera penciumannya, Bun.

Apakah kebetulan Bunda ingin ide permainan yang berbeda? Jika ya, coba macam-macam ide permainan ini yuk: Ide Permainan Anak yang Mendidik dan Seru di Rumah

Nah, itulah tadi beberapa manfaat dan juga ide sensory play yang menarik untuk diperkenalkan kepada Si Kecil. Bunda bisa memulai dengan alat dan bahan yang ada di rumah seperti beras, buah, sampai koran. 

Pastikan untuk memilih permainan yang sesuai dengan usia Si Kecil ya Bunda agar mereka dapat menikmati permainannya. Tidak hanya itu, Bunda juga disarankan untuk tetap mengawasi Si Kecil ketika sedang bermain, karena tidak semua permainan berasal dari bahan yang dapat dimakan. Jadi, pilih dengan bijak ya!

Selain permainan yang sudah disebutkan di atas, Bunda juga bisa memberi Si Kecil permainan edukatif seperti yang tersedia pada aplikasi Morinaga Multiple Intelligence Play Plan (MIPP). Tidak hanya menyenangkan, permainan yang tersedia di dalam aplikasi Morinaga Multiple Intelligence Play Plan (MIPP) juga merangsang pertumbuhan kecerdasan sekaligus memberikan stimulasi sensori motorik anak.