Bun, tahukah Bunda bahwa protein memiliki peranan penting untuk tumbuh kembang Si Kecil? Ya, di masa tumbuh kembangnya, asupan protein yang seimbang dapat meningkatkan massa otot serta bermanfaat dalam proses pembentukan kulit, rambut, dan kuku. Tak hanya itu, asupan protein juga perlu diperhatikan karena dapat menjadi energi cadangan saat asupan karbohidrat dan lemak dalam tubuh Si Kecil tidak mencukupi.
Sebagai orang tua yang baik, pasti Bunda punya keinginan agar Si Kecil bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Nah, supaya perkembangan Si Kecil lebih maksimal, maka Bunda perlu memperhatikan waktu istirahatnya, mengajaknya berolahraga, dan memastikan Si Kecil mendapatkan makanan yang mengandung protein agar asupan nutrisinya terjaga.
Melansir Nationals Institutes of Health, protein memiliki beberapa peran penting untuk tubuh seperti membentuk sel dan jaringan tubuh, memperkuat tulang dan otot, sumber energi, hingga membentuk enzim dan hormon. Selain itu, dalam pembentukan antibodi atau sistem imun protein juga sangat diperlukan, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
Bagi perkembangan daya pikir Si Kecil, kandungan protein dapat menjaganya untuk tetap berpikir jernih dan waspada. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Institut Franklin, asam amino yang terdapat pada protein diketahui dapat memperbaiki fungsi otak.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, protein terdiri dari bahan penyusun yang disebut asam amino. Terdapat 20 asam amino yang dibutuhkan manusia, di mana 9 di antaranya termasuk dalam kategori esensial. Dalam hal ini, beberapa diantaranya tidak mampu dibuat oleh tubuh sehingga sumber protein tersebut harus dipenuhi dengan mengonsumsi makanan secara disiplin dan rutin.
Pada umumnya, makanan sumber protein tinggi terbagi menjadi dua, yaitu hewani dan nabati. Sesuai namanya, protein nabati bersumber dari tumbuhan, sementara protein hewani dihasilkan dari daging hewan.
Dada ayam menjadi salah satu contoh sumber protein tinggi yang relatif mudah ditemukan. Dada ayam juga sangat mudah ditemukan dan diolah. Dalam 100 gram dada ayam, terkandung 31 gram protein, 164 kalori, 3.6 gram lemak, 85 mg kolesterol, 74 mg natrium, dan 256 mg kalium.
Kandungan protein pada dada ayam jauh lebih tinggi dari pada bagian ayam lainnya, karena bagian dada tersebut memiliki sedikit kandungan lemak dibandingkan bagian lainnya. Selain itu, minimnya komposisi tulang serta teksturnya yang lebih lembut membuat bagian ini mudah diolah menjadi makanan Si Kecil.
Selain bagian dadanya, ternyata telur ayam juga mengandung protein. Telur menjadi sumber vitamin, antioksidan pelindung mata, mineral, lemak sehat, serta nutrisi yang diperlukan oleh otak Si Kecil. Dalam sebuah telur yang berukuran besar, terkandung 13 gram protein, 155 gram kalori, 373 mg kolesterol, 124 mg natrium, 11 gram lemak jenuh, dan 126 mg kalium.
Jenis kacang yang satu ini sejak lama sudah populer mengandung banyak protein. Selain itu, kacang ini juga dikenal kaya akan nutrisi penting, seperti serat, vitamin E, mangan, dan magnesium. Untuk memudahkan Bunda dalam mencari inspirasi menu makanan Si Kecil, kami sudah siapkan resep cookies yang menggunakan bahan kacang almond. Tertarik mencoba? Baca dan ikuti resep berikut yuk: Resep Cookies Kacang Almond.
Kandungan kacang almond sendiri terdiri atas 21.2 gram protein, 579 gram kalori, 21.6 karbohidrat, dan vitamin serta mineral lainnya dalam setiap 100 gram. Jangan mengkonsumsi kacang almond, apabila Si Kecil alergi terhadap kacang.
Susu merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi. Cara mendapatkannya pun relatif mudah, yakni bisa langsung dari sumber alami atau melalui produk susu fertilisasi.
Untuk pertumbuhan Si Kecil, Bunda bisa memberikan Morinaga Chil Kid Platinum. Dalam sekali saji, susu ini mengandung 4 gram protein, 140 gram kalori, 17 gram karbohidrat, 6 gram lemak, dan 75 mg natrium.
Selain itu, Morinaga Chil Kid Platinum juga mengandung Omega 3 & 6, zat besi, AA & DHA, serta kolin, yang berperan untuk mendukung perkembangan otak anak, serta vitamin dan mineral lainnya yang bantu jaga daya tahan tubuh anak.
Brokoli merupakan salah satu sumber protein nabati yang kaya akan serat, vitamin K, vitamin C, sekaligus kalium. Selain itu, kandungan nutrisi bioaktif yang terkandung di dalam setiap porsi brokoli juga mampu mencegah datangnya ancaman penyakit kanker.
Jika dibandingkan dengan sayuran lainnya, brokoli mengandung protein yang lebih tinggi. Dalam 100 gram brokoli, terkandung 2.82 gram protein, 141 gram kalori, 0.37 gram lemak, dan 6.64 gram karbohidrat.
Makanan sumber protein berikutnya yakni ikan tuna. Selain mudah diolah, tuna juga memiliki rasa yang lezat sehingga bisa meningkatkan nafsu makan.
Kadar nutrisi ikan tuna sendiri terdiri atas 131 gram kalori, 1.3 gram lemak jenuh, 60 mg kolesterol, 47 mg natrium, 522 mg kalium, dan 28 gram protein pada setiap 100 gram takarannya. Selain itu, ada pula kandungan vitamin C, zat besi, vitamin B6, magnesium, kalsium, vitamin B12, serta omega 3 & 6 yang terbukti baik untuk kesehatan otak Si Kecil.
Ikan salmon tidak hanya terkenal akan khasiat minyak dan telurnya, namun dagingnya juga bisa dijadikan sebagai makanan yang mengandung banyak protein. Bisa Bunda bayangkan, dalam 100 gram ikan salmon, terkandung 208 gram kalori, 13 gram lemak, 55 mg kolesterol, 59 mg natrium, 363 mg kalium, dan 20 gram protein.
Sementara itu, ikan ini juga mengandung beberapa nutrisi lainnya, seperti kalsium, magnesium, vitamin B12, vitamin C, vitamin B6, zat besi, serta omega 3 dan juga omega 6.
Sumber protein nabati yang baik adalah lentil. Lentil merupakan jenis kacang-kacangan yang kaya akan protein, serat, magnesium, kalium, besi, folat, tembaga, mangan, dan berbagai nutrisi lainnya. Dalam 100 gram lentil, terkandung 116 gram kalori, 0.4 gram lemak, 2 mg natrium, 369 mg kalium 20 gram karbohidrat, dan 9 gram protein.
Kacang tanah menjadi salah satu makanan murah meriah yang mengandung protein tinggi, serat, dan magnesium. Bunda bisa mendapatkan asupan nutrisi sebanyak 567 gram kalori, 49 gram lemak, 18 mg natrium, 705 mg kalium, 16 gram karbohidrat, dan 26 gram protein ketika mengkonsumsi 100 gram kacang tanah. Akan tetapi, jika kacang tanah dikonsumsi secara berlebihan dapat beresiko menimbulkan kolesterol karena kacang tanah ini memiliki kandungan lemak yang tinggi.
Biji yang satu ini sering dijadikan sebagai sereal dan sering dikonsumsi oleh banyak orang karena kaya akan kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Dalam 100 gram quinoa, terkandung 2 gram lemak, 4 gram protein, dan 21 gram karbohidrat.
Selain itu, biji quinoa juga mengandung magnesium, vitamin B1, fosfor, zat besi, vitamin B2, kalsium, vitamin B6, dan potassium yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Bicara soal makanan kaya protein rasanya tidak lengkap tanpa daging sapi. Dalam setiap 100 gram daging sapi, terkandung 250 gram kalori, 15 gram lemak, 90 mg kolesterol, 72 mg natrium, 318 mg kalium, dan 26 gram protein. Selain itu, Bunda juga akan mendapatkan asupan zinc, zat besi, dan vitamin B12 yang baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan Si Kecil.
Edamame merupakan kacang kedelai muda yang dipanen sebelum matang. Selain kaya akan protein, ternyata kacang ini juga mengandung berbagai macam asam amino esensial untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Selain itu, kacang ini juga baik untuk mendukung perkembangan otot dan menambah energi berkat kandungan magnesium tinggi.
Dalam 100 gram kacang edamame, terkandung 121 gram kalori, 5 gram lemak, 6 mg natrium, 436 mg kalium, 10 gram karbohidrat, dan 11 gram protein.
Tahu adalah jenis makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Dalam 100 gram tahu, terkandung 76 kalori, 4.8 gram lemak, 7 mg natrium, 121 mg kalium, 1.9 gram karbohidrat, dan 8 gram protein.
Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang belakangan sedang naik daun. Olahan kaya protein yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai ini diketahui mengandung 192 gram kalori, 11 gram lemak, 9 mg natrium, 412 mg kalium, 9 gram karbohidrat, dan 19 gram protein dalam setiap 100 gram.
Perlu Bunda ketahui bahwa protein berperan sebagai zat pembangun dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Hal ini juga berarti bahwa protein juga berfungsi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Sementara itu, protein juga punya peran signifikan untuk membantu proses metabolisme tubuh melalui pembentukan enzim dan hormon.
Apabila Si Kecil kekurangan protein, biasanya ia akan menjadi lebih mudah lelah, mudah lapar, imun tubuh menurun, dan terdapat masalah pada bagian rambut, kuku beserta kulitnya. Selain itu, kekurangan protein juga membuat Si Kecil menjadi lebih mudah sakit dan susah untuk sembuh.
Bunda perlu memastikan telah mencukupi sebanyak 25 hingga 30 persen dari porsi makanan hariannya. Sekarang, yuk kenali berbagai manfaat protein nabati untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Baca juga Manfaat Protein untuk Otak Si Kecil agar Bunda bisa lebih mengenali pentingnya nutrisi ini.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Jenis Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?