Menurut World Health Organization (WHO), bayi digolongkan lahir prematur apabila janin lahir kurang dari 37 minggu. Kondisi bayi prematur tentu tidak memiliki kondisi seperti bayi yang lahir cukup bulan dan butuh perawatan khusus setelah ia lahir. Setiap kondisi bayi prematur pun akan berbeda-beda, tergantung dari usia kandungan saat bayi itu dilahirkan. Semakin awal bayi lahir, maka kondisi bayi pun kemungkinan akan semakin buruk dan membutuhkan perawatan lebih ekstra. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab, jenis, dan ciri untuk mengidentifikasi bayi prematur yang sehat.
Kelahiran bayi prematur 6 bulan, 5 bulan, atau kurang dari 28 minggu (7 bulan) memang jarang terjadi, kemungkinannya hanya 1 persen. Kebanyakan bayi yang lahir di usia kandungan ini memiliki berat badan kurang dari 1 kilogram. Hampir seluruh tubuhnya ditutupi bulu halus atau dikenal dengan istilah lanugo. Kulitnya pun tidak seperti bayi yang lahir cukup bulan. Kondisi kulit bayi ini berkerut dan terlihat tipis hingga pembuluh darah di bawah kulit mereka pun terlihat. Bayi mungil ini tidak bisa menangis dan menghabiskan waktunya untuk tidur.
Kondisi janin yang lahir kurang dari 28 minggu sangat buruk dan memiliki risiko terbesar mengalami komplikasi kesehatan. Mereka memiliki risiko akan mengalami komplikasi kesehatan bersifat tidak permanen, seperti gangguan pernapasan. Kebanyakan bayi prematur kurang dari 28 minggu ini, lahir di usia 27 dan 26 minggu. Harapan hidupnya antara 80-90 persen. Namun ada juga yang lahir di usia kandungan 25 minggu bahkan 23 minggu. Tentunya harapan hidupnya pun semakin rendah antara 17 hingga 50 persen.
Bayi ini butuh perawatan khusus, mereka harus tinggal lebih lama di NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Mereka belum cukup mampu untuk menghisap, menelan, bahkan bernapas dalam waktu yang bersamaan. Biasanya mereka makan lewat infus hingga mereka bisa mengembangkan kemampuannya tersebut.
Kondisi bayi prematur 7 bulan ini tampak terlihat mirip dengan kondisi bayi prematur kurang dari 7 bulan. Hanya saja berat badan mereka lebih besar (kisaran 1,5 kilogram) dibandingkan bayi prematur kurang dari 7 bulan. Beberapa dari mereka bisa menangis, berkedip, dan lebih banyak bergerak meskipun gerakan seperti tersentak. Bayi yang lahir di usia kandungan 7 bulan ini juga bisa menggenggam jari, membuka mata bahkan mulai terjaga meski dalam kurun waktu yang sebentar.
Kebanyakan bayi lahir prematur di periode kehamilan 28 - 31 minggu ini memerlukan perawatan dengan oksigen, surfaktan, dan bantuan mekanis untuk bernapas. Beberapa dari mereka bisa disusui atau diberikan susu formula lewat pipa yang dimasukkan hidung atau mulut ke perut, namun ada juga yang lewat infus.
Kondisi bayi prematur yang lahir di usia kandungan 28 - 31 minggu ini pun akan mengalami komplikasi kesehatan. Meski tidak separah pada bayi yang lahir di usia kandungan kurang dari 27 minggu, namun sebagian besar bayi lahir prematur akan memiliki gangguan pernapasan, nutrisi, penyakit kuning, dan lain-lain. Mereka juga memiliki harapan hidup yang lebih besar, yakni sekitar 90-95 persen.
Di samping itu, Bunda bisa membaca artikel berjudul Bayi Prematur 7 bulan: Penyebab, Risiko, dan Cara Mencegahnya. Sehingga Bunda bisa lebih mengetahui lebih lanjut tentang bayi yang lahir di usia kandungan 7 bulan.
Kebanyakan bayi prematur 8 bulan atau 32 - 34 minggu berat badannya bisa mencapai 2 kilogram. Kabar baiknya, sebagian dari mereka ada yang sudah mampu bernapas sendiri tanpa bantuan alat. Namun, tidak sedikit juga yang masih memerlukan bantuan oksigen untuk bernapas.
Bayi lahir prematur kategori ini, beberapa dari mereka sudah bisa disusui atau diberikan ASI melalui botol susu. Jika bayinya mengalami kesulitan bernapas, maka kemungkinan akan tetap diberikan makan lewat pipa.
Untuk harapan hidup dari bayi prematur yang lahir di usia kandungan ini mencapai 95 persen. Perkembangan mereka juga tidak akan separah bayi yang lahir prematur yang lahir lebih dini. Namun lagi-lagi, bayi prematur tetap butuh perhatian ekstra dalam proses tumbuh kembangnya. Karena mereka memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah belajar dan perilaku. Tapi Bunda tak perlu khawatir yang berlebihan, jika dalam prosesnya Bunda selalu mendampingi dan memberikan stimulus dengan baik, ia pun bisa tumbuh dengan lebih baik, kok, Bun.
Kondisi bayi prematur yang lahir di usia kandungan menjelang 9 bulan atau di antara 34 - 36 minggu ini jauh lebih baik jika dibandingkan bayi yang lahir dini. Berat badannya pun bisa mencapai 2,5 kilogram lebih. Meskipun demikian, bayi ini tetap memiliki risiko kesehatan seperti pada bayi prematur lain misalnya masalah pernapasan, makan, dan penyakit kuning. Bunda tidak perlu khawatir, mereka jauh lebih kuat dan lebih cepat bisa pulih dari kondisi tersebut.
Sebagian besar dari mereka juga bisa menyusu atau minum melalui botol. Namun ada juga yang memerlukan pipa untuk makan jika ia mengalami masalah pernapasan. Mereka juga mengalami risiko rendah mengalami gangguan perkembangan dan harapan hidupnya hampir sama dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Tentu Bunda tahu bahwa bayi prematur adalah bayi yang lahir terlalu dini sebelum kehamilan menginjak pada usia 37 minggu. Berdasarkan dari data March of Dimes, di setiap tahunnya, 1 dari 10 bayi di Amerika lahir dengan kondisi prematur.
Bayi yang terlahir secara prematur berpotensi mengalami komplikasi kesehatan ketika lahir, sebab ia lahir ketika organ-organnya belum berkembang dengan matang. Selain itu, berat badan yang dimiliki oleh bayi yang terlahir prematur tergolong lebih ringan dibandingkan dengan bayi yang terlahir normal. Oleh karena itu, bayi yang terlahir prematur diharuskan untuk mendapatkan perawatan secara medis lebih lama di rumah sakit.
Salah satu dampak dari perawatan yang lebih lama di rumah sakit adalah stres pada orang tuanya. Ibunya tidak menduga anak yang mereka tunggu-tunggu ternyata mengalami komplikasi kesehatan, sehingga mereka stres. Salah satu bentuk stres pasca melahirkan ini ialah baby blues syndrome. Lihat sebentar yuk, Bunda, tentang gejala baby blues pada ibu yang baru melahirkan ini: Ciri-ciri Baby Blues Syndrome Khas Ibu Melahirkan
Namun, perlu diketahui bahwa bayi prematur juga dapat tumbuh berkembang secara sehat. Diantaranya, ciri-ciri bayi yang terlahir dengan kondisi prematur adalah sebagai berikut:
Dari informasi yang diberikan Morinaga Platinum ini, semoga bermanfaat dan membantu Bunda mengetahui lebih banyak informasi seputar kondisi bayi prematur. Bunda, ketika memiliki bayi prematur, ada bayi mungil yang menggantungkan hidupnya kepada Bunda. Bunda harus lebih kuat dan sabar dalam merawat serta tak bosan untuk selalu memberikan stimulasi yang tepat untuknya hingga ia bisa tumbuh menjadi Generasi Platinum yang multitalenta.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kondisi Bayi Lahir Prematur Usia Kandungan 6 - 9 Bulan
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?