Tahap Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan

Morinaga Platinum ♦ 20 Oktober 2020

Tahap Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan

Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting bagi tumbuh kembang Si Kecil. Banyak ahli yang berpendapat bahwa di masa ini adalah periode emas tombak perkembangan Si Kecil. Oleh sebab itu, Bunda perlu memaksimalkan asupan gizi serta memberikan stimulasi yang tepat sesuai tahap tumbuh kembangnya. 

Pada prinsipnya, setiap anak memiliki milestone tumbuh kembangnya masing-masing. Waktu, cara, dan kecepatan tumbuh kembangnya berbeda-beda. Meskipun begitu, di masing-masing tahapan perkembangan bayi memiliki suatu standar yang tertentu. 

Jika dalam periode waktu tersebut Si Kecil belum mencapainya, sebaiknya Bunda perlu waspada. Di Indonesia sendiri, jumlah balita mencapai angka 10% dari jumlah penduduk, di mana rata-rata gangguan perkembangan anak bervariasi dari 12,8% hingga 16%. Untuk itulah diperlukan peran orangtua yang harus jeli melihat setiap perkembangan dan tumbuh kembang anak. 

Yuk kenali tahapan perkembangan bayi dan gejala saat perkembangannya terlambat.

Tahapan Perkembangan Bayi

Dengan mengetahui perkembangan bayi, orang tua jadi mengetahui apakah tumbuh kembangnya sudah optimal sesuai tahapan usianya atau belum. Simak penjelasan perkembangan bayi berikut:

1. Bayi Usia 0 - 1 Bulan

Di tahap ini, tidak perlu khawatir kalau bayi mengalami penurunan berat badan. Berat badannya akan kembali setelah memasuki minggu kedua.

Di tahap ini pula Si Kecil sudah menunjukkan beberapa refleks yang bisa Bunda perhatikan. Misalnya seperti gerakan bola mata, menghisap dan menggengam.

2. Bayi Usia 1 -3 Bulan

Si Kecil mulai memasukan tangan ke dalam mulutnya biasanya terjadi di tahap perkembangan usia ini. Ia pun sudah mulai bisa menegakkan kepala dan dadanya saat tengkurap, meskipun hanya beberapa saat.

3. Bayi Usia 4 - 6 Bulan

Pada tahapan usia ini, Si Kecil sudah bisa mengoceh, melakukan kontak maka dengan orang sekitar, dan mulai bisa duduk meskipun harus ditahan atau bersandar. Agar ia terlatih, Bunda bisa ketahui kemampuan Si Kecil yang menandakan bahwa Si Kecil sudah siap belajar duduk melalu artikel berikut yaa Bunda: Kenali 3 Kemampuan Bayi Ini, Tanda Mereka Siap Belajar Duduk

4. Bayi Usia 7 - 9 Bulan

Bayi mulai berusia 7 bulan biasanya sudah mulai mengenal orang, sehingga enggan digendong orang yang tidak dikenalinya. Si Kecil sudah biasa merangkak dan mulai aktif ke sana ke mari.

Ada lagi yang menjadi kesukaan baru Si Kecil, antara lain mengambil dan menggenggam mainan. Tengok dulu yuk, Bunda, penjelasan tentang perkembangan bayi 9 bulan di sini: Panduan Tumbuh Kembang Bayi Usia 9 Bulan ke Atas

5. Bayi Usia 10 - 12 Bulan

Di usia ini, bayi biasanya sudah mulai bisa berdiri dan mampu memegang benda-benda berukuran kecil. Respon juga sudah bisa ia berikan saat mendengarkan perkataan Bunda.

Gejala Keterlambatan Perkembangan Bayi

Berikut beberapa tanda-tanda keterlambatan perkembangan dan tumbuh kembang Si Kecil yang patut Bunda waspadai: 

1. Bayi Usia 0-2 Bulan

Pada usia ini, Si Kecil biasanya akan kehilangan sekitar 10% berat badannya pada hari kedua setelah ia lahir. Namun hal tersebut normal ya, Bun. Si Kecil akan mendapatkan kembali berat lahirnya ketika memasuki usia minggu kedua. Yang patut diwaspadai adalah ketika:

  • Si Kecil tidak mengangkat kepalanya saat Bunda mengangkatnya dari posisi telentang.
  • Tubuh Si Kecil masih sangat kaku.
  • Tangannya tidak refleks menggenggam jari Bunda saat didekatkan ke tangannya.
  • Belum dapat menggerakan tangan dan kakinya secara refleks.

2. Bayi Usia 3 Bulan

Perkembangan Si Kecil di usia ini, ia sudah dapat tersenyum dan tertawa kepada orang-orang di sekitarnya. Ia pun sudah mulai mengenali wajah dan aroma tubuh Bunda. Adapun masalah keterlambatan perkembangannya antara lain:

  • Belum mampu menopang kepalanya.
  • Belum mulai mengoceh.

3. Bayi Usia 4 Bulan

Di usia ini, Si Kecil sudah lebih ramah dan responsif dengan orang di sekelilingnya. Karena pada bulan sebelumnya, ia sudah mulai mengenali wajah orang-orang. Namun, segeralah berkonsultasi ke dokter jika Si Kecil menunjukkan gejala:

  • Tidak menanggapi suara yang didengarnya.
  • Belum dapat meraih dan menggenggam mainannya.
  • Matanya belum mampu mengikuti gerakan benda.
  • Kakinya tidak refleks mendorong ke bawah ketika diletakkan di permukaan yang keras.
  • Sampai usia ini, tidak tersenyum kepada orang di sekitarnya termasuk Bunda.

4. Bayi Usia 5-6 Bulan

Menjelang pemberian makanan padat pertamanya, tentunya Si Kecil sudah harus siap secara fisik seperti kepalanya sudah mampu tegak sempurna. Selain itu, perhatikan tanda-tanda keterlambatan perkembangan bayi seperti berikut:

  • Belum dapat berguling ke arah manapun tanpa bantuan.
  • Belum dapat menggenggam mainan dalam waktu lama.
  • Belum dapat memindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya.
  • Tidak bisa duduk tanpa bantuan.
  • Tidak dapat membuat suara vocal seperti “ah”, “eh”, “oh”.

5. Bayi Usia 7-9 Bulan

Perkembangan bayi di usia ini sangat pesat, baik perkembangan motorik, kognitif, dan bahasanya. Berat Si Kecil pun umumnya bertambah sekitar 450 gram setiap bulannya. Biasanya bayi laki-laki akan lebih berat dari bayi perempuan. Nah, di periode ini Bunda harusnya waspada jika Si Kecil belum memperlihatkan tanda-tanda seperti:

  • Belum dapat mengoceh “mama”, “baba”, “dada”.
  • Belum bereaksi ketika namanya dipanggil.
  • Kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
  • Belum dapat mengontrol kepalanya dengan baik ketika duduk.
  • Tidak dapat duduk secara mandiri tanpa bantuan.
  • Tidak dapat mengikuti arah ketika Bunda menunjuk.
  • Belum dapat bertepuk tangan.
  • Belum dapat menunjuk atau menyentuk benda dengan jari telunjuk.
  • Belum dapat memegang mainan dengan kedua tangan.
  • Belum dapat meremas makanan atau benda di tangannya.

6. Bayi Usia 10-12 Bulan

Sebentar lagi Si Kecil akan berulang tahun yang pertama. Memasuki fase ini berarti ia sudah berhasil melewati fase bayi dan beranjak memasuki fase kanak-kanak. Di usia ini, Si Kecil makin banyak berinteraksi dengan Bunda dan orang-orang di sekelilingnya, makin aktif bergerak, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Di usia ini harusnya Si Kecil sudah melakukan langkah pertamanya, sebagai persiapannya belajar berjalan. Cari tahu selengkapnya di sini, yuk: Pada Umur Berapa Bayi Bisa Berjalan? 

Jadi,  jangan heran jika Si Kecil senang sekali menjelajahi seisi rumah. Tapi, ada saja beberapa hal yang menjadi tanda-tanda bahwa Si Kecil mengalami keterlambatan pertumbuhan, seperti:

  • Belum bisa bergerak secara efisien, baik itu merangkak, merambat, ataupun berjalan.
  • Belum bisa berdiri tanpa bantuan.
  • Belum mengucapkan kata-kata pertamanya.
  • Belum bisa memasukkan makanan ke mulutnya atau makan sendiri.
  • Belum bisa menjepit benda-benda kecil dengan ibu jari atau telunjuknya.
  • Tidak bisa menunjukkan keinginan dengan bahasa tubuhnya.
  • Tidak dapat mempelajari gerakan seperti melambai dan menggelengkan kepala.
  • Kehilangan keterampilan yang pernah dimilikinya. 
  • Tidak dapat mencari benda-benda yang ia sembunyikan.

Jika Bunda ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai tanda keterlambatan tumbuh kembang Si Kecil berdasarkan dengan usia serta cara mencegahnya, baca artikel berikut yuk: Ciri dan Cara Mencegah Keterlambatan Perkembangan Anak

Apabila dari beberapa gejala keterlambatan di atas ada yang Bunda temukan pada Si Kecil, segeralah berkonsultasi ke dokter. Jangan sampai terlambat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.