Ciri Kolik pada Bayi yang Bisa Membuat Bunda Cemas

Morinaga Platinum ♦ 1 Juni 2017

Ciri Kolik pada Bayi yang Bisa Membuat Bunda Cemas

Ciri kolik pada bayi yang khas ialah Si Kecil menangis histeris tanpa henti. Bahkan meskipun Bunda sudah berusaha menggendong dan menyusuinya untuk menenangkannya, ia masih saja menangis.

Apa itu kolik?

Kolik adalah sakit perut yang terus-menerus dengan penyebab yang belum diketahui. Pada bayi, kolik menyebabkan bayi menangis terus-menerus tanpa bisa ditenangkan. Tangisannya bisa berlangsung beberapa menit, atau bahkan beberapa jam.

Ketika Si Kecil menangis karena kolik ini, kedua tangan dan tungkainya terangkat ke atas perut. Tangannya mengepal, wajahnya kemerahan, sehingga membuat Bunda dan Ayah khawatir.

Umumnya, usia ketika Si Kecil mengalami kolik ialah antara usia beberapa minggu hingga 4 bulan. Dia menangis selama 3 hari dalam seminggu. Hal ini terjadi selama minimal 3 minggu berturut-turut.

Ciri Kolik pada Bayi

Bunda bisa mencurigai Si Kecil mengalami kolik apabila saat menangis ia cenderung mengepalkan tangan, menarik lutut ke arah perut, otot perut kencang, serta melengkungkan punggung. Ia juga terlihat selalu ingin menyusu.

Perbedaan Kolik dan Growth Spurt

Si Kecil yang lebih rewel dan menangis terus menerus tentu membuat Bunda bingung. Apakah Si Kecil mengalami kolik atau growth spurt. Sebab, kedua hal ini sama-sama terjadi saat Si Kecil masih belia. Bisa saja Si Kecil terlihat sering lapar karena sedang dalam masa growth spurt (periode masa pertumbuhan yang cepat), di mana ia membutuhkan makanan lebih banyak dari biasanya. Walau bisa juga hanya ingin mengisap untuk meredakan stresnya.

Penyebab Kolik

Penyebab pasti kolik hingga kini masih belum dapat diketahui. Namun ada beberapa teori seputar penyebab kolik misalnya sistem pencernaan Si Kecil yang masih belum matang, sistem saraf yang masih belum sempurna atau Si Kecil terlalu lelah atau terlalu banyak mendapatkan rangsangan.

Ada dugaan juga bahwa kolik disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi ibu menyusui. Menurut pengamatan, Si Kecil cenderung mengalami kolik jika Bunda mengonsumsi susu dan produk turunannya, makanan pedas, kol, brokoli, kembang kol, bawang putih, kafein, dan alkohol.

Nah, dengan penyebab yang masih diduga-duga begini, maka kita hanya bisa mencegah supaya Si Kecil tidak sampai mengalami kolik ya, Bunda. Ayo baca di sini tentang bagaimana mencegah kolik: Cara Mengatasi Tanda Kolik pada Bayi 1-2 Bulan

Cara Mengatasi

Oleh karena sebabnya belum diketahui pasti, maka cara mengatasi kolik pun beragam. Secara umum Bunda bisa melakukan hal-hal yang kiranya bisa menenangkan Si Kecil misalnya memijat lembut atau menggendongnya.

Apabila ada dugaan kolik disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi Bunda, cobalah berpantang makanan tersebut selama satu minggu. Jika kolik menghilang, kemungkinan makanan tersebut adalah penyebabnya. Jika demikian, Bunda harus berpantang selama setidaknya tiga bulan, hingga gejala kolik tak lagi muncul.

Pada Si Kecil yang karena satu dan lain hal diberikan susu formula, coba untuk mengganti susunya dengan merek lain, jika gejala menghilang, kemungkinan susu formula pertamalah penyebabnya.

Selain itu, penting untuk selalu mengeluarkan angin dari Si Kecil setiap kali selesai menyusu. Ini bertujuan untuk mengurangi tekanan udara yang kemungkinan tertelan selama proses menyusui.

Para ahli berpendapat walau gejala yang timbul tampak sangat hebat tetapi kolik tidak membahayakan Si Kecil. Meski demikian, apabila Bunda melihat ada gejala yang mencurigakan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.

Selain penanganan yang telah disebut di atas, yang paling penting adalah menjaga diri Ayah dan Bunda agar jangan sampai stres menghadapi situasi tersebut.