Anak-anak dapat menjadi apa pun yang mereka inginkan. Adalah tugas Bunda dan Ayah sebagai orang tua untuk membimbing Si Kecil dan mengenali potensi dirinya agar Si Kecil tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berkualitas.
Pada usia balita, Si Kecil akan memerlihatkan sifat dan karakternya dengan lebih jelas. Ia juga mulai belajar untuk bergantung pada dirinya sendiri serta dalam proses membangun rasa percaya diri. Si Kecil juga akan lebih banyak berinteraksi dengan teman sebayanya. Ia akan belajar banyak hal dari interaksi sosial tersebut. Misalnya bagaimana caranya berbagi dengan teman, bergantian memakai suatu fasilitas, hingga cara memperlakukan orang lain.
Tidak hanya itu saja, hubungannya dengan Bunda dan Ayah pun berkembang ke tahap baru. Si Kecil mulai dapat menunjukkan kepedulian kepada Bunda dan Ayah, mulai memahami bahwa Bunda dan Ayah juga memiliki keinginan, perasaan, dan kebutuhannya sendiri. Ia juga mulai dapat menunjukkan rasa sayangnya kepada Bunda dan Ayah.
Berikut adalah kiat yang dapat diterapkan oleh Bunda dan Ayah untuk membina karakter Si Kecil:
Tiap individu itu unik. Tidak percaya? Tak ada satu pun individu yang memiliki sifat dan karakter sama persis, bahkan pada saudara kembar identik sekalipun. Biarkan Si Kecil menjadi dirinya sendiri. Jangan paksa ia menjadi seseorang atau membandingkannya dengan individu lain. Ia pasti memiliki sisi unik dan positif berbeda, kedua hal itulah yang perlu Bunda dan Ayah kenali, gali, serta kembangkan.
Cara paling efektif untuk anak-anak belajar adalah melalui aktivitas bermain. Bermain memegang peranan penting dalam perkembangan fisik, mental, kognitif, maupun emosional. Bermain mengajarkan Si Kecil bagaimana bekerja dalam kelompok, mengatasi konflik, memupuk imajinasi, mengambil keputusan, dan mencoba berbagai peran yang berbeda. Melalui bermain, Si Kecil belajar mandiri, berkreasi, memimpin, dan mengeksplorasi.
Tanpa disadari kita seringkali memberikan julukan untuk Si Kecil, seperti “Si Gendut” atau “Si Pemarah”. Dikhawatirkan pemberian julukan atau pelabelan tersebut dapat membentuk paksa karakternya, padahal mungkin sebenarnya ia dapat berkembang menjadi lebih baik jika tidak mendapat panggilan tertentu. Jadi, sebaiknya hindari pelabelan Si Kecil, ya, Bunda.
Siapa lagi teladan Si Kecil yang utama kalau bukan Bunda dan Ayah. Contohkan nilai-nilai baik yang dapat diikuti oleh Si Kecil. Hindari sikap menggurui dan membentuk anak menjadi sesuai dengan keinginan Bunda dan Ayah. Biarkan ia bereksplorasi namun tetap bertanggung jawab.
Pola asuh adalah kunci dari pembentukan karakter Si Kecil. Oleh karena itu, orang tualah yang paling berperan dalam hal ini. Kenali, gali, dan bina karakter Si Kecil agar ia tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berkualitas.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kembangkan Potensi Si Kecil Sejak Dini
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?