Kembangkan Kecerdasan Emosional Si Kecil Sejak Dini

Morinaga Platinum ♦ 1 September 2017

Kembangkan Kecerdasan Emosional Si Kecil Sejak Dini

Seringkali Ayah dan Bunda hanya fokus dalam mengembangkan kecerdasan intelektual Si Kecil saja. Biasanya hal ini didasari oleh pemikiran di masyarakat bahwa anak-anak yang sukses dalam jenjang akademik akan meraih peluang-peluang emas di masa mendatang. Padahal ada tipe-tipe kecerdasan lain yang masih bisa dieksplor dari Si Kecil, antara lain kecerdasan spiritual, kreativitas, dan yang tidak kalah penting, kecerdasan emosional.

Apa yang dimaksud dengan cerdas secara emosional? Pada dasarnya, itu berarti Si Kecil sadar akan emosi-emosi yang ia rasakan termasuk juga perasaan orang lain. Cerdas secara emosional berarti Si Kecil memiliki kemampuan memberikan respons terhadap orang lain dengan empati. Oleh karena itu, mengembangkan kecerdasan emosional Si Kecil sangat penting untuk membentuk kepribadian anak yang baik setelah dewasa. Dengan kepribadian baik, Si Kecil akan memiliki etika yang baik pula.

Proses pengembangan kecerdasan emosional berkaitan erat dengan pola asuh yang diterapkan Ayah dan Bunda di rumah. Berikut ini adalah jenis-jenis pola asuh orangtua:

Dalam pembentukan kecerdasan emosional Si Kecil dibutuhkan keseimbangan antara perhatian, disiplin, cinta kasih, serta kehangatan. Oleh karena itu, pola asuh terbaik untuk membentuk kecerdasan emosional adalah pola asuh authoritative. Apabila Si Kecil melakukan hal yang positif, berikan penghargaan. Sebaliknya jika melakukan kesalahan, berikan konsekuensi yang wajar. Jangan lupa untuk terus menjelaskan pada Si Kecil mengapa hal tersebut penting diterapkan.

Apa saja yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda dalam mengembangkan kecerdasan emosional Si Kecil? Simak kiatnya berikut ini:  

  • Pahami sudut pandang anak. Sadari bahwa sudut pandang Ayah dan Bunda berbeda dengan sudut pandang Si Kecil. Dengan memahami sudut pandangnya, Ayah dan Bunda akan lebih mudah memberikan pengertian kepada Si Kecil. Perasaan bahwa dirinya dimengerti oleh Ayah dan Bunda akan melatih empatinya.
  • Dengarkan pendapat Si Kecil. Jangan pernah sepelekan momen Si Kecil berekspresi dan berpendapat. Untuk membentuk kecerdasan emosional yang baik, Ayah dan Bunda harus bisa mendengarkan pendapatnya.
  • Ajarkan Si Kecil solusi memecahkan masalah. Ini perlu dilakukan agar Si Kecil terbiasa memecahkan masalahnya sendiri, sehingga nantinya terbentuk kemandirian. Si Kecil perlu tahu bahwa ia harus bisa memikirkan solusi atas sebuah masalah, tidak hanya komplain saja.
  • Berikan contoh yang baik. Tunjukkan perilaku yang positif dan penuh tanggung jawab, baik di rumah maupun di luar rumah. Ini akan menjadi landasan Si Kecil dalam berperilaku keseharian.

Bentuk masa depan Si Kecil sejak dini melalui pengembangan kecerdasan emosionalnya. Bahkan, bukan tak mungkin Ayah dan Bunda juga belajar sesuatu saat menjalani prosesnya. 

Menerapkan pola asuh otoritatif adalah pilihan tepat untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Lantas sudahkah menerapkan pola asuh ini? Karena selain pola asuh otoritatif, masih ada pola asuh lainnya yang dampak pada Si Kecil juga akan berbeda. Selengkapnya yuk baca: 4 jenis pola asuh pada anak.

Selamat mencoba.