Diare dan Demam pada Anak

Morinaga Platinum ♦ 1 November 2017

Diare yang disertai demam terjadi karena adanya infeksi rotavirus, infeksi bakteri, dan juga parasit. Berdasarkan data dari Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, prevalensi diare pada anak usia 1-4 tahun berada pada angka 12,8% dan 10,6% anak usia di bawah 1 tahun di Indonesia. Pengertian diare adalah frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan biasanya (lebih dari tiga kali sehari) dengan konsistensi tinja atau feses yang lunak dan cenderung encer.

Penyebab Diare dan Demam pada Anak

Diare menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada balita. Sekitar 780.000 anak setiap tahunnya menjadi korban. Penyebab diare akibat infeksi virus adalah yang paling sering ditemui. Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dapat memicu munculnya demam, mual, turunnya nafsu makan, dan dehidrasi.

Kadang-kadang, diare oleh keracunan makanan juga didahului nyeri perut pada pusar. Karena yang terjadi dulu ialah nyeri, maka para orang tua sering menyangka bahwa sakit ini hanya karena perut Si Kecil kembung.  Yuk, lihat dulu tentang penjelasan sakit perut bagian pusar pada anak di halaman ini: Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut Bagian Bawah

Namun, diare masih lebih sering terjadi bersama demam. Anak demam dan diare umumnya disebabkan oleh infeksi rotavirus. Munculnya demam karena tubuh melawan infeksi yang sedang terjadi di dalam tubuh. Perlu Bunda cermati bahwa tingginya suhu demam tak bisa dijadikan acuan untuk tingkat keseriusan penyakit yang diderita.

Penyebab diare lainnya pada Si Kecil dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri, parasit, malnutrisi, keracunan makanan, alergi makanan, penyakit radang usus, penyakit celiac, dan penyakit Crohn.

Kebanyakan kasus diare bisa sembuh dengan sendirinya. Diare pada Si Kecil biasanya berlangsung sekitar 5-7 hari. Namun, bukan berarti Bunda menjadi tidak waspada. Bunda harus melakukan tindakan agar penyakit tersebut tidak bertambah parah karena daya tahan tubuh Si Kecil masih belum sekuat orang dewasa.

Perawatan Diare dan Demam pada Anak di Rumah

Anak demam dan diare memerlukan perhatian khusus agar terhindar dari risiko diare yang semakin parah, berikut hal yang harus Bunda perhatikan jika Si Kecil mengalami demam dan diare:

  • Perbanyak asupan cairan

Cukupi kebutuhan cairan Si Kecil dengan banyak minum air putih agar ia terhindar dari dehidrasi, terlebih jika Si Kecil mengalami demam disertai diare. Sebaiknya, Bunda tidak memberikan jus buah saat Si Kecil diare, karena dapat membuat Si pencernaan Si Kecil semakin tidak nyaman. Hindari memberikan jus buah pada Si Kecil saat ia diare karena dapat membuat kondisi tersebut semakin parah. Pemberian larutan rehidrasi oral (oralit) atau dapat melalui injeksi maupun infus. Selain oralit, Bunda bisa memberikan larutan air dengan campuran gula dan garam sebagai penanganan darurat pengganti oralit.

Ciri anak yang mengalami dehidrasi karena diare bisa Bunda ketahui melalui artikel berikut: Ciri Dehidrasi Karena Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

  • Makanan

Pada saat diare, Si Kecil harus tetap makan. Bunda bisa memberikan bubur untuk Si Kecil atau makanan berkuah hangat, atau Bunda juga dapat memberikan alternatif makanan untuk anak diare lainnya, seperti “BRAT: Bread, Rice, Applesauce, Toast” yaitu roti tawar, nasi putih, apel, dan roti panggang.

  • Perawatan Demam

Bunda juga perlu merawat demam Si Kecil, minimal dengan memberinya kompres hangat. Perhatikan juga hal yang tidak boleh Bunda lakukan ketika Si Kecil sedang demam tinggi ya, Bunda, Baca hal yang sebaiknya tidak Bunda lakukan tersebut di halaman ini: Anak Demam Tinggi? Kenali Cara Menanganinya Yuk 

Obat Diare pada Anak

Ketika Si Kecil sedang mengalami diare, umumnya terdapat beberapa jenis obat yang akan diberikan untuk mengurangi gejala diare yang dirasakan Si Kecil. Berikut beberapa obat yang biasanya diberikan Dokter kepada Si Kecil yang mengalami diare:

  • Larutan Rehidrasi Oral

Larutan Rehidrasi oral memiliki kandungan elektrolit dan air yang memiliki peranan untuk menggantikan cairan tubuh Si Kecil yang mengalami diare.Umumnya larutan rehidrasi oral diberikan dengan tujuan mengatasi diare ringan Si Kecil.

  • Antidiare 

Obat Antidiare biasanya diberikan oleh dokter untuk memperlambat pergerakan feses di dalam tubuh Si Kecil, dengan begitu tubuh Si Kecil dapat lebih optimal dalam menyerap cairan. Obat anti diare yang biasa diberikan dokter untuk mengatasi diare Si Kecil adalah loperamide. Namun perlu diingat obat antidiare memerlukan resep khusus dari Dokter yaa Bun.

  • Probiotik

Probiotik diberikan oleh Dokter untuk menggantikan bakteri-bakteri baik yang ada di usus Si Kecil, yang umumnya hilang dikarenakan Si Kecil juga sedang mengkonsumsi obat-obatan lainnya, seperti antibiotik.

  • Suplemen Zinc

Menurut beberapa penelitian ilmiah, dengan adanya pemberian suplemen Zinc yang rendah atau kecil dari dokter untuk Si Kecil yang sedang diare, dapat memberikan manfaat untuk mengatasi diare, dan mengurangi frekuensi muntah yang terjadi akibat dari diare yang dialami.

  • Antibiotik

Antibiotik akan diberikan oleh Dokter kepada Si Kecil yang mengalami diare diakibatkan oleh infeksi virus. Perlu diingat yaa Bun pemberian antibiotik hanya berdasarkan resep oleh Dokter sehingga tidak bisa asal.

Bawa Anak ke Dokter Apabila Terjadi Gejala ini

Bila saat ini Si Kecil berusia di bawah 5 tahun, lalu mengalami diare disertai demam lebih dari 40,5° Celsius, atau Si Kecil berusia kurang dari enam bulan dan mengalami diare disertai demam hingga 38° Celsius, segera bawa ia ke dokter, karena kondisi tersebut berpotensi tinggi membuat Si Kecil mengalami dehidrasi.

Dehidrasi adalah kondisi tubuh kekurangan cairan. Gejalanya antara lain pusing, badan lemas, wajah pucat dan bibir kering. Dehidrasi berlebih dapat membuat paru-paru menjadi syok dan menimbulkan stres pada jantung, hal ini bisa menyebabkan kematian.

Kapan anak harus dibawa ke dokter saat diare dan demam? Jawabannya, saat anak mengalami gejala di bawah ini:

  • Mengalami diare lebih dari tiga hari
  • Mengalami diare disertai demam
  • Muntah kehijauan atau kekuningan
  • Muntah lebih dari tiga kali
  • Anak menolak minum atau makan
  • Tidak buang air kecil selama 6-12 jam
  • Buang air besar disertai darah
  • Terdapat nyeri perut lebih dari dua jam
  • Terdapat ruam kemerahan di kulit
  • Kulit tidak elastis ketika dicubit
  • Urin berwarna kuning pekat

Diare dan demam tidak selalu menjadi sinyal pasti Si Kecil dalam bahaya. Namun, kondisi tersebut tidak bisa disepelekan. Apabila Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ia ke dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Tips Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan Si Kecil

Agar saluran pencernaan Si Kecil terjaga kesehatannya, Bunda harus memastikan agar makanan dan minuman yang ia konsumsi bersih serta mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Bunda bisa memilih produk yang mengandung probiotik Bifidobacterium longum BB536 yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan mencegah infeksi saluran napas, Bifidobacterium breve M-16V untuk mencegah diare dan infeksi saluran cerna, Bifidobacterium infantis M-63 untuk mengurangi gejala alergi dan meningkatkan penyerapan nutrisi, serta prebiotik GOS.

Kombinasi tiga bakteri baik tersebut akan membuat pencernaan Si Kecil lebih kuat sehingga tidak rentan diare serta mengalami sembelit. Tak hanya itu saja, penyerapan nutrisi pun akan lebih maksimal. Pilih juga asupan yang mengandung prebiotik GOS untuk Si Kecil. Kandungan prebiotik GOS dapat membantu meningkatkan populasi bakteri baik dalam saluran cerna, jadi kesehatan saluran cerna Si Kecil lebih optimal.

Bunda bisa memberikan Si Kecil susuMorinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus untuk mendapatkan segala kebaikan dari tiga bakteri baik dan prebiotik GOS. Susu pertumbuhan ini juga mengandung sinergi nutrisi, prebiotik GOS dan probiotik Triple Bifidus untuk mendukung Faktor Pertahanan Tubuh Ganda, Faktor Kecerdasan Multitalenta dengan kandungan AA dan DHA-nya yang berperan untuk mempercepat daya tangkap, serta Kolin untuk memperkuat daya ingat. 

Terdapat pula kandungan Nukleotida dan Zinc yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Bunda, zinc tidak hanya bagus untuk memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil, tetapi zinc juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Si Kecil. Cari tahu ragam manfaat zinc untuk Si Kecil dengan membaca artikel ini yuk: 8 Manfaat Zinc Untuk Kesehatan Tubuh Anak

Semakin lengkap dengan 9 vitamin dan 5 mineral yang mudah diserap tubuh sebagai pendukung Faktor Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil.

Nah, Bun, demam dan diare bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih agar mengurangi risiko penularan terhadap penyakit, dan menjaga kesehatan pencernaan Si Kecil. Jangan lupa untuk membiasakan Si Kecil mencuci tangan tiap kali selesai beraktivitas ya Bun. Periksakan juga kesehatan keluarga secara rutin untuk mengetahui informasi kesehatan terkini.

Lihat Artikel Lainnya