Merawat kesehatan mulut dan gigi sangat penting dilakukan sejak dini. Tidak hanya membiasakan Si Kecil untuk menyikat gigi dua kali sehari tetapi juga mengajaknya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi agar giginya tetap sehat dan bebas lubang.
Namun, kebanyakan anak merasa takut untuk pergi ke dokter gigi. Orang dewasa saja juga masih banyak, kok, yang takut dengan jarum dan suara dengung alat bor dokter gigi. Rasa takut ini kadang begitu hebatnya sehingga banyak orang memilih untuk tetap merasa ngilu daripada pergi ke dokter gigi. Padahal jika kesehatan mulut dan gigi tidak dijaga baik, dapat menjadi faktor risiko terjadinya sakit jantung, infeksi, stroke, bahkan kanker.
Takut diperiksa dokter gigi wajar dirasakan oleh anak-anak. Meski demikian, bukan berarti Ayah dan Bunda bisa langsung menyerah begitu saja. Ada cara-cara yang bisa dilakukan agar jadwal periksa ke dokter gigi berlangsung aman dan terkendali. Apa saja caranya? Simak poin di bawah ini.
Menurut Judy Ann Taylor, D. D. S, dokter gigi anak di Brooklyn, menjaga kesehatan gigi susu sangat penting karena gigi susu menjaga ruang tempat tumbuhnya gigi permanen di kemudian hari. Karies yang terjadi pada gigi susu ternyata meningkatkan risiko karies terjadi juga pada gigi permanen. Judy merekomendasikan usia satu tahun untuk saat pertama Si Kecil dibawa berkonsultasi ke dokter gigi. Semakin cepat Si Kecil diperkenalkan oleh aktivitas periksa gigi, akan semakin mudah ia beradaptasi. Periksa gigi juga harus rutin dilakukan tiap enam bulan sekali.
Idealnya Si Kecil dibawa ke klinik atau dokter gigi khusus anak, di mana dokter dan para stafnya sudah terbiasa menangani pasien-pasien kecil yang mudah menangis. Suasananya pun akan lebih nyaman dan menyenangkan bagi Si Kecil. Umumnya dokter gigi khusus anak akan menaruh berbagai “bala bantuan” seperti boneka, mainan, televisi program anak, sampai video game untuk mengalihkan perhatian Si Kecil agar ia tidak takut.
Saat bermain di rumah, Bunda bisa mengajaknya bermain periksa ala dokter gigi. Bunda jadi dokternya, Si Kecil jadi pasiennya. Gunakan sikat gigi dan cermin sebagai alat periksa. Hindari menirukan suara bor gigi yang dapat membuatnya takut. Jika ia sudah terbiasa dengan “permainan” ini, diharapkan Si Kecil sudah tidak terlalu asing lagi saat kunjungan dokter gigi pertamanya.
Mengajak Si Kecil ke dalam sesi pemeriksaan gigi dewasa bukanlah hal yang baik. Memang maksud Ayah dan Bunda baik, yakni memperkenalkan Si Kecil sejak dini kepada dokter gigi dan menjadi contoh, tapi takutnya Si Kecil menjadi trauma. Hal ini disebabkan karena suasana praktik dokter gigi untuk orang dewasa kurang bersahabat bagi anak serta umumnya pemeriksaan dan prosedur untuk gigi orang dewasa terlalu berat dan heboh untuk dipahami anak-anak.
Si Kecil tetap terlihat takut dan menangis saat mau diperiksa? Tidak apa-apa, kok, Bunda. Wajar sekali jika ia masih menangis. Tetaplah tenang. Cobalah untuk menenangkan dan meyakinkannya. Bunda juga tidak perlu merasa malu dan tidak enak kepada dokter dan stafnya, karena mereka sudah terbiasa melayani pasien kecil.
Biarkan dokter menjelaskan pemeriksaan yang akan ia lakukan kepada Si Kecil. Sebaiknya, Ayah dan Bunda hindari bertanya terlalu banyak dan detail kepada dokter di depan Si Kecil. Ini bisa jadi membuat Si Kecil jadi cemas untuk kunjungan berikutnya.
Jangan gunakan kata-kata yang berpotensi menimbulkan rasa takut Si Kecil, seperti “disuntik”, “sakit”, “tajam”, dan lain-lain. Sebaliknya, katakan kepada Si Kecil bahwa dokter gigi akan mencari dan menghilangkan kuman gula yang ada pada mulut, agar giginya sehat dan kuat.
Jelaskan pada Si Kecil bahwa bahwa kunjungan ke dokter gigi secara rutin perlu dilakukan, karena dokter gigi akan merawat giginya menjadi sehat, kuat, dan tidak berlubang.
Bagaimana, Bunda? Siap membawa Si Kecil periksa gigi untuk pertama kalinya, kan? Kuncinya adalah untuk tetap tenang dan positif. Si Kecil akan melihat tidak ada yang perlu ia takutkan dari kunjungan tersebut. Apabila Si Kecil masih merasa takut, cari tahu cara mengatasi rasa takutnya sebelum ke dokter gigi di artikel berikut ini: Cara Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Jadikan Dokter Gigi Sahabat Si Kecil dengan Trik Ini
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?