Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Cara Penerapannya

Morinaga Platinum ♦ 20 Juni 2020

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Cara Penerapannya

Inisiasi menyusui dini (IMD) seringkali diabaikan dan kurang diperhatikan, terutama untuk ibu baru yang belum sepenuhnya mengerti pentingnya tahap awal ini. Padahal jika hal ini dilakukan akan memberikan manfaat positif untuk kesehatan Bunda dan Si Kecil.

IMD memiliki peran penting untuk kehidupan bayi. Bahkan WHO sangat merekomendasi hal ini karena dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir. Tertarik untuk mengetahui lebih detail? Yuk baca artikel ini.

Apa Itu IMD?

Inisiasi menyusui dini adalah proses bayi menyusui pertama kali setelah dilahirkan, dengan cara dibiarkan secara alami mencari puting susu Bunda sendiri. Biasanya, Si Kecil akan diletakkan di dada Bunda saat proses IMD dimulai.

IMD tak hanya memudahkan proses menyusui, tapi juga menjadi momen perkenalan yang dapat memperkuat ikatan antara ibu dan bayi. Dalam proses ini, Si Kecil akan bisa langsung merasakan aroma Bunda serta sentuhan Bunda untuk pertama kalinya sehingga ini akan menjadi momen yang sangat berharga antara Bunda dan Si Kecil.

Kapan Waktu Inisiasi Menyusui Dini?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses inisiasi menyusui dini dilakukan dalam satu jam pertama sejak bayi lahir. Umumnya, bayi berhasil menemukan puting susu Bunda dalam waktu 30 menit sampai 1 jam.

Proses ini sangat penting untuk kehidupan Si Kecil karena menurut WHO, IMD memiliki peran penting melindungi bayi dari infeksi dan mengurangi angka kematian bayi baru lahir.

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

Tak hanya sebagai momen perkenalan ibu dan bayi, IMD juga memiliki berbagai manfaat penting lainnya, antara lain:

Meningkatkan Kesempatan Bayi Mendapatkan Kolostrum

Kolostrum adalah tetes ASI pertama ibu yang berwarna kuning dan kental. Cairan yang kira-kira hanya keluar satu sendok teh ini kaya akan nutrisi dan dapat membantu mencegah penyakit pada bayi.

Mendukung Keberhasilan ASI Eksklusif

IMD juga dapat membantu mempercepat pengeluaran ASI sehingga mendorong untuk ibu memberikan ASI eksklusif. Proses ini juga dapat menunjang keberhasilan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan bisa dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.

Memperkuat Hubungan Ibu dan Bayi

Sentuhan kulit bayi dan ibu secara langsung (skin to skin contact) akan menciptakan keintiman dan akan membuat bayi lebih nyaman. Selain itu, kontak kulit ini akan meningkatkan rasa percaya diri ibu sehingga dapat melancarkan ASI.

Tahukah Bunda, skin to skin contact juga sangat direkomendasi ketika Si Kecil baru lahir. Manfaatnya tak hanya membuat Si Kecil nyaman, tetapi juga mempercepat kemampuannya untuk belajar menyusu. Untuk informasi lengkap terkait hal ini, yuk Bun pelajari: Cara Merawat Bayi Baru Lahir.

Meningkatkan Kesehatan Bayi

IMD dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir karena proses ini dipercaya akan menstabilkan pernapasan dan detak jantung bayi. Selain itu, proses ini juga dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, serta membantu membangun daya tahan tubuh bayi.

Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini

Untuk menerapkan IMD secara benar, berikut panduan langkah-langkah yang bisa Bunda ikuti.

Tahapan Awal

  • Setelah bayi dilahirkan secara sehat dan tidak membutuhkan resusitasi (bantuan pernapasan) maupun tindakan medis lainnya, segera letakan bayi di atas perut ibu.
  • Jika bayi lahir dengan operasi Caesar, letakan bayi di atas dada ibu.
  • Pastikan kepala, wajah, dan bagian tubuh bayi lainnya kecuali keuda tangan dalam keadaan kering. Hal ini bertujuan supaya aroma dari air ketuban (amnion) pada tangan bayi akan membantu mengarahkan bayi untuk mencari puting payudara ibu yang memiliki aroma serupa.
  • Supaya lebih memudahkan prosedur inisiasi menyusui dini, sebaiknya dada ibu dan lapisan lemak yang menyelimuti bayi (vernix caseosa) tidak usah dibersihkan karena lapisan ini dapat berfungsi juga sebagai penahan panas pada bayi.

Tahapan Lanjutan

  • Dokter dan tim medis akan memotong tali pusar bayi terlebih dahulu. Lalu, bayi akan diletakkan di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi menghadap ke arah kepala ibu.
  • Bila suhu di ruang bersalin terasa dingin, ibu dan bayi boleh menggunakan selimut atau topi untuk kepala bayi.
  • Setelah kira-kira 12-44 menit, biasanya bayi sudah mulai bergerak dengan cara menendang, menggerakan kaki, bahu, maupun lengannya.
  • Pergerakan tersebut mengarahkan tubuh bayi secara perlahan ke puting payudara ibu. Pergerakan ini juga dapat membantu rahim ibu berkontraksi untuk membantu mengeluarkan plasenta ibu dan menghentikan pendarahan usai melahirkan.
  • Kemampuan penglihatan bayi di awal kelahiran memang belum sempurna dan masih terbatas. Namun, bayi sudah bisa melihat areola payudara ibu yang berwarna gelap dan akan membuat bayi bergerak menuju payudara.
  • Bayi biasanya juga akan menggerakkan dan membenturkan kepalanya ke dada ibu beberapa kali. Hal ini dapat menjadi stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara ibu.
  • Pada saat bayi siap untuk menyusu, biasanya durasi menyusu pertamanya berlangsung sebentar yaitu sekitar 15 menit. Setelah selesai, selama 2-2,5 jam berikutnya bayi tidak ada keinginan untuk menyusu. Selama menyusu, bayi akan mengkoordinasi gerakan menghisap, menelan, dan bernapas.

Itulah panduan IMD yang bisa Bunda terapkan. Agar proses menyusui selanjutnya makin optimal, Bunda juga perlu memahami beberapa posisi menyusui yang nyaman dan tepat. Untuk penjelasan lengkapnya, yuk kenali: Posisi menyusui yang benar.

Tips Memilih Rumah Sakit yang Mendukung IMD

Sebelum proses persalinan, sebaiknya pastikan Bunda memilih rumah sakit pro Inisiasi Menyusui Dini. Karena faktanya, di Indonesia belum banyak rumah sakit atau bidan yang mengakomodasi proses ini.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda pastikan ketika mencari tempat bersalin jika ingin menerapkan inisiasi menyusui dini:

  • Rumah sakit tersebut memiliki kebijakan untuk menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan atau rooming-in
  • Dokter atau perawat yang akan membantu persalinan bersikap pro-ASI dan siap membantu Bunda untuk menyusui.
  • Memberikan waktu kepada ibu dan bayi untuk melakukan IMD setelah persalinan dan membiarkan bayi menyusu selama waktu yang ia butuhkan.
  • Keperluan lain seperti memandikan dan menimbang bayi dapat ditunda setelah proses IMD.

Proses Inisiasi Menyusui Dini akan berhasil diterapkan jika Bunda telah siap secara fisik dan mental. Selain itu, proses ini juga akan berjalan dengan baik jika Bunda percaya diri dan didukung penuh oleh semua pihak yang membantu persalinan. Proses IMD yang lancar akan mendukung proses menyusui Si Kecil selama dua tahun kedepan. Untuk itu, ketahui juga 10 mitos dan fakta seputar ASI dan menyusui, yuk. 

Referensi:

  • WHO. Early initiation of breastfeeding. Diakses pada tanggal 20 November 2023. https://www.who.int/tools/elena/commentary/early-breastfeeding
  • IDAI. Inisiasi Menyusu Dini. Diakses pada tanggal 20 November 2023. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini