Inisiasi menyusui dini adalah proses bayi menyusui pertama kali setelah dilahirkan, dengan cara dibiarkan secara alami mencari puting susu Bunda sendiri. Biasanya, Si Kecil akan diletakkan di dada Bunda saat proses inisiasi dini dimulai. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses inisiasi menyusui dini dilakukan dalam satu jam pertama sejak bayi lahir. Umumnya, bayi berhasil menemukan puting susu Bunda dalam waktu 30 menit sampai 1 jam.
Inisiasi menyusui dini tak hanya memudahkan proses menyusui, tapi juga menjadi momen perkenalan yang dapat memperkuat ikatan antara ibu dan bayi. Dalam proses ini, Si Kecil akan bisa langsung merasakan aroma Bunda serta sentuhan Bunda untuk pertama kalinya sehingga ini akan menjadi momen yang sangat berharga antara Bunda dan Si Kecil. Lanjutkan membaca untuk mengetahui manfaat inisiasi menyusui ini (IMD) dan cara melakukan IMD yang benar, yuk.
Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Tak hanya sebagai momen perkenalan ibu dan bayi, inisiasi menyusui dini juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Berikut ini beberapa manfaat inisiasi menyusui dini:
- Meningkatkan Kesempatan Bayi Mendapatkan Kolostrum
Kolostrum adalah tetes ASI pertama ibu yang berwarna kuning dan kental. Cairan yang kira-kira hanya keluar satu sendok teh ini kaya akan nutrisi dan dapat membantu mencegah penyakit pada bayi.
- Inisiasi Menyusui Dini Mendukung Keberhasilan Asi Eksklusif
Inisiasi menyusui dini merupakan proses yang menunjang keberhasilan ASI eksklusif hingga Bayi Berusia 6 Bulan Dan Bisa Dilanjutkan Hingga Bayi Berusia 2 Tahun.
- Memperkuat Hubungan Ibu dan Bayi
Sentuhan kulit bayi dan ibu secara langsung (skin to skin contact) akan menciptakan keintiman dan akan membuat bayi lebih nyaman. Selain itu, kontak kulit ini akan meningkatkan rasa percaya diri ibu sehingga dapat melancarkan ASI.
- Inisiasi Menyusui Dini Meningkatkan Kesehatan Bayi
Inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir karena proses ini dipercaya akan menstabilkan pernapasan dan detak jantung bayi. Selain itu, inisiasi menyusui dini juga dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, serta membantu membangun daya tahan tubuh bayi.
Cara melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)
Karena Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ini sangat penting, maka Bunda perlu mengetahui cara melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan tepat. Berikut panduan yang bisa Bunda ikuti.
Cara Melakukan Inisiasi dini (IMD) Tahapan Awal:
- Setelah bayi dilahirkan secara sehat dan tidak membutuhkan resusitasi (bantuan pernapasan) maupun tindakan medis lainnya, segera letakan bayi di atas perut ibu.
- Jika bayi lahir dengan operasi Caesar, letakan bayi di atas dada ibu.
- Pastikan kepala, wajah, dan bagian tubuh bayi lainnya kecuali keuda tangan dalam keadaan kering. Hal ini bertujuan supaya aroma dari air ketuban (amnion) pada tangan bayi akan membantu mengarahkan bayi untuk mencari puting payudara ibu yang memiliki aroma serupa.
- Supaya lebih memudahkan prosedur inisiasi menyusui dini, sebaiknya dada ibu dan lapisan lemak yang menyelimuti bayi (vernix caseosa) tidak usah dibersihkan karena lapisan ini dapat berfungsi juga sebagai penahan panas pada bayi.
Cara Melakukan Inisiasi dini (IMD) Tahapan Lanjutan:
- Dokter dan tim medis akan memotong tali pusar bayi terlebih dahulu. Lalu, bayi akan diletakkan di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi menghadap ke arah kepala ibu.
- Bila suhu di ruang bersalin terasa dingin, ibu dan bayi boleh menggunakan selimut atau topi untuk kepala bayi.
- Setelah kira-kira 12-44 menit, biasanya bayi sudah mulai bergerak dengan cara menendang, menggerakan kaki, bahu, maupun lengannya.
- Pergerakan tersebut mengarahkan tubuh bayi secara perlahan ke puting payudara ibu. Pergerakan ini juga dapat membantu rahim ibu berkontraksi untuk membantu mengeluarkan plasenta ibu dan menghentikan pendarahan usai melahirkan.
- Kemampuan penglihatan bayi di awal kelahiran memang belum sempurna dan masih terbatas. Namun, bayi sudah bisa melihat aerola payudara ibu yang berwarna gelap dan akan membuat bayi bergerak menuju payudara.
- Bayi biasanya juga akan menggerakkan dan membenturkan kepalanya ke dada ibu beberapa kali. Hal ini dapat menjadi stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara ibu.
- Pada saat bayi siap untuk menyusu, biasanya durasi menyusu pertamanya berlangsung sebentar yaitu sekitar 15 menit. Setelah selesai, selama 2-2,5 jam berikutnya bayi tidak ada keinginan untuk menyusu. Selama menyusu, bayi akan mengkoordinasi gerakan menghisap, menelan, dan bernapas.
Tips Memilih Rumah Sakit Pro Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Sebelum proses persalinan dan inisiasi menyusui dini, sebaiknya pastikan Bunda memilih rumah sakit pro Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Karena faktanya, di Indonesia belum banyak rumah sakit atau bidan yang mengakomodasi proses inisiasi menyusui dini. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memilih rumah sakit yang pro-ASI dan pro-IMD.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda pastikan ketika mencari tempat bersalin jika ingin menerapkan inisiasi menyusui dini:
- Rumah sakit tersebut memiliki kebijakan untuk menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan atau rooming-in
- Dokter atau perawat yang akan membantu persalinan bersikap pro-ASI dan siap membantu Bunda untuk menyusui.
- Memberikan waktu kepada ibu dan bayi untuk melakukan inisiasi menyusui dini setelah persalinan dan membiarkan bayi menyusu selama waktu yang ia butuhkan.
- Keperluan lain seperti memandikan dan menimbang bayi dapat ditunda setelah proses inisiasi menyusui dini.
Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD) akan berhasil diterapkan jika Bunda telah siap secara fisik dan mental. Selain itu, proses ini juga akan berjalan dengan baik jika Bunda percaya diri dan didukung penuh oleh semua pihak yang membantu persalinan. Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang lancar akan mendukung proses menyusui Si Kecil selama dua tahun kedepan. Untuk itu, ketahui juga 10 mitos dan fakta seputar ASI dan menyusui, yuk.