Mengapa Ibu Hamil Mudah Mengalami Anemia?

Morinaga Platinum ♦ 20 Oktober 2020

Mengapa Ibu Hamil Mudah Mengalami Anemia?

Anemia adalah kondisi tubuh yang kekurangan jumlah sel darah merah. Sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuh menjadi terhambat. Kondisi ini sering dialami oleh wanita yang sedang menjalani proses kehamilan. Anemia pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh kebutuhan zat besi yang meningkat sementara asupan nutrisi yang didapatkan tidak cukup.

Seperti kita ketahui, kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda dari orang normal. Ia membutuhkan kandungan nutrisi seperti zat besi atau asam folat yang lebih tinggi dari biasanya. Sayangnya, banyak ibu hamil yang mengabaikan kondisi ini, sehingga mereka mudah mengalami anemia. Umumnya kondisi ini terjadi saat ibu hamil membutuhkan asupan zat besi lebih banyak yaitu pada trimester ke-2 hingga puncaknya saat  usia kehamilan 32-34 minggu.

 

 Baca juga: Hal yang Perlu Bunda Tahu di Usia Kehamilan Trimester Ketiga

 

Menurut WHO (World Health Organization) dalam Konvensi Anemia Sedunia pada tahun 2017, sebanyak 4 dari 10 ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil tidak hanya berbahaya bagi Bunda namun juga dapat mengancam kesehatan calon Si Kecil di dalam kandungan. Bahkan risiko anemia pada ibu hamil bisa mengakibatkan kelahiran prematur atau kematian janin.

Bahaya anemia selama kehamilan

Kondisi anemia pada ibu hamil bisa memberi dampak yang berbahaya bagi ibu maupun calon Si Kecil. Jika kondisi yang sering disebut sebagai darah rendah ini tidak segera ditangani, ada beberapa ancaman yang berbahaya bagi kesehatan Bunda dan Si Kecil. Berikut ini penjelasannya:

1.      Berat badan bayi rendah

Salah satu bahaya anemia pada ibu hamil adalah kemungkinan Si Kecil terlahir dengan berat badan yang rendah. Hal ini bisa terjadi karena selama di dalam kandungan, Si Kecil kurang mendapat asupan nutrisi yang cukup. Termasuk zat besi dan asam folat yang hilang akibat kondisi anemia yang dialami Bunda selama masa kehamilan.

2.      Pendarahan saat persalinan

Saat mengalami anemia, Bunda akan merasa sangat mudah lelah, lesu, dan tak bertenaga. Hal ini perlu diwaspadai apalagi jika masa kandungan sudah mendekati hari perkiraan lahir. Kondisi tubuh yang terlalu lelah akan membuat proses persalinan lebih berat. Bahkan ancaman pendarahan serius bisa terjadi jika Bunda masih kekurangan zat besi saat menjalani persalinan.

 

 Baca juga: Ibu Hamil Wajib Tahu Tanda-tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat Berikut Ini

 

3.      Depresi setelah melahirkan

Selain menyerang fisik Bunda, anemia pada ibu hamil juga mengakibatkan masalah serius terhadap kesehatan psikologis Bunda. Salah satunya meningkatnya risiko depresi setelah melahirkan atau post partum depression. Menurut penelitian Liberty University tahun 2016, kandungan zat besi yang cukup berpengaruh terhadap produksi hormon dopamin yang dapat menenangkan Bunda setelah menjalani proses persalinan.

4.      Risiko kematian ibu meningkat

Ancaman terburuk dari kondisi anemia pada ibu hamil adalah risiko kematian ibu yang meningkat. Kemungkinannya bisa selama masa kehamilan atau saat proses melahirkan. Risiko ini disebabkan oleh pendarahan yang mengakibatkan tubuh ibu hamil dengan anemia kehilangan tenaga bahkan mengalami trauma yang fatal.

5.      Bayi lahir prematur

Meski belum ada penelitian yang menyatakan dengan pasti bahwa anemia dapat menyebabkan bayi lahir prematur, namun pada beberapa kasus kelahiran dini, sang ibu biasanya sedang memiliki kadar hemoglobin yang rendah. Untuk itu, Bunda juga perlu waspada terhadap kemungkinan kelahiran prematur yang disebabkan anemia pada ibu hamil.

 

 Baca juga: Persiapan yang Harus Dilakukan Saat Usia Kehamilan 8 Bulan

 

Penyebab anemia pada ibu hamil

Risiko anemia pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele, Bun. Oleh karena itu, Bunda wajib tahu apa saja kondisi yang menjadi penyebab anemia pada masa kehamilan. Berikut ini beberapa hal yang harus Bunda waspadai:

1.       Kurang asupan zat besi

Secara umum, penyebab anemia yang dialami ibu hamil adalah karena kurangnya asupan zat besi dalam tubuh. Ini disebabkan Bunda kurang mengonsumsi makanan yang kaya zat besi bukan hanya selama masa kehamilan, tapi sebelum kehamilan itu terjadi. Kandungan zat besi itu sendiri dibutuhkan agar tubuh memproduksi sel darah merah dengan baik.

2.      Faktor genetik

Risiko darah rendah juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik. Pada beberapa kasus, ditemukan risiko anemia yang meningkat jika seseorang memiliki orang tua yang pernah mengalami darah rendah sebelumnya. Bunda bisa melakukan cara mencegah anemia dengan makan makanan kaya zat besi secara teratur.

3.      Kadar hemoglobin terlalu rendah

Hemoglobin atau Hb adalah protein yang terkandung dalam darah. Kondisi ini hampir pasti dialami oleh ibu hamil. Jika kadar hemoglobin tidak terlalu rendah, maka tubuh pun tidak begitu merasakan dampak yang signifikan. Namun, jika kadar hemoglobin jauh di bawah rata-rata, penyakit-penyakit yang berkaitan dengan darah seperti anemia akan sangat mudah menyerang.

4.      Peyakit kronis

Beberapa penyakit kronis seperti masalah ginjal dan hati, kanker, infeksi autoimun, atau penyakit peradangan, bisa menjadi penyebab anemia pada ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh produksi darah yang menurun jika seseorang menderita beberapa penyakit kronis tersebut.

 

 Baca juga: Sering Diabaikan, Ternyata Ini Tanda Kehamilan Terganggu

 

Gejala yang dirasakan saat anemia

Setelah mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil, Bunda juga perlu tahu gejala apa saja yang muncul ketika tubuh mengalami kondisi kekurangan sel darah merah. Tujuannya, agar Bunda dapat melakukan langkah penanganan yang tepat. Sehingga risiko bahaya yang mengancam dapat dihindarkan.

Beberapa ciri ibu hamil terkena anemia antara lain:

  • Mudah lelah dan lesu
  • Sesak napas dan nyeri dada
  • Detak jantung tak teratur
  • Kulit, bibir dan kuku tampak pucat
  • Mulut kering atau sariawan
  • Masalah pada indera perasa
  • Rambut rontok berlebih
  • Kulit terasa gatal
  • Sering pusing dan sulit konsentrasi

Jika Bunda mengalami gejala-gejala tersebut selama masa kehamilan, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter, ya.

Mencegah anemia selama kehamilan

Langkah yang dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil adalah mengatur pola makan sehat yang kaya nutrisi, terutama zat besi. Pola makan ini perlu diterapkan sebelum kehamilan itu terjadi. Untuk mengaturnya, Bunda bisa berkonsultasi langsung dengan ahli gizi, untuk menentukan pola makan apa yang cocok dengan kebutuhan tubuh Bunda.

Secara umum, anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti daging merah, ayam, ikan, telur, atau gandum. Selain itu, konsumsi juga makanan yang kaya akan asam folat seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, alpukat, jeruk, atau tomat.

Selain mengonsumsi zat besi dan asam folat secara alami, Bunda juga bisa meningkatkan asupan kedua nutrisi tersebut dengan suplemen dan vitamin C yang cukup. Untuk mengetahui suplemen yang tepat serta dosis yang dibutuhkan, segera konsultasikan kondisi ke tenaga kesehatan agar terhindar dari bahaya anemia pada ibu hamil.

 

 Baca juga: Cegah Bayi Terlahir Cacat dengan Memenuhi Asupan Asam Folat