Dua Faktor Penting Perkembangan Otak Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 1 Juni 2017

Dua Faktor Penting Perkembangan Otak Si Kecil

Data di Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak terjadi kasus kurang gizi pada ibu hamil. Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan memerlihatkan secara nasional ada 37.1% ibu hamil yang memiliki kondisi anemia dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl. 

Hal di atas cukup mengkhawatirkan karena periode emas perkembangan otak Si Kecil hanya berlangsung satu kali sepanjang hidupnya, yaitu dalam 1000 hari pertama sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Semua hal yang terjadi pada periode tersebut, termasuk nutrisi yang diterima oleh Si Kecil saat masih dalam kandungan Bunda akan memengaruhi perkembangan otaknya. Tumbuh kembang otak yang optimal tentu berpengaruh dalam menentukan kecerdasan Si Kecil. Siapa lagi yang memegang peran penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil selama periode emas tersebut selain Ayah dan Bunda.

Berdasarkan penelitian, pertumbuhan dan perkembangan sel saraf otak Si Kecil berkembang paling pesat dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Dalam tahun pertama hidupnya, jumlah sel saraf otak Si Kecil bertambah 2 kali lipat dari jumlah saat ia lahir. Tumbuh kembang otak ini terus berlangsung hingga mencapai puncaknya menjelang usia 2 tahun.

Saat Si Kecil merayakan ulang tahunnya yang kedua, volume otaknya sudah mencapai 80 persen volume otak orang dewasa. Setelah periode emas dilewati, otak Si Kecil hanya akan bertambah 20 persennya saja. Kemudian, pada usia 2-3 tahun, jumlah sinapsis yang dimiliki otak Si Kecil berjumlah 2 kali lipat dari jumlah sinapsis yang dimiliki orang dewasa.

Sinapsis merupakan komponen penting untuk mendukung kerja otak dalam proses belajar dan menyimpan memori. Sinapsis ini berkurang sedikit demi sedikit jumlahnya, sehingga hanya tersisa setengahnya saat dewasa. Inilah alasan mengapa Ayah dan Bunda tidak bisa menyepelekan 1000 hari pertama Si Kecil.

Lantas apa yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda agar selama periode emas tumbuh kembang otak Si Kecil berjalan optimal? Ada dua faktor yang menentukan optimalnya proses tumbuh kembang otak, yaitu nutrisi dan stimulasi yang tepat.

Nutrisi

Masing-masing saraf otak dibungkus oleh selubung yang berfungsi mempercepat kerja otak. Selubung ini terbentuk dari asam lemak esensial. Oleh karena itu, asupan nutrisi Si Kecil yang lengkap dan mengandung asam lemak esensial seperti asam alfa-linolenat (Omega-3) dan asam linoleat (Omega-6)  sangat diperlukan dalam perkembangan otak Si Kecil selama periode emasnya.

Meski ada jenis lemak dapat diproduksi tubuh, sayangnya asam alfa-linolenat (Omega-3) dan asam linoleat (Omega-6) hanya bisa didapatkan dari makanan. Kedua jenis asam lemak tersebut banyak terdapat dalam ASI, ikan salmon, ikan sarden, ikan tuna, ikan kembung, kacang-kacangan, biji rami, minyak canola, minyak kedelai, dan bahan makanan lain yang difortifikasi (ditambahkan) asam lemak tersebut.

Selain makanan yang disebutkan di atas, simak rekomendasi makanan yang baik untuk kecerdasan anak di artikel berikut ini yuk: 7 Makanan untuk Kecerdasan Otak Anak

Stimulasi

Otak memiliki area terpisah-pisah yang mengatur fungsi kognitif Si Kecil seperti fungsi bicara, fungsi nalar, motorik, sensorik dan sebagainya. Seiring dengan pesatnya perkembangan otak pada periode emas anak, area yang mengatur fungsi tersebut juga berkembang pesat. Stimulasi tepat yang diberikan secara konsisten akan membuat sinapsis terjalin kuat, sehingga fungsi kognitif dapat berkembang optimal. Misalnya, semakin Si Kecil diajak berbicara dan dikenalkan kosakata baru secara berulang-ulang, area orak yang berperan dalam bicara, nalar, dan memori akan terstimulasi, terasah, dan berkembang optimal.

Stimulasi juga bisa Bunda berikan melalui permainan yang menyenangkan lho, Bun. Permainan yang tepat bisa memberikan stimulasi yang optimal, sehingga motorik, emosi, sosial, bahasa, kognitif, serta moral anak-anak dapat berkembang dengan baik. Selengkapnya, baca di sini yuk: Mengenal 4 Jenis Alat Permainan Edukatif dan Manfaatnya

 

Lihat Artikel Lainnya