Pentingnya Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini dan Caranya

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

Pentingnya Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini dan Caranya

Mengenalkan warna pada anak sejak dini memiliki manfaat yang penting dalam perkembangan mereka. Pengenalan warna dapat merangsang perkembangan penglihatan, memperkaya keterampilan bahasa, meningkatkan kreativitas, dan memperluas pemahaman tentang dunia di sekitarnya. 

Yuk, Bunda mulai mengenalkan warna kepada Si Kecil melalui berbagai aktivitas dan stimulasi visual yang menyenangkan.

Manfaat Mengenal Warna untuk Tumbuh Kembang Anak

Dikutip dari Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, kemampuan mengenal warna pada anak usia dini merupakan salah satu aspek dari kemampuan kognitif. Hal ini sangat penting bagi perkembangan otaknya, sebab pengenalan warna pada anak usia dini dapat merangsang indera penglihatan pada otak.

Berikut ini manfaat mengenalkan warna pada anak: 

1. Warna Memancing Kepekaan Penglihatan

Warna juga dapat memancing kepekaan terhadap penglihatan. Hal ini dikarenakan proses penginderaan mata terjadi melalui fase rangsangan dari benda sampai pada mata.

Jalannya rangsangan di dalam tubuh terjadi saat mata melihat warna benda yang diteruskan ke urat saraf mata dan kemudian sampai ke otak (pusat penglihatan), dan terjadi penginderaan atau pengetahuan tentang objek–dalam hal melihat objeknya adalah warna benda.

2. Warna Merangsang Kreativitas dan Imajinasi

Warna dapat merangsang kreativitas, imajinasi, dan kemampuan berpikir anak mengolah informasi mengenai suatu benda. 

Umumnya, Si Kecil mempelajari sebuah objek dan mengaitkannya dengan warna, sebelum bisa mendeskripsikan objek tersebut secara jelas. Misalnya, daun itu berwarna hijau atau awan berwarna putih.

Bunda akan lebih mudah mengenalkan warna melalui benda-benda nyata yang ada di sekitar anak. Contoh mengenalkan warna melalui buah-buahan, pisang berwarna kuning, melon berwarna hijau, dan anggur warna ungu. 

Dengan melatih Si Kecil mengenal warna pada anak usia dini, membuat Si Kecil paham akan persepsi warna dan benda.

3. Warna Mewakilkan Perasaan Si Kecil

Warna juga dapat membantu mengartikan perasaan hati Si Kecil saat senang, sedih, dan marah. Tujuan pengenalan warna pada anak usia dini adalah untuk memberikan manfaat secara emosional. 

Biasanya, hal ini ditujukan bagi anak dengan kemampuan bahasa yang belum matang, warna merupakan media komunikasi baginya.

Departemen Pengembangan Anak di California State University Fullerton juga pernah melakukan studi tentang warna dan asosiasi terhadap emosional anak-anak. Dalam studi tersebut, anak-anak usia antara 5 hingga 6 tahun diminta untuk memilih warna favorit dari 9 warna yang diberikan secara acak sesuai dengan perasaan mereka saat itu.

Sebanyak 69 persen dari anak-anak memilih warna-warna cerah yang mengungkapkan kebahagiaan dan kegembiraan seperti pink, biru dan merah. Beberapa memilih hitam, abu-abu dan coklat yang menunjukkan emosi negatif seperti kesedihan. 

Untuk itu, bantulah Si Kecil untuk menemukan dan mengekspresikan arti dari warna. Karena inilah momen yang tepat, rasa keingintahuannya yang tinggi membuat Si Kecil mengeksplor permainan warna yang seru ini. 

4. Warna Memaksimalkan Kinerja Otak

Warna akan memaksimalkan kinerja otak pada rentang usia 0–10 tahun. Pada rentang usia tersebut saraf otak anak saling terhubung secara optimal. Mengenalkan beragam warna  tentu akan menyenangkan anak dan membuat anak tidak bosan ketika belajar atau mengeksplorasi lingkungannya.

Kapan Anak Mengenal Warna? 

Tahukah Bunda, kemampuan mengenal warna pada anak usia dini berkembang sangat pesat dimulai dari usia 3 bulan setelah lahir. Setelah itu, menginjak usia 2-3 tahun, Si Kecil sudah dapat membedakan beberapa warna.

Persepsi Si Kecil akan warna terus berkembang hingga ia berusia 4-7 tahun. Pada rentang usia ini Si Kecil sudah memiliki warna favorit dan dapat mengekspresikan serta mengeksplorasi pikiran atau idenya melalui warna. 

Si Kecil juga dapat memahami hubungan antara lingkungan luar dengan warna, dan maknanya dalam aspek sosial. Seiring dengan perkembangan inilah, warna memberikan ‘tanda’ kepada anak mengenai informasi suatu objek.

Cara Mengenalkan Warna pada Anak Usia Dini

Untuk mengembangkan kemampuan mengenal warna, Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan kegiatan yang menyenangkan dan menarik, seperti bermain. Dengan begitu, Si Kecil akan memahami dan mengalami sendiri pengalaman langsung melalui proses belajar tersebut. 

Bunda juga tidak harus mengenalkan satu persatu secara verbal bagi Si Kecil yang belum mampu berbicara dengan lancar. Berikut cara mengenal warna pada anak usia dini agar tumbuh kembang Si Kecil optimal.

1. Gunakan Objek yang Memiliki Warna Cerah

Cara paling mudah yang bisa Bunda lakukan yaitu menyediakan mainan dengan warna yang beragam di rumah. Ciptakan suasana bermain yang menyenangkan dengan menggunakan warna-warna cerah, misalnya dengan mengecat dinding kamarnya dengan warna-warna yang cerah dan menyediakan peralatan anak yang berwarna-warni.

Permainan warna tidaklah selalu mahal. Kita bisa membuatnya di rumah misalnya dari bahan tepung dan pewarna makanan kita bisa membuat playdough dan cat finger painting dengan warna-warni. 

Untuk cetakannya kita bisa memanfaatkan cetakan kue di rumah. Kita juga bisa memanfaatkan air yang dicampur dengan berbagai macam warna makanan sehingga anak dapat menciptakan warna-warna baru yang menakjubkan.

2. Jangan Memaksa Anak Memahami Konsep Warna

Jangan menekan anak untuk memahami konsep warna. Agar Si Kecil paham konsep warna secara esensial, Bunda dapat mengenalkan warna biru muda adalah warna langit, warna hijau adalah daun, warna coklat adalah tanah, dan lain-lain.

Selain itu, Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk bermain di taman area tempat tinggal atau sesekali berlibur ke taman bunga untuk mengenalkannya berbagai macam warna bunga, pohon, daun, dan benda-benda yang ada di alam sekitar.

Berikanlah pengalaman yang menyenangkan kepada Si Kecil. Sebab, tujuan mengenal warna pada anak usia dini adalah agar Si Kecil dapat mengembangkan daya imajinasi dan kemampuan kognitifnya secara kreatif.

3. Coba Bermain Menggunakan Sensory Play

Bermain sensorik sangat bermanfaat bagi Si Kecil. Ia dapat merasakan berbagai macam bentuk serta tekstur karena bersentuhan langsung dengan kulitnya. Bunda juga bisa mengajak Si Kecil untuk mewarnai beberapa benda yang bertekstur.

Contohnya, Bunda dapat mengenalkan objek pada peternakan dengan menggunakan beras sebagai tanah atau bermain menyelamatkan hewan laut yang akan punah dengan menggunakan jeli.

Biarkan Si Kecil merasakan tekstur sekaligus belajar mengenal warna secara bebas. Permainan ini tidak membuat Si Kecil memiliki pandangan tertentu terhadap suatu bentuk, tetapi biarlah Ia merasakan eksplorasi perubahan dan perbedaan warnanya sehingga dapat meningkatkan daya kreativitasnya.

Untuk tau lebih lanjut tentang sensory play, baca artikel berikut: Manfaat Sensory Play untuk Si Kecil.

4. Menggambar dan Mewarnai

Biarkan anak mencoba berbagai bentuk alat mewarnai yang ramah untuk digunakan oleh anak-anak. Si Kecil dapat mengenal berbagai macam warna berdasarkan jenis alat mewarnai yang digunakan. Krayon warna biru yang sama dapat memberikan warna yang berbeda ketika dioleskan pada bahan kertas karton, kertas kaca plastik, dan papan cardboard.

Biarlah anak mencoba mengekspresikan gambar dalam selembar kertas dengan mencoba berbagai warna. Kenalkan ia untuk mencampur-campur warna-warnanya sehingga menciptakan warna yang baru. Biarkan anak merasakan perubahan warna secara bebas. Namun, tetap awasi dan bimbing Si Kecil ya Bun!

Bunda juga dapat mengajarkannya melalui finger painting, untuk informasi selengkapnya baca artikel berikut: Finger Painting, Cara Seru Latih Motorik dan Kecerdasan Si Kecil.

5. Bernyanyi

Menyanyi merupakan salah satu media pengenalan warna yang dapat Bunda lakukan di rumah bersama Si Kecil lho! Untuk Si Kecil yang sudah mengucapkan kata dengan cukup jelas, Bunda dan Ayah bisa mengajaknya bernyanyi ketika dalam perjalanan ke sekolah ataupun saat melakukan kegiatan bersama.

Bunda bisa mengajaknya bernyanyi Balonku atau Pelangi untuk mengenalkan warna pada Si Kecil. Oleh sebab itu, sangat tepat jika kegiatan pengenalan warna di atas dijadikan sebagai media dalam menstimulasi kemampuan mengenal warna pada anak usia 4-5 tahun. 

Bernyanyi juga dapat meningkatkan kecerdasan majemuk berupa kecerdasan bermusik dan kecerdasan linguistik.

6. Bebaskan Anak dalam Berpakaian

Ketika akan bepergian jangan batasi Si Kecil dalam memadupadankan baju yang akan Ia kenakan. Biarkan anak bebas memilih sambil Bunda meminta mereka  mengidentifikasi barang-barang dalam lemari, yang sama atau yang berbeda. 

Jika mereka dapat memahami cara ini, minta mereka menyusun pakaian sesuai warna, seperti menempatkan sepasang kaos kaki atau mencocokkan baju dan celana dengan warna senada.

Dengan membebaskan anak memilih pakaiannya sendiri, dapat membantu tumbuh kembang visual-spasial pada anak dalam mengenal warna serta dapat membentuk kemampuan penalaran yang baik. 

Selain itu, stimulus sensorik yang diterima melalui berbagai macam warna dari baju, celana, sepatu, dan aksesoris lainnya dapat menciptakan kreativitas anak. Sehingga bagian otak yang menerima informasi ini akan bekerja lebih aktif anak juga kan memiliki kemampuan ekspresi diri.

Melalui media pengenalan warna, diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan majemuk Si Kecil pada tipe kecerdasan spasial-visual. Tipe kecerdasan majemuk ini mengandalkan imajinasi dan senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur. 

Apa Penyebab Anak Susah Mengenali Warna-Warna?

Anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan dapat mengalami kesulitan dalam mengenali warna-warna dengan akurat. Berikut beberapa faktor yang memengaruhinya:

1. Masih dalam Tahap Perkembangan

Kemampuan anak untuk mengenali warna biasanya berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada awalnya, anak mungkin belum memahami konsep warna secara menyeluruh dan masih belajar mengenali banyak perbedaan warna.

2. Kurangnya Pengalaman

Anak memerlukan pengalaman nyata dengan objek dan lingkungan yang berwarna untuk dapat memahami dan membedakan warna. Jika mereka jarang melihat objek visual dengan warna yang beragam, kemampuan mereka dalam mengenali warna dapat terhambat.

3. Perbedaan Persepsi

Setiap individu memiliki perbedaan dalam persepsi warna, terutama warna-warna yang terlihat mirip. Beberapa anak mungkin memiliki kepekaan atau kemampuan lebih baik dalam mengenali warna dibandingkan dengan yang lain. Beberapa faktor genetik dan biologis dapat mempengaruhi persepsi warna individu.

4. Keterbatasan Kemampuan Motorik

Anak mungkin kesulitan dalam mengenali warna karena keterbatasan kemampuan motorik mereka. Misalnya, mereka mungkin sulit menggenggam benda dan mengarahkannya ke objek dengan warna yang dituju.

Kemampuan spasial-visual Si Kecil dapat diasah dengan menggambar, melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, dan bermain lilin-lilinan. 

Si Kecil dapat mengembangkan kecerdasan spasial-visualnya ini pada sekolah taman kanak-kanak, asalkan Bunda memilih sekolah TK yang memang mampu mengembangkan potensi kecerdasan Si Kecil pada bidang ini. Makanya pilih TK yang terbaik untuk mengajari Si Kecil ya, Bunda. Mari pelajari cara memilih TK untuk Si Kecil di sini: Inilah Tips Memilih Sekolah TK untuk Si Kecil

Jangan lupa ya Kunjungi aplikasi digital (MIPP) untuk Rencana Bermain anak, yang dapat Ayah atau Bunda bisa gunakan untuk menstimulasi Kecerdasan Majemuk Si Kecil sejak dini. Dengan identifikasi Kecerdasan Majemuk, Bunda dapat mengetahui kecerdasan majemuk Si Kecil yang belum dan sudah dominan.