Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 19 Juli 2023

Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Mengatasinya

Anak susah makan tentu akan menimbulkan kekhawatiran bagi Bunda. Apalagi mengingat usianya, Si Kecil jelas membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sehingga jika kondisi tidak segera membaik akan berpotensi mengganggu tumbuh kembangnya.. Untuk menemukan solusi yang tepat, Bunda harus mengetahui apa dulu penyebabnya dan setelah itu menentukan cara terbaik untuk mengatasinya.

Untuk membantu Bunda mengatasi masalah ini, artikel ini akan menjelaskan secara detail mulai dari faktor pemicu yang paling sering dialami oleh Si Kecil dan juga solusi terbaik menangani masalah ini, yuk simak selengkapnya.

Penyebab Anak Susah Makan

Asupan makanan adalah sumber utama nutrisi untuk tumbuh kembang Si Kecil. Namun, bagaimana jika Si Kecil malah menolak asupan tersebut? Sebelum mencari solusinya, Bunda perlu mengenali dahulu apa penyebabnya agar dapat memberikan penanganan yang tepat pada Si Kecil.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan Si Kecil susah makan:

Picky Eater

Banyak anak menjadi picky eater pada beberapa masa perkembangannya. Si Kecil mungkin menolak makanan baru atau makanan dengan tekstur dan rasa yang tidak biasa baginya. Perilaku Si Kecil ini bisa muncul karena faktor genetik dan kebiasan dalam keluarga yang kurang variatif dalam memilih makanan untuk dikonsumsi.

Untuk mengatasi kondisi ini, Bunda tetap perlu menyiapkan makanan yang sesuai dengan kesukaan Si Kecil, tetapi secara perlahan dan dengan memberikan arahan yang tepat, Bunda juga mulai mengenalkan jenis makanan baru agar asupan gizinya lebih seimbang. Untuk solusi terbaik masalah ini, yuk Bun baca: Cara menghadapi anak picky eater.

Faktor Interosepsi Anak

Interosepsi berkaitan dengan kemampuan Si Kecil dalam mengenali apa yang sedang terjadi pada tubuhnya. Jika Si Kecil menolak makan, bisa jadi dia merasa saat ini memang tidak sedang lapar. Untuk mengatasi kondisi seperti ini, pertama kenali apakah sudah waktunya untuk jam makan atau belum. Jika sudah waktunya makan dan Si Kecil menolak makan, coba tawarkan pilihan camilan yang bergizi dan ajak dia berkomunikasi agar bersedia makan.

Untuk Si Kecil yang suka camilan atau minum susu, bisa jadi apa yang mereka konsumsi sudah membuatnya kenyang dan menolak untuk makan. Penting juga untuk memperhatikan jumlah porsi makan Si Kecil, karena jumlah porsi yang berlebihan bisa mengurangi minat Si Kecil menyantap makanannya.

Kelelahan

Kelalah juga bisa menjadi faktor yang membuat Si Kecil kurang nafsu makan. Bunda perlu memperhatikan aktivitas harian Si Kecil agar tidak terlalu intens dalam bermain. Sebaiknya, buat jadwal yang konsisten terkait kapan dan berapa lama Si Kecil boleh bermain. Ini untuk menjaga agar Si Kecil tidak terlalu kelelahan.

Selain itu, Bunda juga perlu memastikan Si Kecil memiliki jumlah jam tidur yang cukup. Kurang tidur juga bisa menyebabkan anak kurang bersemangat makan. Dengan memperhatikan kondisi ini, akan memudahkan Bunda dalam mengatur pola makan dan menjaga kesehatannya.

Paksaan Makan

Terlalu banyak paksaan untuk makan dari orang tua juga dapat membuat Si Kecil merasa tertekan dan cenderung menolak makan. Tindakan memaksa anak untuk makan dapat mengganggu perasaan dan menimbulkan persepsi buruk terhadap makanan. Jika ini diterapkan justru Si Kecil akan merasakan pengalaman makan dan rutinitas makan yang tidak menyenangkan.

Daripada memaksa Si Kecil untuk makan, Bunda dapat memberikan contoh perilaku makan yang tepat dan sehat dengan mengajak Si Kecil makan beberapa sajian bernutrisi sehingga tercipta lingkungan yang menyenangkan saat makan.

Gangguan Sensorik

Anak-anak memiliki sensitivitas rasa yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Itulah kenapa Si Kecil sangat sensitif dengan beberapa rasa tertentu, misalnya rasa pahit pada sayuran. Selain itu, Si Kecil memilih makanan tidak hanya berdasar pada faktor rasa saja, melainkan juga dipengaruhi oleh tekstur, aroma, warna, dan presentasi makanan.

Solusi untuk mengatasi gangguan ini, Bunda dapat menyajikan beragam makanan agar Si Kecil familiar dengan makanan baru. Penting juga untuk menyajikan makanan dengan sekreatif mungkin agar Si Kecil tertarik, misalnya memotong sayur atau mencetak makanan menjadi seperti objek kesukaannya dan juga mengkombinasikan makanan dan sayuran agar warna lebih menyenangkan.

Gangguan Kesehatan

Gangguan kesehatan memiliki dampak yang signifikan pada nafsu makan anak. Ketika Si Kecil mengalami sakit seperti infeksi atau demam, dia akan cenderung kehilangan nafsu makan. Gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau diare, juga bisa membuat Si Kecil tidak nyaman saat makan.

Untuk Si Kecil yang sering mengalami kembung, ada beberapa faktor pemicu masalah ini. Memahami hal ini sangatlah penting, agar Bunda bisa memberikan penanganan yang tepat berdasarkan pemicunya. Untuk informasi lengkapnya, yuk Bun baca: Penyebab perut kembung dan solusinya.

Anak-anak dengan gangguan medis, seperti alergi makanan, mungkin harus lebih selektif dalam memilih jenis makanannya sehingga ini akan membuat opsi makanannya menjadi terbatas dan dapat menurunkan selera makan Si Kecil. Selain itu, penggunaan obat-obatan untuk mengatasi gangguan alergi ini, bisa jadi memiliki efek samping yang mempengaruhi nafsu makan.

Kekhawatiran pada Si Kecil tidak mau makan, bukan hanya menjadi masalah Bunda saja. Kondisi ini ternyata juga dihadapi oleh banyak orangtua di dunia. Menurut survei yang dilakukan oleh YouGov Inggris, terdapat 1 dari 4 orangtua yang merasa putus asa menghadapi masalah anak susah makan. Orangtua yang dihadapkan pada kondisi ini mengaku mengalami stress dan frustasi. 

Hal-hal di atas bisa membuat Si Kecil lebih memilih untuk tidak makan, dan kadang bisa berlangsung hingga beberapa hari. Selain itu, bisa jadi Si Kecil tidak mau makan karena menjadi picky eater, yaitu kondisi di mana Si Kecil menolak untuk makan dalam jumlah yang cukup.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Menghadapi situasi ini memang tidak mudah. Jika memaksa Si Kecil untuk makan, ada risiko Si Kecil malah trauma dan tidak mau makan sama sekali, yang bisa berakibat pada kekurangan nutrisi bahkan sakit. Namun, membiarkan kondisi ini begitu saja juga bukan tindakan yang tepat. Berikut beberapa kiat yang bisa dicoba:

  • Sabar dan Tetap Sediakan Makanan: Meski Si Kecil menolak makanan yang disiapkan, tetap siapkan makanan secara teratur supaya saat Si Kecil lapar bisa langsung menyantapnya.
  • Ajak Si Kecil Memasak dan Makan Bersama: Mulai membiasakan Si Kecil untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan makanan. Ajak Si Kecil untuk memasak di dapur dan makan bersama.
  • Menyajikan Makanan Menjadi Lebih Menarik: Ketika tampilan makanan di piring lebih menarik, biasanya akan menggugah selera makan Si Kecil.
  • Tetap Perkenalkan Menu Baru: Usahakan tetap memperkenalkan menu-menu baru. Awali dengan dikombinasikan antara menu baru dan menu lama, lalu ajak makan bersama.
  • Jadikan Waktu Makan Lebih Menyenangkan: Buatlah suasana makan lebih menyenangkan. Misalnya tetap mengajak Si Kecil bercerita atau memberi makan Si Kecil sambil menonton acara favoritnya.
  • Batasi Jumlah Minum Si Kecil: Hindari untuk memberi air minum atau susu terlalu banyak menjelang jam makan. Ini bertujuan supaya Si Kecil lapar dan tertarik untuk makan sendiri.
  • Perhatikan Tanda-tanda Kesehatan: Jika Si Kecil sering batuk, tersedak, kesulitan menelan, atau muntah berulang, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu segera diperiksa oleh dokter. Waspadai juga, jika Si Kecil terlihat lemas saat makan atau menyusui dan berat badannya tidak naik-naik, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Komunikasi dengan Si Kecil: Tanyakan kepada Si Kecil apa masalahnya dan mengapa mereka tidak ingin makan. Cobalah untuk memahami makanan yang Si Kecil sukai dan yang tidak disukai serta alasannya.
  • Buat Jadwal Makan yang Teratur: Jadwal pemberian makan yang teratur dengan jarak minimal 3 jam antara makanan dapat membantu mengatur siklus lapar dan kenyang pada Si Kecil. Jumlah ideal pemberian makan per hari adalah sekitar 6-8 kali berdasarkan usia.
  • Hindari Bermain Saat Makan: Selama makan, hindari Si Kecil bermain atau menggunakan gadget. Pastikan dia duduk dengan tenang dan fokus pada makanannya.

Ketika Si Kecil susah makan, Bunda bisa tetap memberikan asupan lain, seperti susu Morinaga. Dengan sinergi faktor Kecerdasan Multitalenta, Pertahanan Tubuh Ganda, dan Tumbuh Kembang Optimal, Morinaga mendukung Si Kecil untuk tetap menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta.

Namun, bagaimana jika Si Kecil juga tidak mau minum susu? Nah, lihat dulu penyebabnya di sini yuk: Penyebab Anak Tidak Mau Minum Susu.

Referensi:

  • Verywell Health. Why Your Toddler Won’t Eat. Diakses pada tanggal 20 November 2023. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965
  • Healthline. What Can You Do If Your Child Refuses to Eat Anything?. Diakses pada tanggal 20 November 2023. https://www.healthline.com/health/parenting/child-refuses-to-eat-anything