Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Cara Menurunkan Panas pada Bayi Tanpa Obat

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

Cara Menurunkan Panas pada Bayi Tanpa Obat

Menurunkan demam pada Si Kecil yang masih bayi merupakan tugas yang menantang ya, Bun. Sebab, saat ini ia belum boleh minum obat anti demam seperti anak-anak lainnya yang lebih besar. Karena itu, yuk simak cara menurunkan panas pada bayi berikut ini, yang tentunya secara alami, tradisional dan tidak menggunakan obat-obatan.

Cara Menurunkan Panas pada Bayi Secara Alami

Normalnya, suhu tubuh pada bayi berkisar antara 36,5 sampai 37 derajat celsius. Bayi dapat dikatakan demam apabila suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celsius jika diukur dari anus, melebihi 37,5 derajat celsius jika diukur dari mulut, atau lebih dari 37,2 derajat celsius saat diukur dari ketiak.

Demam pada bayi seringkali disebabkan oleh infeksi virus seperti flu atau pilek. Selain itu, imunisasi, tumbuh gigi, dan infeksi saluran pencernaan juga bisa menjadi penyebab demam. 

Banyak cara cepat menurunkan panas pada bayi secara alami tanpa perlu menggunakan obat. Bunda dapat melakukannya secara mandiri di rumah. Ketahui cara ini ya, Bun, supaya Bunda dapat menolong Si Kecil sesegera mungkin.

1. Ajak Si Kecil Beristirahat Dulu

Demam merupakan tanda tubuh Si Kecil sedang bekerja keras melawan infeksi. Karenanya, kurangi aktivitas tubuh Si Kecil dengan beristirahat sebanyak mungkin. Dengan begitu, tubuh Si Kecil akan lebih banyak fokus memerangi infeksi dan tidak menghabiskan energi untuk aktivitas fisik lain selain itu. 

Untuk bayi baru lahir sampai 3 bulan, ia membutuhkan 14 hingga 17 jam waktu tidur. Bayi 4-12 bulan membutuhkan 12 hingga 16 jam, dan anak usia 1 sampai 2 tahun membutuhkan tidur selama 11-14 jam. Dengan catatan total waktu tersebut sudah termasuk dengan tidur siang ya Bunda.

Jika Si Kecil ternyata tidur lebih lama dari waktu di atas, hal tersebut masih wajar ya Bunda karena tubuhnya yang sedang melawan infeksi membutuhkan lebih banyak istirahat. Jadi, jika bayi Bunda yang sakit perlu tidur siang lebih awal atau tidur lebih lama dari biasanya, Bunda boleh membiarkannya.

2. Memberi ASI yang cukup

Memberikan ASI secara teratur dapat menjaga bayi tetap terhidrasi dan membantu meredakan demam. Selain itu, ASI juga dapat membentuk antibodi yang membantu tubuh melawan infeksi penyebab demam.

Jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda juga boleh memberikannya air putih sesuai batas yang telah ditentukan. Untuk memastikan bayi cukup terhidrasi, maka Bunda dapat melihat dari beberapa indikator seperti keluarnya air mata saat menangis, pipis teratur, dan mulutnya lembab. 

3. Menyeka Tubuh Bayi dengan Spons Hangat

Memandikan dengan air hangat pada bayi yang suhu tubuhnya panas dikhawatirkan suhunya semakin tinggi. Menurut sebuah studi yang dilakukan di Liverpool School of Tropical Medicine, Inggris, cara untuk menurunkan demam adalah dengan tepid sponge yaitu sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah superfisial dengan teknik seka.

Caranya rendam spons dalam air dengan suhu hangat, peras, dan seka ke seluruh bagian tubuh bayi kecuali kulit kepala. Spons hangat sering digunakan untuk mengurangi demam tetapi baru efektif menurunkan panas setelah 30 menit pertama. 

4. Kompres dengan Handuk Hangat

Cara menurunkan panas pada bayi selanjutnya yaitu mengompres si kecil menggunakan handuk hangat. Celupkan handuk dalam air hangat, kemudian peras hingga air tak menetes lagi. Handuk hangat tersebut bisa dikompreskan pada dahi, sekitar leher, dan ketiak ketika Si Kecil tertidur.  Kompres hangat adalah cara mudah untuk meningkatkan aliran darah ke area sore tubuh Si Kecil. Peningkatan aliran darah ini dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.

Hindari pemakaian kompres dingin pada Si Kecil. Saat bayi demam, dokter dan tenaga kesehatan tidak pernah merekomendasikan pemakaian kompres air dingin. Jika Si Kecil diberi kompres air dingin, maka badannya akan menganggap itu sebagai ancaman pada proses menghentikan infeksi. Tubuh akan semakin menaikkan suhunya dan demam makin tinggi. Selain itu, menggunakan kompres air dingin dapat memicu badan tiba-tiba menggigil.

Terkait dengan gejala menggigil, tahukah Bunda bahwa kondisi ini juga merupakan tanda Si Kecil mengalami flu perut. Gangguan ini terjadi karena adanya infeksi pada dinding saluran pencernaan. Informasi lengkap terkait ini, yuk baca: Penyebab dan Gejala Flu Perut pada Si Kecil.

5. Kenakan Pakaian yang Nyaman dan Tipis

Memakaikan jaket pada bayi yang sedang demam justru membuatnya kepanasan. Dalam kondisi ini, pakaian yang nyaman dan tipis lebih direkomendasikan untuk dikenakan oleh Si Kecil. Hindari memakaikan baju berlapis yang membuat suhu panas pada Si Kecil sulit keluar. Jikapun memakai selimut, pilih yang tipis ya, Bunda. 

6. Atur Suhu Ruangan Tetap Seimbang

Salah satu cara menurunkan panas pada bayi  ialah mengatur suhu ruangan. Bunda bisa menyesuaikan suhu ruangan tempat tidur berada di suhu normal ruangan, sehingga tidak panas/dingin. Selain menjaga suhu ruangan tetap seimbang, perhatikan ventilasi udara dan kebersihan ruangan. Saat bayi panas, tubuhnya tentu tidak nyaman. Jadi, Bunda perlu membuat ruangan terasa nyaman. 

7. Beri Makanan Bergizi

Sejak Si Kecil memasuki usia 7 bulan, Bunda sudah bisa mulai Memberikan MPASI yang bergizi. MPASI yang bergizi akan meningkatkan kekebalan tubuh Si Kecil dan mampu melawan berbagai macam bakteri serta virus. Menu MPASI yang bergizi  antara lain sup ayam, nasi tim daging, sayur-sayuran hijau, dan buah-buahan.   

Hal yang Perlu Dihindari dalam Meredakan Demam Bayi

Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari selama Bunda merawat Si Kecil saat demam. Beberapa hal tersebut, yaitu:

  • Jangan gunakan es atau alkohol untuk menurunkan suhu Si Kecil
  • Jangan memberikan obat untuk orang dewasa ke Si Kecil
  • Jangan memberikan obat ke tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau dokter lebih dulu.
  • Jangan menunda pergi ke layanan kesehatan atau dokter jika bayi baru lahir mengalami demam, bayi demam terus-menerus, atau terlihat kurang sehat.
  • Jangan membuat bayi mengenakan pakaian yang berlebihan.

Kapan Bayi Demam Harus ke Dokter?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini beberapa kondisi demam pada anak yang perlu dibawa ke dokter:

  • Bayi berusia kurang dari 3 bulan yang mengalami demam
  • Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya
  • Anak usia 3-36 bulan dengan demam tinggi lebih dari 39 derajat celsius.
  • Anak semua usia yang suhunya lebih dari 40 derajat celsius.
  • Anak semua usia yang demam disertai dengan kejang-kejang.
  • Anak semua usia yang mengalami demam berulang lebih dari 7 hari, walaupun durasi demam hanya terjadi beberapa jam saja.
  • Demam disertai ruam.

Selain beberapa kondisi di atas, ada beberapa tanda bahaya yang membuat Si Kecil harus sesegera mungkin dibawa ke dokter, antara lain:

  • Mengalami kesulitan bernapas
  • Mudah mengantuk
  • Tidak mau minum
  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Muntah berulang kali
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Demam tidak membaik dalam 48 jam
  • Si Kecil terlihat kesakitan

Apakah ASI Bisa Menurunkan Demam pada Bayi?

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik untuk bayi dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, perlu dipahami bahwa ASI tidak secara khusus dapat menurunkan demam pada bayi. Demam pada bayi adalah gejala yang menunjukkan adanya suatu kondisi medis yang mendasarinya, seperti infeksi. ASI tidak memiliki kemampuan langsung untuk mengurangi suhu tubuh atau menghilangkan infeksi.

Namun, ASI memiliki manfaat kesehatan yang dapat membantu bayi melawan infeksi dan mempercepat pemulihan. ASI mengandung cairan yang penting untuk mencegah dehidrasi, terutama jika bayi mengalami demam. 

ASI juga mengandung antibodi dan zat kekebalan lainnya yang dapat membantu melindungi bayi dari infeksi, serta memberikan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Selain itu, Bunda bisa memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil dengan melengkapi kebutuhan nutrisinya. Salah satunya yaitu dengan mengkonsumsi susu formula Morinaga Platinum karena mengandung Triple Bifidus, Serat Pangan (Prebiotik) GOS, Nukleotida, Vitamin, dan Zink. Kombinasi berbagai nutrisi yang terkandung dalam susu formula Morinaga Platinum dapat membantu perkuat daya tubuh Si Kecil serta mendukung tumbuh kembang optimalnya.

Referensi:

  • Ikatan Dokter Anak Indonesia. Demam: Kapan Harus ke Dokter?. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter (Diakses pada 10 Januari 2024).
  • Pregnancy, Birth and Baby. Fever in babies.
    https://www.pregnancybirthbaby.org.au/fever-in-babies (Diakses pada 10 Januari 2024).
  • Healthline. How to Safely Bring Down a Fever in a Baby.
    https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-bring-down-baby-fever (Diakses pada 10 Januari 2024).