Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Cara Tepat Meningkatkan Kecerdasan Emosional Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2023

Cara Tepat Meningkatkan Kecerdasan Emosional Si Kecil

Memiliki kecerdasan emosional sangatlah penting bagi Si Kecil karena membantu ia mampu mengelola dan mengkomunikasikan emosinya. Namun, agar kemampuan ini bisa tumbuh dengan baik, diperlukan bantuan Bunda dalam memberikan contoh dalam merespons apapun yang disampaikan oleh Si Kecil.

Untuk meningkatkan kecerdasan ini, Bunda dapat membantu Si Kecil dengan mengubah pola pikirnya, melatih rasa empati, dan mengajarkan keterampilan untuk mengatasi konflik dan stres. Untuk penjelasan selengkapnya, yuk baca artikel ini.

Apa Itu Kecerdasan Emosional?

Kecerdasan emosional adalah kemampuan Si Kecil dalam mengenali, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan efektif serta mampu menggunakan emosi tersebut dalam menentukan pikiran dan tindakannya. Memiliki kemampuan ini sangatlah penting, bahkan beberapa pakar berpendapat bahwa kecerdasan ini lebih penting dibanding IQ terkait meraih kesuksesaan saat dewasa nanti.

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Baik tidaknya perkembangan kecerdasan emosional pada Si Kecil akan ditentukan pada beberapa faktor, antara lain:

  • Kesadaran diri
  • Kemampuan mengelola emosi
  • Motivasi diri
  • Empati
  • Pertemanan

Agar faktor-faktor tersebut terbentuk dengan baik, dibutuhkan pendampingan Bunda dalam memberikan contoh sikap ketika berinteraksi dengan Si Kecil, baik itu ketika mendengarkan keluhannya atau saat belajar bersama.

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Si Kecil

Untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada Si Kecil diperlukan contoh nyata dari Bunda dalam merespons setiap masalah yang dihadapinya. Berikut beberapa yang bisa diterapkan:

Mengubah Cara Berpikir Agar Lebih Positif

Dr. Christi Bamford, psikolog perkembangan dan asisten profesor di Universitas Jacksonville, menunjukkan bahwa Si Kecil yang telah berusia lima tahun mulai dapat memahami prinsip tentang berpikir positif.

Beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengubah cara berpikir Si Kecil agar lebih positif antara lain:

  • Menjadi contoh bagi Si Kecil: Bunda perlu menunjukkan emosi positif kepada Si Kecil dan mencontohkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menanyakan tentang aktivitasnya apakah menyenangkan atau tidak dan hal seru yang ia lakukan hari ini.
  • Validasi perasaan Si Kecil: Berpikir positif bukan berarti tidak memvalidasi emosi negatif Si Kecil. Ketika Si Kecil terjatuh dan menangis, Bunda perlu memvalidasi rasa sakitnya dengan mengatakan, “Bunda mengerti, pasti sakit ya.” Lalu Bunda dapat mengubahnya menjadi emosi positif dengan mengatakan, “Bunda punya plester lucu. Sebentar, Bunda tempelkan di lukanya ya.”

Sangat wajar bila anak sering merasa takut dan cemas terhadap sesuatu, namun orang tua harus mendampingi dan mengajarkan tentang cara mengelola emosi tersebut. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui penyebabnya agar bisa memberikan solusi terbaik bagi Si Kecil. Untuk informasi selengkapnya, Bunda bisa baca di sini: Kenali Penyebab Rasa Takut pada Si Kecil & Cara Mengatasinya. 

Berusaha untuk Tetap Tenang Saat Mengalami Stres

Bunda dapat menyemangati Si Kecil untuk tetap tenang saat mengalami stres. Beberapa hal yang dapat Bunda lakukan antara lain:

  • Mendukung anak menghadapi ketakutannya: Ketika Si Kecil belajar untuk menghadapi ketakutannya, maka ia akan memahami bahwa seiring waktu, rasa takut tersebut akan berkurang. Namun, Bunda tidak boleh memaksakan Si Kecil. Beri ia waktu untuk secara perlahan menghadapi rasa takutnya.
  • Tidak ada yang sempurna: Bunda bisa menjelaskan pada Si Kecil bahwa setiap orang bisa mengalami kegagalan. Ketika Si Kecil mendapatkan nilai yang rendah di sekolah, bahkan setelah belajar dengan giat, maka Bunda perlu menyemangati Si Kecil.
  • Fokus pada hal positif: Seringkali, Si Kecil yang merasa stres akan memfokuskan pikirannya pada emosi negatif. Bunda dapat mengubah sudut pandang Si Kecil dengan melihat pada sisi positif dari suatu kejadian.
  • Menjadwalkan waktu bersantai: Si Kecil membutuhkan waktu untuk bersantai dan mengistirahatkan dirinya dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama keluarga.

Berlatih untuk Mengekspresikan Emosi

Si Kecil perlu belajar bagaimana cara mengekspresikan emosi dengan baik. Bunda bisa melakukannya dengan menggunakan kalimat yang mengandung ekspresi emosi dalam percakapan sehari-hari.

Sebagai contoh, ketika Si Kecil merasa kesal karena kalah dalam permainan atau harus berbagi mainan dengan temannya, Bunda dapat mengatakan, “Putri merasa kesal ya sekarang?”

Setelah itu, Bunda bisa melakukan validasi emosi Si Kecil dan tanyakan mengapa ia merasa kesal.

Studi menunjukkan bahwa orang tua yang cerdas secara emosional lebih cenderung memiliki anak yang juga memiliki kecerdasan emosional. Sehingga, selain mengajarkan Si Kecil tentang cara mengekspresikan perasaannya, Bunda juga perlu memanajemen emosi Bunda, sehingga dapat secara efektif membangun emosi Si Kecil.

Berlatih Berpikir Menggunakan Sudut Pandang yang Berbeda

Bunda dapat membantu Si Kecil berlatih berpikir menggunakan sudut pandang yang berbeda dengan cara:

  • Menunjukkan emosi yang sedang dirasakan temannya: Bunda dapat menunjukkan ketika temannya menangis dan menanyakan pendapat Si Kecil tentang apa yang sedang dirasakan temannya dan mengapa ia sampai menangis. Hal ini penting untuk mengajarkan bahwa jika Si Kecil melakukan hal yang sama pada temannya dapat menyebabkan temannya merasa kesal dan menangis.
  • Membacakan buku: Bunda dan Si Kecil secara bersama-sama mengidentifikasi emosi pada karakter dalam buku. Kemudian, Bunda bertanya mengapa karakter tersebut bersikap seperti itu dan Bunda juga bisa menanyakan pada Si Kecil apa yang akan dirasakannya ketika ia menjadi karakter tersebut.

Melatih Rasa Empati

Jika Si Kecil menangis karena Bunda tidak memperbolehkan Si Kecil pergi bermain sampai selesai membersihkan kamar, Bunda dapat mencoba mengatakan, “Bunda mengerti perasaan Putri. Terkadang, Bunda juga merasa sedih ketika tidak bisa melakukan hal yang Bunda inginkan. Tetapi kita tetap harus menyelesaikan kewajiban terlebih dahulu sebelum bermain.”

Ketika Bunda memvalidasi emosi Si Kecil, ia akan memahami jenis emosi yang sedang dirasakannya. Selain itu, Si Kecil juga tidak perlu menunjukkan bahwa ia sedang sedih dengan cara menangis, karena ia merasa Bunda sudah memahaminya tanpa perlu menunjukkan melalui tingkah laku.

Dengan memberi label emosi dan memvalidasi perasaan Si Kecil, dapat membantu ia belajar menangani emosinya, sehingga menumbuhkan empati pada Si Kecil.

Bunda sekarang sudah lebih tahu ya bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional Si Kecil sejak dini. Selain berusaha untuk meningkatkan kecerdasan Si Kecil, cari tahu juga bagaimana cara mengontrol emosi Si Kecil, Bun. Baca disini, yuk: Cara Mengontrol Emosi Si Kecil.

Referensi:

  • Verywell Mind. Emotional Intelligence: How We Perceive, Evaluate, Express, and Control Emotions. Diakses pada tanggal 21 Maret 2023. https://www.verywellmind.com/what-is-emotional-intelligence-2795423
  • Understood. 5 factors of emotional intelligence. Diakses pada tanggal 21 Maret 2023. https://www.understood.org/en/articles/at-a-glance-5-factors-of-emotional-intelligence
  • Simply Psychology. How To Improve Emotional Intelligence. Diakses pada tanggal 21 Maret 2023. https://www.simplypsychology.org/how-to-improve-emotional-intelligence.html